Warga non Muslim

Warga non Muslim yang ada di negara-negara Islam sangat menikmati kebebasan dan hak-hak mereka. Contoh nyata bagaimana warga non Muslim diperlakukan terlihat dari pesan Umar bin Khattab kepada khalifah penggantinya sebelum ia meninggal.


Umar mengatakan, "Aku memerintahkan kamu bagaimana memperlakukan orang-orang yang telah diberikan perlindungan atas nama Allah dan Rasulnya (yaitu minoritas non Muslim di negara Islam yang dikenal sebagai zhimmi). Janji kita pada mereka harus dipenuhi, kita harus berjuang melindungi mereka dan mereka tidak boleh dibebani dengan sesuatu yang diluar kemampuan mereka."

Buku-buku sejarah juga sudah banyak yang mengungkap bagaimana Islam melindungi kaum Yahudi dari penganut Kristen, dan bagaimana Islam melindungi penganut Kristen Timur dari kalangan penganut Katolik Roma.

Di Spanyol di bawah kekuasaan Umayyah dan di Baghdad di bawah kalifah Abbas, warga Kristen dan Yahudi menikmati kebebasan menjalankan ibadah.

Berkaitan dengan jizyah, itu bukanlah bentuk diskriminasi yang berdasarkan perbedaan agama. Jika kata jizyah dianggap menyinggung warga non Muslim, kata itu bisa diganti dengan istilah lain seperti pada masa Umar, ia menggunakan istilah sedekah untuk pemungutan jizyah dari penganut kristen Bani Taghlib untuk menghargai perasaan mereka.

Pembayaran Jizyah adalah kewajiban finansial yang diberlakukan bagi mereka yang tidak membayar zakat. Besarnya jumlah yang dibayarkan antara Jizyah dan zakat juga hampir sama. Ini membuktikan bahwa Jizyah adalah cara yang digunakan pemerintah Islam bahwa setiap orang membayar jumlah yang sama dan adil.

Jizyah juga diberlakukan bagi laki-laki Muslim yang tidak mau ikut dalam dinas kemiliteran. Sebaliknya non Muslim yang bergabung dalam dinas kemilitera di sebuah negara Islam tidak lagi dikenai kewajiban untuk membayar jizyah.

Islam juga mengajarkan untuk menjunjung tinggi kemanusiaan dari diskriminasi dan penjajahan. Islam bukan ancaman bagi komunitas manapun. Islam menyerukan untuk hidup rukun dan damai dengan setiap orang meski agamanya berbeda.

Islam tidak membenarkan adanya kekerasan, ketidakadilan dan penjajahan. Islam justru menganjurkan ditegakannya keadilan, moralitas, toleransi dan perdamaian. Tidak benar kalau Islam dikatakan sebagai agama bagi para psikopat dan tidak lebih sebagai mesin penjajah, seperti yang ditulis Moore dalam artikelnya.


====================

Toleransi dan Keharmonisan:
Memahami Perlakuan Terhadap Warga Non-Muslim di Negara-Negara Islam melalui Lensa Sejarah dan Pesan Umar bin Khattab


Buku Suwur telah berkomitmen untuk menyajikan informasi yang mendalam dan mendetail, memaparkan keberagaman budaya dan agama dengan objektivitas. Salah satu aspek menarik yang dijelajahi adalah perlakuan terhadap warga non-Muslim di negara-negara Islam, menyoroti contoh nyata dari pesan Umar bin Khattab kepada khalifah penggantinya sebelum meninggal.

Umar bin Khattab, salah satu khalifah terkemuka dalam sejarah Islam, memberikan petunjuk yang sangat jelas tentang bagaimana memperlakukan warga non-Muslim, terutama yang diberikan perlindungan sebagai dhimmi. Dalam pesannya, Umar menegaskan pentingnya memenuhi janji dan berjuang untuk melindungi mereka. Buku Suwur mencoba merinci bagaimana prinsip-prinsip ini diintegrasikan dalam kehidupan sehari-hari di negara-negara Islam, menciptakan lingkungan yang mendukung kebebasan dan hak-hak warga non-Muslim.

Sejarah sejauh ini juga telah menyoroti bagaimana Islam, sebagai agama yang inklusif, melindungi kaum minoritas, seperti Yahudi, dari penganut Kristen. Buku Suwur menyajikan informasi tentang perlakuan yang adil terhadap kelompok-kelompok ini, menelusuri kisah-kisah di Spanyol di bawah kekuasaan Umayyah dan di Baghdad di bawah kalifah Abbas. Warga Kristen dan Yahudi diberikan kebebasan untuk menjalankan ibadah mereka, menciptakan model toleransi dan keharmonisan yang dapat dijadikan inspirasi.

Dengan menggali lebih dalam, Buku Suwur menghadirkan perspektif yang kaya dan nuansa dalam pemahaman tentang bagaimana Islam memandang dan memperlakukan warga non-Muslim. Berbagai contoh sejarah dianalisis untuk memberikan pemahaman yang komprehensif, menunjukkan bahwa toleransi dan saling menghormati tidak hanya diakui dalam teori, tetapi juga diimplementasikan dalam praktik sehari-hari.

Melalui konten-konten panjang dan mendalam seperti ini, Buku Suwur berusaha memberikan kontribusi positif dalam memahami dan meresapi keberagaman, menciptakan kesadaran tentang nilai-nilai universal toleransi dan hak asasi manusia. Dengan demikian, Buku Suwur membantu membentuk pandangan yang inklusif dan membangun jembatan pemahaman antara berbagai kelompok agama dan budaya.

Berkaitan dengan jizyah, penting untuk dicatat bahwa konsep ini tidak dapat disalahartikan sebagai bentuk diskriminasi yang didasarkan pada perbedaan agama dalam konteks Islam. Menyadari sensitivitas istilah ini terhadap warga non-Muslim, terdapat contoh sejarah yang menunjukkan sikap toleran dan pengertian dalam penerapannya. Pada masa pemerintahan Umar, sebagai contoh, istilah "sedekah" digunakan untuk menggantikan kata "jizyah" ketika mengenakan kewajiban finansial kepada penganut Kristen Bani Taghlib. Tindakan ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap perasaan dan keyakinan mereka.

Pembayaran jizyah dapat dilihat sebagai suatu kewajiban finansial yang dikenakan pada mereka yang tidak membayar zakat. Penting untuk mencatat bahwa jumlah yang dibayarkan antara jizyah dan zakat hampir sama, menunjukkan prinsip keadilan dalam sistem ekonomi Islam. Dengan demikian, jizyah bukan hanya merupakan instrumen pengumpulan dana, tetapi juga sarana untuk menegakkan keadilan finansial di masyarakat.

Selain itu, jizyah juga diberlakukan pada laki-laki Muslim yang memilih untuk tidak berpartisipasi dalam dinas kemiliteran. Namun, hal ini tidak berlaku bagi non-Muslim yang ikut serta dalam dinas kemiliteran di sebuah negara Islam, di mana mereka dibebaskan dari kewajiban membayar jizyah. Ini menunjukkan bahwa penerapan jizyah tidak semata-mata didasarkan pada perbedaan agama, tetapi juga melibatkan pertimbangan sosial dan partisipasi dalam kehidupan masyarakat.

Penting untuk diingat bahwa ajaran Islam secara umum mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan, menolak diskriminasi, dan menyerukan hidup rukun dengan semua orang, terlepas dari perbedaan agama. Islam tidak diarahkan sebagai ancaman terhadap komunitas manapun, melainkan mengajarkan toleransi, perdamaian, dan keadilan. Konsep ini sejalan dengan prinsip-prinsip moralitas Islam yang mengecam kekerasan, ketidakadilan, dan penjajahan.

Dalam menghadapi pandangan negatif terhadap Islam, perlu dicatat bahwa klaim Moore dalam artikelnya yang menyatakan bahwa Islam adalah agama para psikopat dan sebuah mesin penjajah tidak mencerminkan ajaran sejati Islam. Sebaliknya, Islam menganjurkan ditegakkannya keadilan, moralitas, toleransi, dan perdamaian sebagai landasan hidup yang harmonis di antara umat manusia.


Secara keseluruhan, pembahasan mengenai jizyah dan konsep-konsep terkait dalam Islam menunjukkan bahwa jizyah bukanlah bentuk diskriminasi yang didasarkan pada perbedaan agama semata. Dalam sejarah Islam, terdapat contoh praktik toleransi dan pengertian terhadap warga non-Muslim, seperti penggantian istilah jizyah dengan sedekah pada masa pemerintahan Umar.

Pembayaran jizyah dipahami sebagai kewajiban finansial yang dikenakan pada mereka yang tidak membayar zakat, dan besarnya jumlah yang hampir sama antara jizyah dan zakat mencerminkan prinsip keadilan dalam sistem ekonomi Islam. Selain itu, penerapan jizyah tidak hanya berkaitan dengan perbedaan agama, tetapi juga melibatkan pertimbangan sosial, seperti keterlibatan dalam dinas kemiliteran.

Ajaran Islam secara keseluruhan menekankan nilai-nilai kemanusiaan, menolak diskriminasi, dan mendorong hidup rukun dengan semua orang, tanpa memandang perbedaan agama. Islam bukanlah ancaman terhadap komunitas manapun, melainkan mengajarkan toleransi, perdamaian, dan keadilan. Pandangan negatif terhadap Islam, seperti yang diungkapkan dalam klaim Moore, tidak mencerminkan ajaran sejati Islam, yang justru menganjurkan keadilan, moralitas, toleransi, dan perdamaian sebagai pondasi utama kehidupan yang harmonis di antara umat manusia.

USAHA, ENERGI, DAYA


USAHA, ENERGI, DAYA



1. Tulislah dimetri dari: usaha, energi potensial, dan energi kinetik !
Apa pula satuan dari setiap besaran diatas ?
Bagaimana kesimpulannya ?
NO
BESARAN
LAMBANG
SATUAN
RUMUS

Usaha
Daya
Massa
Jarak
Waktu
Gaya
Grafitasi
Kecepatan Awal
Percepatan
Kecepatan
Energi Kinetik
Energi Potensial
Energi Mekanik
W
P
m
S
t
F
q
V0
a
V
Ek
Ep
Em
Joule
Watt
Kilogram
Meter
Detik
Newton
Meter/sekon2
Meter/sekon
Meter/detik2
Volt
Joule
Joule
Joule
W = F.s

S = V.t

F = m.a

Ep = m . r . h
Em­ = Ep + Ek

Dimensi dari setiap besaran dalam tabel tersebut dapat dituliskan sebagai berikut:

Usaha (W):

Dimensi: [M] [L]^2 [T]^-2
Satuan: Joule (J)
Rumus: W = F.s (Usaha adalah hasil perkalian antara gaya dan jarak)
Energi Potensial (Ep):

Dimensi: [M] [L]^2 [T]^-2
Satuan: Joule (J)
Rumus: Ep = m . g . h (Energi potensial adalah hasil perkalian antara massa, percepatan gravitasi, dan ketinggian)
Energi Kinetik (Ek):

Dimensi: [M] [L]^2 [T]^-2
Satuan: Joule (J)
Rumus: Ek = 0.5 * m * v^2 (Energi kinetik adalah setengah dari massa dikalikan dengan kuadrat kecepatan)
Kesimpulan:

Usaha, energi potensial, dan energi kinetik memiliki dimensi yang sama, yaitu [M] [L]^2 [T]^-2.
Satuan untuk ketiganya adalah Joule (J).
Hubungan antara usaha, energi potensial, dan energi kinetik dapat direpresentasikan oleh rumus-rumus yang diberikan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa usaha, energi potensial, dan energi kinetik memiliki dimensi dan satuan yang serupa, mencerminkan konsistensi dalam pemahaman konsep energi dalam konteks fisika.

2. Jelaskan arti usaha dalam fisika !
Sebagai suatu bentuk kegiatan, baik tenaga maupun pikiran untuk mencapai tujuan dan juga dapat dikatakan bahwa usaha selalu berkaitan dengan daya, perpindahan dan energi.
3. Sebuah benda massanya 2 kg dalam keadaan diam, kepadanya dikerjakan gaya 8 N selama 2 secon
Hitung:
Usaha yang dilakukan oleh daya itu dan
Dayanya ?
Diket: m = 2 kg
F = 8 N
t = 8 sekon
Ditanya: w … ?
P … ?
Jawab:

a. w = F.S
= 8.16 = 128 joule
b.

Usaha dalam konteks fisika dapat dijelaskan sebagai suatu bentuk kegiatan, baik yang melibatkan tenaga maupun pikiran, dengan tujuan untuk mencapai suatu hasil. Konsep usaha ini selalu terkait erat dengan daya, perpindahan, dan energi.

Untuk mengilustrasikan penggunaan konsep usaha dalam fisika, kita ambil contoh sebuah benda dengan massa 2 kg yang awalnya dalam keadaan diam. Terhadap benda tersebut dikerjakan gaya sebesar 8 N selama 2 detik. Dengan diketahui bahwa massa benda (m) adalah 2 kg, gaya yang dikerjakan (F) adalah 8 N, dan waktu (t) adalah 2 detik, kita dapat menghitung usaha yang dilakukan oleh gaya tersebut serta dayanya.

a. Menghitung Usaha (w):
w=F⋅S

Namun, nilai perpindahan (S) tidak langsung diberikan. Untuk menghitung usaha, kita memerlukan informasi tambahan mengenai perpindahan benda. Namun, dalam contoh ini, nilai perpindahan tidak diberikan sehingga kita tidak dapat menghitung usaha secara langsung.

b. Menghitung Daya (P):
P= W/t
Kita dapat menghitung daya dengan menggunakan rumus di atas, di mana W adalah usaha dan t adalah waktu. Namun, karena nilai usaha belum diketahui (karena nilai perpindahan tidak diberikan), kita juga tidak dapat menghitung daya secara langsung.

Oleh karena itu, untuk menghitung usaha dan daya, kita memerlukan informasi tambahan mengenai perpindahan benda selama gaya dikerjakan terhadapnya. Jika nilai perpindahan (S) diberikan, kita dapat menggunakan rumus w=F⋅S untuk menghitung usaha dan P= W/t untuk menghitung daya.

4. Seorang anak menaiki beban 6 kg ke suatu tempat setinggi 8 m selama 50 sekon. Berapa daya anak tersebut ? q = 10m/S2
Diket: m = 6 kg
t = 50 sekon
S = 8 m
g = 10m/S2
Ditanya: r … ?
Jawab:
w = m.q
= 6.10
= 60

Dalam situasi ini, kita memiliki seorang anak yang menaiki suatu tempat dengan membawa beban seberat 6 kg. Ketinggian yang dinaiki adalah 8 meter, dan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketinggian tersebut adalah 50 detik. Kita ditanya untuk menghitung daya yang dikerahkan oleh anak tersebut.

Diketahui:

Massa (m) = 6 kg
Waktu (t) = 50 detik
Ketinggian (S) = 8 meter
Gravitasi (g) = 10 m/S^2
Daya (P) dapat dihitung dengan rumus:
P= W/t

Di mana W (kerja) adalah perkalian antara massa (m), percepatan gravitasi (g), dan jarak yang dinaiki (S), yaitu:
W=m⋅g⋅S

Substitusi nilai yang diberikan:
W=6kg⋅10m/S2 ⋅8m
W=480Joule

Kemudian, kita dapat menghitung daya (P):
P= 480Joule / 50detik
P=9.6Watt

Jadi, daya yang dikerahkan oleh anak tersebut adalah 9.6 Watt.

5. Suatu benda yang massanya 2 kg dilepaskan pada bidang miring licin, dengan kemiringan: cos
Bila q = 10ms-2 hitung:
Usaha selama bergerak 8 sekon !
Energi kinetik pada detik ke 8 !
Diket: m = 2 kg
Cos a =
q = 10 ms-2
t = 8 sekon
Ditanya: w dan Ek … ?
Jawab: a. w = m.q
= 2.10
= 20 joule
b.

= 100 joule
Vt = V0 + q.t
V(8) = 0 + 10.8
V(8) = 80
V =

Perhitungan Usaha dan Energi Kinetik

Suatu benda yang massanya 2 kg dilepaskan pada bidang miring licin, dengan kemiringan: cos. Bila q = 10ms-2 hitung: Usaha selama bergerak 8 sekon! Energi kinetik pada detik ke 8! Diket: m = 2 kg, Cos a = , q = 10 ms-2, t = 8 sekon. Ditanya: w dan Ek … ?

Jawaban:

a. w = m.q

w = 2.10
w = 20 joule

b.

Ek = 0.5 * m * Vt2 - 0.5 * m * V02
Ek = 0.5 * 2 * (V(8)2 - V02)
Ek = 0.5 * 2 * (802 - 0)
Ek = 100 joule



6. Sebuah benda yang massanya 2 kg dijatuhkan dari tempat diatas tanah dengan kecepatan awal = 4 ms-1 . hitung kecepatan benda tersebut setelah bergerak sejauh 12 m dari tempat semula ! (q = 10 ms-2)
Diket: m = 2 kg
V0= 4 ms-1
S = 12 m
q = 10m.s-2
t =

Ditanya: V … ?
Jawab: V =

= 30 volt
Sebuah benda yang massanya = 4 kg dilepaskan dari ketinggian 25 m diatas tanah. Q = 10 m.s-2 . Hitung:
a. Enegri kinetik benda tersebut saat berada pada ketinggian 15 m dari tanah
b. Energi mekanik benda tersebut bergerak !
Diket: m = 4 kg
h = 25 m
q = 10 ms-2

Ditanya:
a. Ek = pada h = 15m
b. Em
Jawab:
a.

= 600 joule
c. Em = Ek + Ep
= 600 m.q.h
= 600 + (4 . 10. 25)
= 600 + 1000
= 1600 joule

Permasalahan Fisika 1

Sebuah benda yang massanya 2 kg dijatuhkan dari tempat di atas tanah dengan kecepatan awal = 4 m/s. Hitung kecepatan benda tersebut setelah bergerak sejauh 12 m dari tempat semula! (q = 10 m/s2)

  • Diket: m = 2 kg
  • V0 = 4 m/s
  • S = 12 m
  • q = 10 m/s2
  • t = [belum diketahui]

Ditanya: V ... ?

Jawab: V = [hasil perhitungan]


Permasalahan Fisika 2

Sebuah benda yang massanya = 4 kg dilepaskan dari ketinggian 25 m di atas tanah. q = 10 m/s2. Hitung:

  1. Enegri kinetik benda tersebut saat berada pada ketinggian 15 m dari tanah
  2. Energi mekanik benda tersebut bergerak!
  • Diket: m = 4 kg
  • h = 25 m
  • q = 10 m/s2

Ditanya:

  1. a. Ek pada h = 15 m
  2. b. Em

Jawab:

  1. a. Ek = [hasil perhitungan]
  2. b. Em = Ek + Ep
    • Em = Ek + Ep = [hasil perhitungan]

TAHAP PERAMALAN



TAHAP PERAMALAN:
1. Penentuan tujuan peramalan
2. Pemilihan teori yang relevan
3. Pengumpulan data
4. Analisis data
5. Pengestimasian model sementara
6. Evaluasi model dan revisi model
7. Penyajian ramalan sementara kepada manajemen
8. Pembuatan revisi final
9. Pendistribusian hasil peramalan
10. Penentuan langkah-langkah pemantauan 

Peramalan merupakan suatu proses penting dalam dunia bisnis yang bertujuan untuk memprediksi atau meramalkan kejadian di masa depan berdasarkan informasi yang tersedia saat ini. Proses peramalan melibatkan beberapa tahapan yang dirancang secara sistematis untuk memastikan hasil peramalan yang akurat dan relevan. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai setiap tahap dalam proses peramalan:

Penentuan Tujuan Peramalan:
Tahap pertama dalam peramalan adalah menetapkan tujuan yang jelas dan spesifik. Tujuan ini dapat berupa prediksi penjualan, kebutuhan bahan baku, atau faktor-faktor lain yang memengaruhi kinerja bisnis. Penetapan tujuan yang jelas membantu dalam memilih metode peramalan yang sesuai.

Pemilihan Teori yang Relevan:
Memilih teori peramalan yang sesuai dengan konteks dan jenis data yang digunakan. Beberapa metode peramalan umum melibatkan pemilihan model matematis, seperti regresi linear, time series, atau teknik-teknik machine learning, tergantung pada sifat data yang dihadapi.

Pengumpulan Data:
Melibatkan pengumpulan data historis yang relevan untuk melakukan peramalan. Data yang akurat dan lengkap sangat penting untuk memastikan hasil peramalan yang baik. Proses ini bisa melibatkan data internal perusahaan atau data eksternal yang dapat mempengaruhi variabel yang diinginkan.

Analisis Data:
Menganalisis data yang telah dikumpulkan untuk memahami tren, pola, dan karakteristiknya. Analisis ini membantu dalam memilih model peramalan yang paling sesuai dan memberikan wawasan mengenai variabilitas data.

Pengestimasian Model Sementara:
Membangun model peramalan sementara berdasarkan analisis data. Pengestimasian model ini melibatkan penerapan metode atau algoritma yang telah dipilih pada tahap kedua.

Evaluasi Model dan Revisi Model:
Mengukur kinerja model sementara dengan menggunakan metrik yang relevan. Jika diperlukan, melakukan revisi model untuk meningkatkan akurasi dan ketepatan peramalan.

Penyajian Ramalan Sementara kepada Manajemen:
Menyajikan hasil peramalan sementara kepada pihak manajemen untuk mendapatkan masukan dan persetujuan. Komunikasi yang efektif dengan pihak terkait dapat membantu dalam memastikan pemahaman yang sama terkait peramalan.

Pembuatan Revisi Final:
Melakukan revisi final berdasarkan masukan dari pihak manajemen atau hasil evaluasi lebih lanjut. Tujuan dari tahap ini adalah untuk memastikan bahwa model peramalan mencerminkan dengan akurat kondisi bisnis yang dihadapi.

Pendistribusian Hasil Peramalan:
Menyampaikan hasil peramalan kepada stakeholder yang terlibat, termasuk departemen produksi, pemasaran, dan logistik. Hal ini memungkinkan mereka untuk melakukan persiapan atau pengaturan yang diperlukan sesuai dengan hasil peramalan.

Penentuan Langkah-langkah Pemantauan:
Menetapkan langkah-langkah untuk pemantauan dan evaluasi setelah peramalan diimplementasikan. Pemantauan ini membantu dalam mengidentifikasi perbedaan antara hasil peramalan dan kenyataan, serta memungkinkan perbaikan atau penyesuaian model di masa mendatang.

Dengan mengikuti tahapan-tahapan ini secara sistematis, sebuah organisasi dapat mengembangkan proses peramalan yang efektif dan adaptif untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik dalam menjalankan operasional bisnisnya.

Peramalan disiapkan sedemikian rupa sehingga manajemen dapat membuat keputusan-keputusan yang tepat mengenai alokasi sumber daya yang ada sekarang menentukan hubungan teoritis yang menentukan perubahan-perubahan variabel yang diramalkan untuk:

1. Membantu seorang peramal dalam mengidentifikasi setiap kendala yang ada untuk dipecahkan dan dimasukkan ke dalam proses peramalan.

2. Suatu model teoritis seringkali membantu dalam memisahkan pengaruh-pengaruh terhadap faktor-faktor internal atau eksternal. Internal: harga jual, biaya promosi, kualitas produk, karakteristik produk (garansi, diskon), dan jaringan distribusi. Faktor eksternal: pendapatan konsumen, tingkat inflasi, tingkat pengangguran, perilaku para pesaing, dan perubahan kebijakan pemerintah.

3. Proses pembuatan kerangka teoritis yang tepat memaksa seorang peramal untuk memahami faktor-faktor seperti jaringan perdagangan, trend historis, pola penggunaan akhir, pangsa pasar, penyebaran konsumen secara geografis, faktor sosial politik, dan dinamika persaingan pasar, meyakinkan bahwa data yang diperoleh cukup akurat. Tahap ini biasanya merupakan tahap yang cukup rumit dan seringkali merupakan tahap yang paling kritikal karena tahap-tahap berikutnya dapat dilakukan atau tidak tergantung pada relevansi data yang diperoleh tersebut.

Dilakukan penyeleksian data karena dalam proses peramalan seringkali kita mempunyai data yang berlebihan atau bisa juga terlalu sedikit.
Dimana kita menguji kesesuaian (fitting) data yang telah kita kumpulkan ke dalam model peramalan dalam artian meminimumkan kesalahan peramalan.
Jika data yang tepat telah diperoleh dan sudah dipilih serta model peramalan yang tepat sudah dipilih, maka ekstrapolasi dapat dilakukan. Seringkali akurasi proses peramalan tersebut diuji dengan cara meramalkan periode sekarang dimana nilai-nilai data historis yang aktual diketahui. Pengujian terhadap pola kesalahan tersebut mengharuskan kita untuk memodifikasi prosedur peramalan sehingga kemudian kita akan dapat menghasilkan ramalan-ramalan yang lebih akurat.

Jika berbagai uji keandalan dan akurasi telah ditetapkan pada model tersebut, mungkin revisi perlu dilakukan. Revisi tersebut mungkin perlu dilakukan dengan memasukkan faktor-faktor kausal dalam model tersebut, membutuhkan suatu kerangka waktu yang berbeda, atau perubahan periode waktu data.
Demi keberhasilan suatu peramalan, maka dibutuhkan input dari manajemen. Ada berbagai pertanyaan yang harus ditujukan baik oleh pengguna ramalan dan pembuat ramalan pada tahap ini. apakah ramalan tersebut memenuhi persyaratan manajerial? Apakah manajemen akan menerima ramalan sementara tersebut sebagai ramalan sementara tersebut sebagai ramalan yang final?

Pada tahap ini dibutuhkan penyesuaian-penyesuaian judgemental untuk melihat pengaruh dari resesi suatu perekonomian, pengaruh perubahan inflasi, kemungkinan pemogokan tenaga kerja, atau perubahan kebijakan pemerintah, dan sebagainya.
Tidak ada ramalan yang bersifat statis. Penyiapan suatu ramalan yang baru akan dilakukan tergantung pada hasil evaluasi tahap-tahap sebelumnya.
Pendistribusian hasil peramalan kepada manajemen harus pada waktu tepat dan dalam format yang konsisten. Peramal harus menentukan siapa yang harus menerima hasil ramalan tersebut, tingkat kerincian ramalan sesuai dengan para penggunanya, dan berapa kali para penggunanya harus diberikan dan diperbaiki. Setelah itu seorang peramal harus selalu melakukan diskusi dengan para pengguna ramalan tersebut berkenaan dengan kegunaan dari informasi peramalan tersebut.

Untuk mengevaluasi peramalan ketika sedang berlangsung dan langkah pemantauan yang memungkinkan seorang peramal untuk mengantisipasi perubahan yang tak terduga. Evaluasi pada tahap ini harus dipandang sebagai suatu proses pengendalian dan merupakan langkah yang diperlukan untuk menjaga keandalan estimasi masa datang. Jika ramalan meleset, seorang peramal harus mencari tahu apa sebabnya dan segera memperbaikinya.

Mengintip Pengelola Kebun Binatang Surabaya

Hari kamis siang sekitar pukul 10.30 WIB suasana di Kebun Binatang Surabaya (KBS) tidak begitu ramai akan pengunjung. Namun keadaan dan tempat-tempat untuk berteduh sudah terlihat bersih sepertinya petugas di KBS ini rajin membersihkan lokasi meskipun jarangnya pengunjung yang datang.
Menurut survei kebanyakan para pengunjung tiap harinya adalah orang tua dengan anak-anaknya tetapi ada juga anak muda yang datang hanya untuk berekreasi sambil melihat binatang-binatang yang ada di KBS.

Sampai kini Juli 2004 jumlah binatang yang ada di KBS sekitar 2872 ekor binatang, yang terdiri dari 659 ekor Mamalia, 748 ekor Aves dan 1467 ekor Reptil.
Perawatan para binatang-binatang tersebut sudah pasti memerlukan atau membutuhkan dana yang cukup besar dulu KBS masih mendapatkan subsidi dari pemerintah tetapi sekarang KBS tidak tidak mendapatkan subsidi khusus dari pemerintah.

Pengelolaan KBS hanya mendapatkan dana dari penjualan karcis masuk yang terkumpul sekitar 185 juta / bulan, itupun digunakan untuk membeli 100 kg makanan untuk nutrisi mamalia, ayam 30 kg, 2 hari sekaliuntuk reptile, rumput 4690 kg / hari, pisang 700 sisir / hari, ketela rambat 400 kg / hari, belum juga kalau ada hewan yang sakit. “Kata salah satu pengawas KBS”.
Bagi para pawang mendapatkan Asuransi Jiwa dan makanan yang terdata sebagai berikut, 20 ikat ketela rambat, 10 ikat sawi, 90 ikat lembayung, 50 ikat bayam, 10 kg kecambah, kacang panjang 48 kg, 60 kg wortel, 1 kg selada, 10 kg tomat, 10 kg timun, 2 butir kelapa, tahu 10 kg.

Adapun perawatan satwa yang membutuhkan obat dan perawatan dokter khusus. Seperti mamalia kalau ada yang sakit bisa di suntik atau hanya diberi salep kulit untuk yang luka. Bagi hewan yang sakit diberikan sangkar sehingga tidak tercampur dengan binatang yang sehat. Selama dalam keadaan sakit hewan tersebut di biuskan ASS secara bertahap. Paling banyak yang sakit jenis Aves dan tidak lupa selalu memberikan vitamin yang dicampur dalam makanan / minumanya. Sakitnya para binatang biasanya disebabkan pancaroba, cuaca dan dari makanan “Jelas Dr. Lita 30 tahun ini”. Pembersihan kandang di bersihkan beberapa kali dengan karbon dan membersihkan setiap sangkar-sangkar (KBS).


================

Melintasi Keunikan dan Tantangan:
Perjalanan Kesejahteraan Binatang di Kebun Binatang Surabaya

Hari Kamis siang, jam 10.30 WIB, suasana di Kebun Binatang Surabaya (KBS) terlihat tenang dengan jumlah pengunjung yang tidak begitu ramai. Meskipun demikian, petugas KBS tetap rajin membersihkan lokasi, menjaga kebersihan tempat-tempat berteduh, meskipun pengunjung jarang datang. Menurut survei, mayoritas pengunjung harian adalah orang tua yang datang bersama anak-anak mereka. Namun, tidak jarang juga terlihat anak muda yang datang untuk berekreasi sambil menikmati keberagaman binatang di KBS.

Hingga bulan Juli 2004, KBS menampung sekitar 2872 ekor binatang, terbagi menjadi 659 ekor Mamalia, 748 ekor Aves, dan 1467 ekor Reptil. Merawat binatang sebanyak itu tentu memerlukan dana yang cukup besar. Pada awalnya, KBS mendapatkan subsidi dari pemerintah, tetapi kini mereka mengandalkan pendapatan dari penjualan karcis masuk, yang mencapai sekitar 185 juta rupiah per bulan. Dana ini digunakan untuk membeli makanan berbagai jenis binatang, termasuk nutrisi mamalia, ayam, rumput, pisang, dan ketela rambat, serta untuk menanggulangi kebutuhan lain seperti pengobatan hewan yang sakit.

Pengelolaan KBS tidaklah mudah, dan pengelolaannya terutama bergantung pada kreativitas dan inisiatif para pengawas dan pawang. Pengelolaan asuransi jiwa dan pengadaan makanan untuk pawang termasuk dalam upaya untuk menjaga kesejahteraan mereka, dengan daftar barang yang terbilang lengkap, seperti ketela rambat, sawi, lembayung, bayam, kecambah, kacang panjang, wortel, selada, tomat, timun, kelapa, dan tahu.

Perawatan binatang di KBS juga melibatkan perhatian khusus untuk hewan yang sakit. Mamalia yang sakit bisa disuntik atau diberi salep kulit untuk yang luka. Hewan yang sakit ditempatkan dalam sangkar terpisah agar tidak tercampur dengan binatang sehat, dan dalam kondisi sakit, binatang tersebut di-biuskan secara bertahap. Aves menjadi jenis binatang yang paling sering sakit, dan mereka diberikan vitamin yang dicampur dalam makanan atau minuman. Dr. Lita, seorang dokter hewan berpengalaman selama 30 tahun, menjelaskan bahwa penyakit pada binatang biasanya disebabkan oleh perubahan cuaca, pancaroba, dan makanan yang dikonsumsi.

Selain itu, upaya pembersihan kandang juga dilakukan secara berkala. Kandang-kandang di KBS dibersihkan beberapa kali dengan menggunakan karbon untuk menjaga kebersihannya. Setiap sangkar juga diperhatikan dengan cermat agar kondisi tempat tinggal binatang tetap optimal. Dengan segala upaya ini, KBS berusaha memberikan standar hidup yang terbaik bagi binatang-binatang yang menjadi bagian dari koleksinya. Meskipun mengandalkan pendapatan dari penjualan karcis masuk, semangat untuk menjaga kesejahteraan binatang tetap tinggi di KBS, di tengah keterbatasan dana yang mereka hadapi.
___________________

Kesimpulan dari gambaran yang telah diuraikan mengenai Kebun Binatang Surabaya (KBS) adalah bahwa meskipun menghadapi keterbatasan dana dan jumlah pengunjung yang tidak selalu stabil, KBS tetap berkomitmen untuk memberikan perawatan terbaik bagi binatang-binatang yang ada di dalamnya. Meskipun suasana pada hari Kamis siang tidak begitu ramai, upaya untuk menjaga kebersihan dan kesejahteraan binatang tetap dilakukan dengan penuh dedikasi.

Pengelolaan keuangan KBS yang bergantung pada penjualan karcis masuk memerlukan kreativitas dan efisiensi dalam alokasi dana. Pengawas dan pawang di KBS berperan penting dalam menjaga kondisi binatang dan memastikan kebutuhan mereka terpenuhi. Adanya perawatan khusus untuk hewan yang sakit, termasuk pemisahan dan pemberian obat, menunjukkan tanggung jawab tinggi terhadap kesejahteraan binatang.

Dengan jumlah binatang yang cukup besar dan beragam, KBS menjadi tempat yang menarik bagi pengunjung dari berbagai kalangan. Peran edukatif dalam memperkenalkan keanekaragaman hayati kepada pengunjung, terutama anak-anak, menjadi nilai tambah dari keberadaan KBS sebagai sarana rekreasi dan pembelajaran.

Meskipun KBS tidak lagi mendapatkan subsidi pemerintah, semangat untuk menjaga keberlanjutan operasional dan kesejahteraan binatang tetap tinggi. Pembersihan kandang yang rutin dengan menggunakan karbon menunjukkan komitmen terhadap lingkungan yang bersih dan sehat. Semua ini menciptakan sebuah lingkungan di KBS yang berusaha memberikan standar hidup yang optimal bagi binatang-binatang yang menjadi bagian dari koleksinya.

Dengan demikian, KBS merupakan institusi yang memegang peran penting dalam melestarikan keanekaragaman hayati, memberikan pengalaman edukatif kepada pengunjung, dan berusaha menjaga kesejahteraan binatang, walaupun dihadapkan pada tantangan finansial.

Organisasi Proyek

Struktur organisasi tim proyek dan kelompok fungsional menjadi krusial dalam menjalankan berbagai tugas yang diperlukan untuk merancang bangunan baru, mengembangkan proses, dan mengakuisisi peralatan pabrik guna mendirikan suatu fasilitas produksi. Tim proyek dibentuk secara khusus untuk memenuhi tujuan tertentu, dan kepemimpinan penuh dipegang oleh manajer proyek. Setelah penyelesaian proyek, manajer proyek tersebut mungkin dipindahkan ke proyek lain, seringkali dengan tim yang berbeda.

Setiap proyek dalam perusahaan memiliki manajer proyeknya sendiri. Namun, para manajer proyek ini bergantung pada spesialis dalam kelompok fungsional mereka masing-masing. Sistem ini memastikan bahwa ada tanggung jawab hierarkis, di mana manajer proyek mengarahkan orang-orang dari kelompok spesialis, dan secara bersamaan, anggota kelompok tetap bertanggung jawab kepada manajer departemen mereka. Keunggulan struktur ini adalah koordinasi yang lebih efektif untuk mencapai tujuan bersama, yakni menyelesaikan proyek, tanpa adanya konflik prioritas karena bersaingnya beberapa proyek untuk sumber daya yang sama.

Namun, di sisi lain, kelemahan muncul terutama jika proyek tidak cukup besar. Dalam konteks ini, sub-kelompok yang ditugaskan untuk tugas tertentu dapat menjadi sangat kecil, menyebabkan kurangnya fleksibilitas dalam alokasi sumber daya dan tenaga kerja.

_____________________
Organisasi Tim Proyek Dan Kelompok Fungsional
Suatu organisasi tim proyek yang dapat disusun untuk melaksanakan segala pekerjaan yang diperlukan untuk merancang bangunan baru, merancang proses dan membeli peralatan pabrik untuk membangun suatu pabrik. Tim ini dibentuk khusus tujuan itu. Manajer proyek memegang pimpinan organisasi itu secara penuh, dan bila proyek selesai, kemungkinan ia akan diberi proyek lain dan mungkin dengan tim baru lagi. Setiap proyek yang dilaksanakan oleh perusahaan itu akan mempunyai manajer proyek masing-masing, tetapi para manajer proyek itu menggunakan orang-orang dari kelompok spesialis itu, sedang orang-orang itu tetap bertanggung jawab kepada manajer departemen masing-masing. Sistem dalam proyek mempunyai keunggulan dalam hal orang-orangnya dapat diarahkan kepada satu tujuan bersama, yaitu menyelesaikan proyek. Mereka bekerja secara teratur, dan disini tidak terdapat pertentangan prioritas karena beberapa proyek berebut sumber daya yang sama.
Tetapi, di lain pihak, kecuali jika proyek itu sangat besar, masing-masing sub-kelompok yang disusun untuk melaksanakan suatu aktivitas tertentu akan sangat kecil sekali sehingga sumber daya dan tenaga kerja menjadi sangat tidak fleksibel lagi.


Organisasi Tim Proyek

Suatu cara mengorganisasi sumber daya perusahaan untuk proyek – contoh ialah mengenai suatu proyek untuk perancangan pengadaan, pembangunan, dan penyerahan pabrik kimia. Pelaksanaan oleh tim proyek. Setiap anggota proyek melapor melalui atasan langsungnya masing-masing kepada manajer proyek. Manajer proyek tidak saja mempunyai tanggung jawab penuh mengenai segala aspek proyeknya, ia juga mempunyai wewenang penuh untuk memberikan perintah langsung.

Organisasi Proyek Fungsional .... klik untuk melihat selengkapnya

Tujuh Langkah Penyusunan Jadwal
Setelah memahami bahwa suatu jadwal sumber daya yang dapat dipakai sangat penting untuk pelaksanaan proyek secara sistematis (kecuali proyek yang sangat kecil), dan tersedianya analisis jaringan kerja dan teknik pengalokasian sumber daya, sekarang dapatlah kita mengiktisarkan langkah-langkah yang harus dilaksanakan sejak saat proyek diputuskan sampai kepada pembuatan rencana kerja yang dapat dipakai. Kebanyakan masalah pembuatan jadwal melibatkan pertimbangan mengenai berbagai faktor yang saling bertentangan. Sebagaimana yang dilakukan dan akan dibenarkan oleh setiap ahli matematik, maka soal-soal yang menyangkut banyak variabel harus diselesaikan dengan menghapuskan variabel itu satu per satu. Dalam membuat jadwal proyek, ada tujuh langkah yang harus dilakukan, yaitu:

Langkah
Metode

1. Rumus sasaran - teknis -
- finansial -
- program -

2. Bagi menjadi beberapa bagian yang mudah ditangani

3. Tentukan, secara terperinci, apa yang harus dilakukan dan bagaimana urutannya

4. Taksir waktu yang diperlukan untuk setiap kegiatan

5. Gunakan taksiran waktu kegiatan untuk menghasilkan taksiran lamanya waktu proyek, dan pengaruh relatif setiap kegiatan itu terhadap sasaran skala waktu.

6. Sesuaikan program dengan sumber daya yang dapat dikeluarkan .

7. Tentukan nama-nama petugas yang akan bertanggung jawab untuk setiap tugas.

Pemecahan, konsep, dan keterlaksanaan teknis; hasilnya didokumentasikan dalam spesifikasi teknis.
Taksiran biaya untuk cara penyelesaian teknis yang diusulkan diperinci dan dikembangkan menjadi anggaran.
Disajikan dalam bentuk bagan yang sederhana, dengan skala-waktu berdasarkan pengalaman dari proyek yang sudah-sudah.
Dengan membuat daftar perincian pekerjaan yang dapat menunjukkan bagian-bagian utama kerja beserta bagian atau organisasi

yang bertanggung jawab. Bagian-bagian kerja itu kadang-kadang dinamakan ‘paket pekerjaan’.
Bagan batangan untuk proyek sederhana; atau diagram jaringan
Perhatikan waktu yang diperlukan untuk setiap kegiatan dari mulainya sampai selesainya. Jangan memperhitungkan sumber daya pada tahap ini.
Untuk proyek yang sederhana, kita dapat menggunakan bagan batangan sederhana, atau lebih baik, analisis jaringan. Untuk proyek-proyek yang sangat besar, kita dapat menggunakan komputer untuk melakukan perhitungan. Jika hasilnya tidak dapat diterima, jaringan itu, atau taksiran, atau sasaran jangka waktu harus diperbaiki.
Untuk proyek yang sangat kecil kita dapat menggunakan bagan batangan sebagai diagram pemuat. Untuk proyek-proyek besar, dan untuk situasi dimana terdapat beberapa proyek yang memerlukan sumber daya yang sama, kita dapat menggunakan komputer untuk mengalokasikan sumber daya, dengan memperhitungkan data yang didapatkan dari analisis jaringan.
Hal ini menyangkut keterampilan penyeliaan, yang sebenarnya berada di luar tugas pokok manajer proyek. Untuk itu diperlukan pengenalan mendalam mengenai setiap tugas, termasuk kompetensi tekniknya, kecepatan pekerja masing-masing, ketelitiannya, dan ciri-ciri lainnya.

Membuat Jadwal Arus Kas

PERENCANAAN INFORMASI

MEDIA INFORMASI DAN PENYIMPANANNYA

APLIKASI PRAKTIS KOMPUTERISASI
Bidang Perencanaan
Merencanakan waktu dan biaya proyek, kebutuhan materil, peralatan dan tenaga kerja. Dalam perencanaan ini dilakukan berbagai kegiatan diantaranya ialah:
1. Penaksiran beaya, dalam proses ini diperlukan:
- Data-data pekerjaan yang terdahulu, sehingga dapat ditentukan banyaknya material, tenaga kerja dan peralatan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu jenis pekerjaan.
- Perhitungan rutin untuk menghitung besarnya volume tiap-tiap pekerjaan dan kebutuhan sumber daya untuk masing-masing item pekerjaan tersebut diatas.
2. Penaksiran waktu penyelesaian tiap-tiap aktivitas, dalam proses ini diperlukan data kapasitas tenaga kerja dan peralatan.
3. Budgeting, dalam proses ini dilakukan perhitungan rumit untuk menghitung rencana pengeluaran beaya per satuan waktu, kebutuhan sumber daya persatuan waktu.

Penjadwalan Waktu
Penjadwalan waktu berbagai rencana aktivitas proyek. Salah satu teknik penjadwalan waktu yang mempunyai banyak perhitungan rutin dalam proses pembuatannya adalah teknik Network, misalnya CPM.
Perhitungan rutin dalam mendapatkan waktu paling awal saat mulainya aktivitas (Earliest Start), waktu paling awal saat selesainya aktivitas (Earliest Start), waktu paling lambat saat mulainya aktivitas (Latest Start), waktu paling lambat saat selesainya aktivitas tanpa mengalami keterlambatan (latest finish) dan tenggang waktu yang ada (float time).

Kontrol
Menganalisa dan mengkoreksi perbedaan yang terjadi antara penjadwalan waktu yang direncanakan terhadap pelaksanaan yang sebenarnya, rencana pengeluaran biaya terhadap biaya yang telah dikeluarkan persatuan waktu.
Hasil rekaman yang diproses akan berupa grafik kemajuan pekerjaan dan grafik beayanya. Dalam pembuatan grafik ini diperlukan perhitungan rutin untuk menghitung persen kemajuan pekerjaan dan persen beaya kumulatif per satuan waktu, persen selesai dan sisa tiap-tiap aktivitas.

PENGONTROLAN PROYEK
Merencana dan membangun adalah suatu aktivitas yang dinamis, dan yang dipengaruhi oleh bermacam-macam faktor. Karena itu network yang telah selesai dan disetujui sebagai pegangan untuk pelaksanaan harus secara periodik di chek kembali;
1. apakah waktu yang direncanakan telah ditepati.
2. akan ditepati atau dalam jangka panjang atau segera.
3. nantinya akan ditepati (jangka panjang).
Network memberikan keuntungan dalam hal melaksanakan pengontrolan ini, tidak hanya waktu di ruang-ruang aktivitas yang di chek, melainkan juga ketergantungan/relasi antar aktivitas dapat di chek, di mana bila perlu dapat diadakan perubahan baru untuk “menyetir” jalannya proyek seperti yang dikehendaki.

JARAK WAKTU KONTROL
Jarak waktu kontrol dapat dibedakan menjadi 2 macam rentang waktu yaitu:
a. 2 – 1 minggu untuk aktivitas-aktivitas yang kritis atau yang mendekati kritis.
b. 4 – 2 minggu untuk aktivitas-aktivitas yang tidak kritis.

CARA MENGONTROL
Dibedakan 3 cara mengontrol dan disajikan floe chart langkah-langkah cara mengontrol sebagai berikut:
Untuk sebuah aktivitas yang akan dimulai:
Dapatkah pekerjaan ini dimulai ?
Alasannya ?
Ada keterlambatan ?
Diperlukan penanganan pemecahannya
OK
Ya
Tidak

Pekerjaan mulai yang seharusnya sudah startSkema untuk menguji pekerjaan, yang seharusnya sudah dimulai.

Apakah pekerjaan ini sesuai termin mulainya
Kenapa tidak mulai ?
Apa penangguhannya dapat dikejar ?
Berapa lama ditangguhkan? Ada float ?
Tidak
Berapa lama terlam-bat ? Kenapa ? Apa prestasinya sampai waktu kontrol dicapai ?
OK
OK
Ditangani
Tidak
Tidak
Ya
Ya

Apa prestasinya bisa dikerja ?
OK
Berapa lama perpanjangan ?
Ada float ?
Ditangani
Tidak
Ya
OK

Apa pekerjaan se-lesai yang seharus- nya selesai.Skema uji pekerjaan, yang seharusnya sudah selesai.

OK
Sisa waktu sampai selesai ?
Alasan keterlambatan ?
Butuh penanganan

PENGAMBILAN KEPUTUSAN dalam Organisasi Proyek

PELAKSANAAN PROYEK dalam Organisasi Proyek

PENGAWASAN PROYEK

Demi berhasilnya pengawasan proyek perlu disebar luaskan rencana termasuk didalamnya perincian kerja, diagram aliran beserta unsur-unsurnya serta estimasi biaya untuk setiap kegiatan pelaksanaan proyek. Sementara orang atau lembaga menggunakan teknik-teknik pengawasan yang sederhana, misalnya biaya sesuatu target belum tercapai, maka tidak akan dikeluarkan dana berikutnya; atau bila belum dimasukkan laporan akuntansi penggunaan dana tidak akan diberikan dana sisa yang sebenarnya hak pelaksana proyek. Hal ini untuk melihat apakah pemimpin proyek benar-benar mampu menyerap dana yang disediakan bagi kegiatan-kegiatan proyek ataukah akan hanya mempertanggungjawabkan pengeluaran-pengeluaran uang tidak terduga.
Cara lain mengawasi pelaksanaan proyek yaitu diserahkan sepenuhnya pada orang yang melaksanakan proyek tersebut. Tetapi cara ini memerlukan berbagai persyaratan seperti misalnya pimpinan proyek harus dapat mengenali penyimpangan sedini mungkin dan melaporkannya pada yang berkepentingan serta dapat mengambil tindakan penyelamatan secara mandiri. Cara ini mungkin terlalu bebas dan jarang dipraktekkan apalagi di negara sedang berkembang di mana tenaga ahli dan terampil sangat langka.

Peninjauan Kembali ( Tinjau ulang ) Kegiatan

Laporan Biaya
Seperti diketahui biaya riil pelaksanaan proyek harus diawasi untuk mengendalikan dimensi biaya dan biasanya mengungkapkan persoalan-persoalan dimensi jadwal dan hasil kegiatan.
Laporan biaya bisa sederhana, bisa hasil komputer. Dari laporan biaya dapat dilihat selain ringkasan biaya proyek juga penyimpangan dari jadwal.

Mengendalikan Perubahan
Perubahan-perubahan selalu terjadi dalam pelaksanaan proyek. Mungkin saja dahulu sewaktu merencana proyek orang terlalu optimis; di dalam kenyataannya banyak hal yang tidak terkirakan akan muncul mengganggu kelancaran pelaksanaan proyek. Harga-harga naik, personalia sukar diperoleh baik kuantitas maupun kualitas, jadwal pemberian dana tak dipenuhi, sarana dan prasarana yang diperlukan tak tersedia, peraturan baru tentang lingkungan muncul, dan lain-lain.
Semuanya berakibat pada kenaikan biaya sehingga proyek perlu dijadwal kembali.
Perubahan yang ada, kalau dimungkinkan, hendaknya dikomunikasikan dengan pemberi proyek, bila tak mungkin perubahan (biaya) hendaknya “disembunyikan”, bila hendak dilakukan pembicaraan-pembicaraan pembaharuan kontrak.

PENYELESAIAN PROYEK

Sampailah kita pada usaha-usaha penyelesaian proyek. Identifikasi daur hidup proyek perlu dilakukan untuk menentukan kegiatan, bahan, tenaga kerja, modal dan teknologi yang dimanfaatkan proyek pada periode awal mula, tengah dan akhir proyek.

Evaluasi Keseluruhan
Kiranya jelas sudah bahwa proses management proyek sangatlah kompleks. Sebelum memperoleh proyek itu sendiri, orang sudah harus bekerja keras. Sekali mendapatkan proyek, orang harus benar-benar mencurahkan perhatian untuk mengelolanya.
Perlu diperhatikan adanya jadwal dan anggaran yang erat, organisasi/tim pelaksana serta prioritas-prioritas.
Perlu diperhatikan juga bahwa proyek cenderung “berkembang”, artinya pemberi proyek akan meminta tambahan pekerjaan yang harus dilakukan tanpa tambahan dana. Oleh karena itu, orang perlu bersiap diri terhadap kemungkinan adanya revisi rencana dan perencanaan kembali proyek sebelum diselesaikan diserahkan.

Catatan Biaya
Informasi perhitungan biaya akhir yang diuraikan ke dalam kode biaya perusahaan dapat digunakan sebagai dasar pembanding bagian taksiran biaya proyek lain dibelakang hari. Hal ini sangat penting terutama dalam aspek yang menyangkut pengeluaran biaya jam kerja. Biaya peralatan dan biaya jam orang kerja yang sudah dikonversikan menjadi upah dan biaya overhead biasanya bisa kabur setelah beberapa waktu karena pengaruh inflasi.

Surat Menyurat
Surat menyurat dengan pembekal sebaiknya disimpan bersama arsip pesanan pembelian. Korespondensi lainnya, termasuk surat menyurat dengan pelanggan dapat disimpan menurut urutan tanggalnya. Untuk proyek besar, dimana volume korespondensinya sangat besar. Arsip surat menyurat itu dapat dibagi-bagi ke dalam judul-judul yang sesuai dengan peralatan utama pabrik/bagian-bagian utama proyek. Untuk memudahkan mencari kembali surat-surat itu, penyimpanan sebaiknya dilakukan secara duplikat, yang satu diindeks menurut judul, yang satu tadi menurut tanggal nomor seri.
Surat menyurat intern antara departemen di dalam perusahaan tidak terlalu penting tetapi tidak ada salahnya bila disimpan bersama-sama arsip menurut judul bilamana perlu.

Riwayat Kasus
Jika cukup waktu, dan ada biaya untuk itu, ada baiknya bila manajer proyek menulis suatu riwayat kasus mengenai proyek itu, dimana didaftarkan segala kejadian penting beserta tanggal-tanggalnya termasuk kesulitan-kesulitan yang dialami, atau bahkan semua informasi yang kiranya ada gunanya dalam membantu menyusun proyek yang serupa dibelakang hari. Dokumen ini tidak sah karena merupakan suatu karya sastra, tetapi sukuplah bila nanti diarsipkan bersama spesifikasi proyek semula, tulisan ini dapat membantu menghemat waktu bilamana ada pertanyaan mengenai proyek itu nanti.

Dokumentasi: Peralatan yang Dibeli
Di dalam pembelian peralatan seseorang kontraktor perlu melengkapi dirinya dengan catatan teknis yang memadai mengenai peralatan yang diserahkan. Catatan ini bisa didapatkan dari penjual pada waktu proyek itu masih berada dalam tahap penggambaran denah, pembuatan spesifikasi teknis, pembuatan petunjuk operasi dan pemeliharaan, daftar suku cadang, bagan pelumasan, sertifikat pengujian dan sebagainya. Akan tetapi suatu kekeliruan apabila seorang kontraktor tidak menyimpan suatu perangkat dokumentasi itu dikantornya sendiri. Memang secara teoritis kita dapat saja sewaktu-waktu kembali kepada penjual setiap kali memerlukan dokumen tersebut karena ada masalah, tetapi bisa jadi perusahaan itu sudah tidak ada lagi karena bangkrut/sudah berubah kapan diambil alih/bergabung dengan perusahaan lain. Jelaslah, bahwa banyak sekali manfaatnya apabila kontraktor menyimpan sendiri catatan yang rinci mengenai peralatan yang dibeli, karena catatan itu mungkin dapat diadakan pada proyek-proyek teknis yang akan datang/untuk pelanggan lain.

Dokumentasi: Desain Teknis
Untuk membuat dokumentasi desain teknis yang pertama-tama diperlukan ialah adanya perangkat gambar-gambar proyek. Kadang-kadang pelanggan, karena telah membayar untuk pekerjaan desain teknis. Menganggap semua gambar-gambar proyek itu hak miliknya. Gambar itu bahkan barangkali telah dibuat diatas kertas gambar pelanggan, tetapi kontraktor masih harus menyimpan satu perangkat gambar-gambar itu, baik dalam bentuk microfilm ataupun dalam lembaran pada sudah direproduksi. Perhitungan desain, merupakan bagian yang penting dalam dokumentasi proyek, perhitungan ini pun harus diberi nomor diindeks dan disimpan dengan teliti sama seperti berkas gambar-gambar. Perhitungan ini mungkin diperlukan sewaktu-waktu nanti pada saatnya ada kesulitan, misalnya kerusakan struktur, kesulitan operasi, lebih-lebih serta melibatkan kecelakaan manusia. Semua variasi, modifikasi, konsepsi laporan inspeksi akhir dan dokumen-dokumen lain yang diperlukan untuk merumuskan status desain terakhir dan kesulitan proyek itu harus disimpan dalam arsip and diberi indeks.


KESIMPULAN

Dengan semakin banyaknya kegiatan yang berupa proyek-proyek maka diperlukan penanganan khusus terhadap fenomena ini.
Perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan serta pengawasan proyek harus selalu dilaksanakan agar supaya penyelesaian proyek sesuai dengan jumlah, kualitas, waktu, harga yang diinginkan orang dan masyarakat banyak.
Bagaimanapun juga proyek harus diciptakan dan didapatkan demi kelangsungan pembangunan dan kehidupan perusahaan.
Pengetahuan perencanaan dan pengawasan mutlak perlu, sedangkan pengetahuan akan organisasi, pengarahan dan koordinasi akan memperlancar pelaksanaan proyek.
Berbagai metoda, teknik dan analisis tersedia. Secara sistematis harus diketahui bilamana memanfaatkan metoda, tehnik dan analisis ini. sistem dan prosedur harus diciptakan terlebih dahulu sehingga pekerjaan menjadi jelas: siapa mengerjakan apa, kapan dimulai, kapan selesai, siapa yang berwenang dan bertanggung jawab, laporan apa yang diperlukan, dan lain-lain.
Selanjutnya penanganan proyek harus dengan penuh dedikasi, bertanggung jawab demi keberhasilan perkembangan masyarakat. Penyelewengan-penyelewengan hanyalah menguntungkan dalam jangka pendek. Dalam jangka panjang akan merugikan pihak-pihak an diri sendiri. Oleh karena itu disiplin diri dan pengawasan ekstern yang berkekuatan perlu berjalan bersama-bersama demi suksesnya pembangunan.

PROSES PEMBUATAN KABEL

Proses pembuatan kabel menggunakan mesin Extruder melibatkan langkah-langkah tertentu, terutama pada bagian Multiwire Extruder. Pada tahap ini, tembaga diselimuti dengan insulator PVC yang dapat berupa PVC berwarna atau PVC dengan Color Batch. Hasil dari proses ini adalah kabel dalam bentuk gulungan atau coil.

Urutan warna pada kabel tersebut disusun dari warna terang ke warna gelap, mengikuti pola sebagai berikut:
- White (W)
- Yellow (Y)
- Light Green (Lg)
- Sky Blue (Sb)
- Pink (P)
- Orange (O)
- Grey (Gy)
- Brown (Br)
- Red (Re)
- Violet (V)
- Green (G)
- Blue (L)
- Black (B)

Dengan demikian, Proses Mesin Multiwire Extruder merupakan bagian penting dalam menciptakan kabel dengan urutan warna yang terstruktur dan sesuai dengan standar yang telah ditentukan.

Proses Pembuatan Kabel dengan Mesin Multiwire Extruder:
 Penggunaan Insulator PVC dan Urutan Warna yang Terstruktur



Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam proses Extruder melibatkan beberapa isu, di antaranya:

Joint:
Kejadian masalah joint terjadi ketika terjadi penggantian supply (reel) pada jenis AVSS dan kedua supply tersebut di-joint menggunakan mesin Butt Welder.

Marking:
Isu terkait marking muncul ketika marking tidak dapat terbaca/miring (jenis marking LETTER, DOT, LR, SS), dan terdapat masalah seperti marking yang tidak menyambung atau hilang satu pada jenis marking Ring.

OD (Outside Diameter):
Permasalahan OD terjadi ketika diameter luar dari kabel yang dihasilkan keluar dari spesifikasi yang ditetapkan, baik itu terlalu tinggi maupun terlalu rendah.

Spark:
Isu spark muncul karena tembaga dalam kabel dapat terdeteksi oleh spark tester sehingga tampak. Penyebab defect ini dapat disebabkan oleh serbuk tembaga (Copper Dust), PVC gosong (PVC Burn), kabel berlubang (Pinhole), dan faktor lainnya.

Lump:
Lump terjadi karena PVC pada kabel menggumpal baik ke dalam maupun keluar. Penyebabnya dapat berasal dari PVC mentah (Kneading), PVC menggumpal (PVC Clog), gelembung udara (Air Blister), dan faktor lainnya.

Color (PVC utama maupun Stripe):
Isu ini muncul ketika PVC tercampur dengan warna lain atau sisa dari warna sebelumnya, yang disebabkan oleh pencampuran antara PVC dengan Color Batch yang tidak merata.

Minimum Thickness:
Minimum Thickness terjadi ketika hasil pengukuran isolasi dari kabel tertentu berada di bawah spesifikasi minimum. Kejadian ini biasanya disebabkan oleh pemasangan Cross Head yang miring atau kotor.

Dengan memperhatikan dan mengatasi isu-isu ini, proses Extruder dapat dioptimalkan untuk menghasilkan produk kabel yang sesuai dengan standar dan spesifikasi yang ditetapkan.
.

Pertama, mari bahas mengenai permasalahan yang dapat terjadi di joint. Untuk mengatasi hal tersebut, langkah yang dapat diambil adalah dengan menggosok tempat sambungan hingga halus untuk mencegah kerusakan.

Selanjutnya, kita dapat membicarakan permasalahan yang terkait dengan marking. Jika terjadi kendala dalam membaca marking, solusinya dapat ditemukan dengan memperbaiki tinta yang digunakan atau menggantinya dengan tinta yang baru agar marking menjadi lebih mudah dibaca.

Kemudian, kita akan menangani permasalahan pada Outside Diameter (OD). Agar OD tidak terlalu besar dan menghasilkan kabel yang baik, cara yang dapat diambil adalah dengan mengatur pengeluaran PVC secara optimal.

Berbicara tentang Spark, kejadian ini disebabkan oleh deteksi tembaga dalam kabel oleh spark tester, yang membuatnya terlihat. Untuk mengatasi hal ini, tembaga dapat diberi air wiper agar tidak terlihat dan serbuk tembaga dapat hilang.

Saat menghadapi Lump, yang disebabkan oleh penggumpalan PVC baik ke dalam maupun ke luar kabel, solusinya adalah dengan memanaskan air blister pada suhu tertentu untuk menjaga kelembutan PVC.

Masalah Color, yang muncul karena pencampuran PVC dengan warna lain atau sisa warna sebelumnya, dapat diatasi dengan membersihkan tempat pencampuran sebelumnya, menyimpan warna dalam tempat yang bersih, dan mengaduk hingga rata.

Ketika menghadapi Minimum Thickness, yang dapat disebabkan oleh pemasangan cross head yang miring atau kotor, langkah yang perlu diambil adalah menyesuaikan posisi cross head atau membersihkan kotorannya dengan hati-hati untuk mencegah goresan pada alat.

Diameter elemen yang kena tension tertentu pada st wire dapat diatasi dengan mengecilkan diameter elemen agar tidak terpengaruh oleh tension.

Copper gosong pada st wire, yang mengalami perubahan warna pada proses annealing atau karena lama tidak dipakai, dapat diatasi dengan menghilangkan bagian yang gosong.

Lebar stripe yang tidak sesuai standar dapat disesuaikan dengan membersihkan alat yang mungkin tersumbat oleh kotoran, sehingga hasil pengukuran menjadi sesuai standar.

Terakhir, masalah jumping pada extruder dapat diatasi dengan memberikan tension lebih besar dan menarik sehingga extruder dapat beroperasi sesuai standar.

Sebagai tambahan, perbaikan pada tampak luar (appearance) dapat mencakup pencampuran warna yang lebih merata, peningkatan suhu, dan pergantian tinta (marking).
__________________


FLOW CHART PROSES PEMBUATAN KABEL
Cu Dia. 2.60/1.60 mm
Cu Dia. 8.0 mm
Proses Mesin RBD
Cu Dia. 1.60 mm
Cu Dia. 2.6 mm
Proses Mesin
C-Type
Cu Dia. 1.60 mm
Proses Mesin
C-Type
Cu Dia. 0.18;0.24;0.26;0.29;0.32;
Cu Dia. 0.32
0.18mm
Cu Dia. 0.29; 0.26;
0.24mm
Proses Mesin
Baunching
(Hard Copper)
Proses
Annealing
Proses
Annealing
Proses Mesin
Bunching
(Soft Copper)
X / 0.32
X / 0.29
X / 0.26
X / 0.24
X / 0.18
X = jumlah elemen
Proses Mesin
C-Type
Proses Mesin
Extruder
COLOR
BATCH
PVC
WIRE
FINISH GOOD


Proses Mesin
MultiwireMesin Extruder
Proses mesin Extruder adalah proses pembungkusan tembaga (St. wire dengan menggunakan insulator dari bahan PVC berwarna atau PVC dengan Color Batch sehingga menjadi kabel dengan bentuk gulungan (coil).
Adapun urutan warna terang ke warna gelap adalah sebagai berikut:
White (W) Yellow (Y) Light Green (Lg) Sky Blue (Sb)
Pink (P) Orange (O) Grey (Gy) Brown (Br)
Re (R) Violet (V) Green (G) Blue (L) Black (B)

Proses mesin Extruder dapat digambarkan secara sederhana sebagai berikut:


Hal-hal yang perlu diperhatikan diproses Extruder antara lain:
· Joint
Permasalahan ini terjadi ketika ganti supply (reel) pada type AVSS dan kedua supply tersebut di joint dengan menggunakan mesin Butt Welder
· Marking
Permasalahan marking terjadi apabila marking tidak bisa dibaca/miring (jenis marking LETTER, DOT, LR, SS) dan marking tidak sambung atau hilang satu (jenis mariking Ring)
· OD
Hal ini terjadi apabila Outside Diameter dari kabel yang dihasilkan keluar dari spesifikasinya (High maupun Low)
· Spark
Hal ini dikarenakan karena tembaga dalam kabel dapat terdeteksi oleh spark tester sh terlihat. Penyebab defect ini dikarenakan serbuk tembaga (Copper Dust), PVC gosong (PVC Burn), kabel berlubang (Pinhole), Dan lain-lain.

· Lump
Hal ini dikarenakan PVC pada kabel menggumpal baik kedalam maupun keluar. Adapun penyebabnya PVC mentah ( Kneding ), PVC menggumpal (PVC Clog ), gelembung udara ( Air Blister ), dan lain-lain.

· Color (PVC utama maupun Stripe)
Hal ini dikarenakan PVC tercampur dengan warna lain atau sisa dari warna sebelumnya, pencampuran antara PVC dengan Color Batch tidak rata.
· Minimun Thickness
Hal ini merupakan hasil pengukuran insulation dari kabel tertentu di bawah spek Minim. Kasus ini biasanya dikarenakan pemasangan Cross Head yang miring maupun kotor.

Keterangan : t = Insulation Thickness
D = Diameter konduktor
d = Diameter elemen wire

· Diameter elemen
Hal ini dikarenakan diameter elemen dari St. Wire kena tension terlalu besar pada mesin ( Drawing ~ Extruder )
· Copper gosong
Hal ini dikarenakan St. Wire mengalami perubahan warna pada proses annealing maupun lama tidak dipakai.
· Stripe Widht (lebar Stripe)
Hal ini dikarenakan setting dari bagian stripe terlalu kecil atau besar sehingga hasil pengukuran dari stripe tersebut diluar standar.
Bentuk dari Stripe Width sebagai berikut :

S W = Stripe Width

· Jumping
Hal ini dikarenakan St. Wire yang dipakai oleh Extruder jumping atau point Extruder yang dipakai tidak standar.
· Apperarance (tampak Luar)
Yang dicek antara lain :
a. Warna ( utama maupun stripe )
b. Visual untuk main maupun stripe ( halus atau kasar )
c. Marking
Berikut spesifikasi dari kabel PT. Indowire Prima Industrindo:

Outside Diameter
Ins. Thickness
Stripe Width
Length
Type
Size
Std.
Max
Min
Std
Avg
Min
Std
Max
Min
(m/coil)


Latar belakang
Mesin Extruder adalah mesin yang digunakan untuk membuat kabel dengan bentuk gulungan. Mesin ini dibentuk sedemikian rupa untuk bisa menghasilkan kabel yang bermutu tinggi tanpa mengurangi apapun. Selain itu kabel darat dibuat dengan berbagai warna menurut apa yang diinginkan oleh pemesan. Warna ini sudah disediakan oleh pihak perusahaan yang sudah memiliki corak dan warna yang diminati konsumen.
Mesin extruder salah satu dari mesin lain yang bisa memajukan perusahaan dan bisa menghasilkan pemasukan yang besar bagi perusahaan.

Tujuan
Permasalahan yang timbul dalam pembuatan kabel perlu cermati dan analisa. Apa yang terjadi sebelumnya sebaiknya kita belajar dari kesalahan yang dibuat dan kita banyak-banyak belajar dari kesalahan tersebut. Dengan ini perusahaan harus bisa mengatasi masalah-masalah yang timbul di dalam pembuatan kabel demi menjaga mutu kabel tersebut untuk dapat laku tinggi.

Pembahasan
Joint
Permasalahan yang terjadi di joint dapat diatasi dengan cara yaitu tempat sambungan digosok sampai halus supaya tidak terjadi kerusakan.
Marking
Permasalahan marking dapat diatasi dengan cara memperbaiki tinta atau tinta yang jelek diganti baru supaya marking dapat dibaca.
OD
Out side diameter dapat diatasi dengan cara mengatur pengeluaran PVC supaya tidak besar dan menghasilkan kabel yang baik.

Spark
Kejadian ini dikarenakan tembaga dalam kabel dapat terdeteksi oleh spark tester sehingga terlihat, oleh sebab itu tembaga diberi air wiper supaya tidak terlihat dan serbuk tembaga hilang.
Lump
Kejadian ini dikarenakan PVC pada kabel menggumpal baik kedalam maupun keluar. Ini dapat diatasi dengan cara memanaskan air blister dengan suhu tertentu supaya PVC mantang.
Color
Ini dikarenakan PVC tercampur dengan warna lain atau sisa dari warna sebelumnya, sehingga pencampuran warna kurang merata. Ini dapat diatasi dengan cara yaitu sebelum warna itu dicampurkan sebelumnya tempatnya sudah dibersihkan sesudah itu warna dimasukkan ke tempat yang disediakan dan diaduk sampai rata supaya pencampuran antara PVC dengan color batch merata.
Minimum Thickness
Ini dikarenakan pemasangan cross head yang miring maupun kotor untuk itu perlu diatasi dengan cara alat cross head yang miring supaya ditengahkan/disenter dan kalau kotor supaya dibersihkan dengan hati-hati supaya tidak terjadi goresan pada alat tersebut.
Diameter elemen
Diameter elemen dari st wire kena tension tertentu besar pada proses mesin untuk itu perlu dikecilkan supaya tidak kena tension.
Copper gosong
Pada st wire mengalami perubahan warna pada proses anneling maupun lama tidak dipakai. Ini dapat diatasi dengan cara diolor bagia nyg gosong sampai habis.
Stripe width (lebar stripe)
Setting dari bagian stripe terlalu kecil atau besar sehingga hasil pengukuran dari stripe tersebut diluar standar ini terjadi dikarenakan alat tersebut tersumbat kotoran sehingga alat tersebut dibongkar dengan hati-hati dan dibersihkan kotorannya supaya menghasilkan pengukuran yang diinginkan.
Jumping
Kejadian pada extruder jumping dapat diatasi dengan diberikan tansen lebih besar dan ditarik sehingga point extruder yang dipakai standar.
Appera rance (tampak luar)
- warna dicampurkan lebih merata
- suhu dibesarkan
- pergantian tinta (marking)

Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Bahwasannya mesin extruder adalah mesin yang betul-betul membutuhkan perawatan dan keuletan untuk menjaganya agar kabel yang dihasilkan betul-betul mempunyai nilai tinggi daripada kabel-kabel lain. Permasalahan yang timbul dari mesin extruder yaitu akibat dari kurang telitinya dalam menjalankan proses dalam menjalankan proses produksi. Oleh sebab itu para pekerja dituntut untuk lebih waspada dan teliti di dalam menjalankan proses produksinya.
Ternyata pengalamanlah yang bisa mengatasi masalah yang timbul di dalam menjalankan mesin extruder. Soalnya orang-orang tersebut sudah menguasai mesin tersebut dan apabila terjadi kesalahan di dalam menjalankan mesin tersebut, orang tersebut langsung tahu apa menjadi penyebab dari kesalahan bersebab.

Saran
Sebaiknya mesin extruder dirawat dan dijaga kebersihannya agar dalam proses produksi berjalan lancar serta menghasilkan kabel yang bermutu tinggi. Mesin extruder juga membutuhkan ahli-ahli yang bisa menjaganya agar mesin tersebut dapat untuk digunakan.


Daftar Pustaka
PT. INDOWIRE PRIMA INDUSTRINDO

Pekan Karir di Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB)

PENDAHULUAN
Pengetahuan luar tentang berbagai hal merupakan sesuatu yang penting untuk diketahui oleh pelajar. Karena pengetahuan luar juga menunjang ilmu pengetahuan yang telah dipelajari di sekolah. Kegiatan-kegiatan yang merupakan pengetahuan luar merupakan penerapan ilmu-ilmu pengetahuan yang dipelajari di lingkungan sekolah. Berawal dari pemikiran tersebut, SMU Negeri  Surabaya memprogramkan kegiatan yang menunjang pelajaran siswa-siswi dengan mengadakan Study Visit di Yogyakarta.

1. Tujuan Pekan Karir
Program Study Visit (Kunjungan belajar) yang diadakan oleh SMU Negeri Surabaya bertujuan agar siswa mampu mengaplikasikan dan beradaptasi dengan dunia luar dengan menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat dari sekolah. Selain itu, diharapkan siswa dapat lebih mantap dan memperluas wawasannya dalam mengetahui bidang pekerjaan yang sesuai dengan ilmu yang diterima serta potensi yang ada di dalam dirinya. Sehingga setelah lulus SMU, siswa dapat menentukan bidang pendidikan apa yang akan diambilnya atau pekerjaan apa yang akan ditekuninya.

2. Tujuan Pembuatan Laporan
Setelah program study visit dilaksanakan, para siswa ditugaskan untuk membuat laporan atas apa yang telah mereka dapatkan dari tempat-tempat yang dikunjungi di Yogyakarta. Pembuatan laporan ini bertujuan agar siswa lebih mengerti dan memahami tentang dunia di luar sekolah. Selain itu, laporan ini ditujukan untuk memenuhi tugas sekolah.

3. Kerangka Laporan
A. Urutan Halaman pada bagian persiapan, terdiri atas :
1. Halaman Judul
2. Halaman Pengesahan oleh wali kelas dan guru BP / BK
3. Kata Pengantar
4. Daftar Isi
5. Daftar Gambar
6. Laporan

B. Pendahuluan, terdiri atas :
1. Uraian tujuan pekan karir
2. Uraian tujuan pembuatan laporan
3. Kerangka laporan pekan karir

C. Uraian Umum, terdiri atas :
1. Sejarah institusi
2. Struktur organisasi institusi
3. Kepegawaian
4. Disiplin kerja
5. Pemeliharaan tempat kerja

D. Uraian Khusus, terdiri atas :
1. Uraian teori
2. struktur organisasi
3. Uraian proses kerja
4. Pemeliharaan dan perbaikan alat
5. Pengendalian mutu


E. Penutup, terdiri atas :
1. Kesimpulan
2. Saran


A. URAIAN UMUM
1. Sejarah Institusi
Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) adalah organisasi pelaksana terknis dalam lingkungan Departemen Perindustrian dan Perdagangan yang bertanggung jawab kepada Badan Penelitian dan Pengembangan Industri dan Perdagangan (BPPIP).
Lembaga ini didirikan pada tahun 1922 dengan nama “Textile Inrichting en Batik Proefstation”. Didirikannya lembaga ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang batik dan tekstil kepada para pengrajin.
Dalam menghadapi tugas yang semakin luas, lembaga yang dikenal dengan nama Balai Batik di Yogyakarta ini. Pada tahun 1980 berubah menjadi Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik. Dengan menyesuaikan misi organisasi dengan kebutuhan nyata masyarakat industri dan perdagangan. Pada tahun 2002 lembaga ini direorganisasikan lagi menjadi Balai Besar kerajinan dan Batik (BBKB).


2. Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI BBKB

Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB)
Bagian Tata Usaha
Sub Bagian Program dan Pelaporan
Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Kepegawaian
Sub Bagian Umum
Bidang
Sarana Riset dan
Standardisasi
Bidang
Pengembangan Usaha
Bidang Pengembangan Kompetisi dan Alih Teknologi
Bidang
Pengujian, Sertifikasi, dan
Kalibrasi
Seksi
Pemasaran
Seksi Sarana Riset dan Kerajinan
Seksi
Kerjasama
Seksi Sarana Riset dan Kerajinan
Seksi
Teknologi Informasi
Seksi
Standardisasi
Kelompok Jabatan Fungsional
Seksi
Pengujian
Seksi
Sertifikasi
Seksi
Kalibrasi
Seksi
Konsultasi
Seksi
Pelatihan Teknis
Seksi
Alih Teknologi dan Inkulturasi


3. Kepegawaian
Di dalam lembaga Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) terdapat banyak pegawai yang terbagi ke dalam sub-sub bagian dan seksi-seksi sesuai dengan tugas dan keahlian mereka masing-masing yang disebut kelompok jabatan fungsional, diantaranya :
1. Bagian Tata Usaha, terbagi atas :
a. Sub Bagian Program dan Pelaporan
b. Sub Bagian Keuangan
c. Sub Bagian Kepegawaian
d. Sub Bagian Umum
2. Bidang Pengujian, Sertifikasi dan Kalibrasi, terbagi atas :
a. Seksi Pengujian
b. Seksi Sertifikasi
c. Seksi Kalibrasi
3. Bidang Pengembangan Kompetisi dan Alih Teknologi, terbagi atas :
a. Seksi Konsultasi
b. Seksi Pelatihan Teknis
c. Seksi Alih Teknologi dan Inkulturasi
4. Bidang Saran Riset dan Standardisasi, terdiri atas :
a. Seksi Sarana Riset dan Kerajinan
b. Seksi Sarana Riset Batik
c. Seksi Standardisasi
5. Bidang Pengembangan Usaha
a. Seksi Pemasaran
b. Seksi Kerjasama
c. Seksi Teknologi Informasi


4. Disiplin Kerja
Untuk menjalankan pekerjaan dengan baik dan teratur, Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) membuat peraturan-peraturan kerja yang harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh para pegawai dan atasan peraturan-peraturan tersebut diantaranya adalah :
- Mempunyai keahlian di dalam bidang pekerjaannya masing-masing.
- Pembagian kerja.
- Bekerja sesuai dengan jam kerja yang telah ditentukan.
- Prinsip 5R (ringkas, resik, rapi, rawat, dan rajin).
- Dan lain-lain

5. Pemeliharaan Tempat Kerja
Dalam hal pemeliharaan tempat kerja, para pegawai diharuskan untuk melaksanakan prinsip 5R (ringkas, resik, rapi, rawat, dan rajin). Dengan dilaksanakannya prinsip 5R, maka tempat kerja akan selalu terlihat bersih dan rapi. Hal ini ditujukan agar para pegawai selalu betah dan tidak jenuh dalam bekerja.
Selain tempat kerja, tempat untuk memamerkan hasil-hasil kerajinan dan batik yang telah dibuat juga harus dijaga kebersihan dan kerapiannya agar menarik minat para pengunjung baik hanya untuk melihatnya saja ataupun untuk membelinya.


B. URAIAN KHUSUS
1. Uraian Teori
Balai Besar Kerajinan dan Batik yang disebut BBKB adalah unit pelaksana teknis di lingkungan Departemen Perindustrian dan Perdagangan. Dalam hal ini Balai Besar Kerajinan dan Batik mempunyai visi, misi, dan beberapa tugas pokok yang harus dilaksanakan, yaitu :
v VISI : Sebagai pusat pengembangan dan pelayaran industri dan perdagangan kerajinan dan batik yang terdepan, profesional dan mandiri.
v MISI, diantaranya adalah :
· Memberikan pelayanan jasa, pelatihan, pengujian, standardisasi, konsultasi, litbang, rekayasa dan bantuan teknis dalam bidang industri dan perdagangan kerajinan dan batik.
· Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang profesional.
· Menjadikan dunia usaha kecil dan menengah Kerajinan dan Batik sebagai mitra kerja utama.
v Tugas Pokok BBKB adalah sebagai berikut :
1. Melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan teknologi bahan baku, bahan pembantu, proses, peralatan, hasil produksi dan pencemaran lingkungan industri kerajinan dan batik.
2. Melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan desain dan prototype produk serta peralatan industri kerajinan dan batik.
3. Melaksanakan kegiatan bantuan teknik untuk peningkatan dan pengawasan mutu, bahan baku, proses, peralatan hasil produksi industri kerajinan dan batik.
5. Memasyarakatkan hasil-hasil penelitian dan pengembangan.
6. Melaksanakan kegiatan penyuluhan termasuk pembinaan teknis dan ekonomis, konsultasi dan informasi.

Dalam rangka melaksanakan tugasnya, Balai Besar Kerajinan dan Batik juga melaksanakan fungsinya sebagai berikut :
1. Melaksanakan penelitian, pengembangan, kerjasama, standardisasi, pengujian, sertifikasi, kalibrasi dan pengembangan kompetensi industri kerajinan dan batik sesuai kebijaksanaan teknis yang ditetapkan oleh kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri dan Perdagangan.
2. Melaksanakan pemasaran, kerjasama, pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi.
3. Melaksanakan perencanaan, pengelolaan dan koordinasi sarana dan prasarana kegiatan penelitian dan pengembangan di lingkungan BBKB serta penyusunan dan penerapan standardisasi industri kerajinan dan batik.
4. Melaksanakan pengujian dan sertifikasi bahan baku, bahan pembantu dan produk industri kerajinan dan batik, serta keinginan kalibrasi mesin dan peralatan.
5. Melaksanakan pelayanan jasa teknis bidang teknologi bahan baku, bahan pembantu, proses, produk, peralatan dan pelaksanaan pelayanan dalaml bidang pelatihan teknis, konsultasi, dan alih.


2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi BBKB telah kami jelaskan dengan bagan pada uraian umum.

3. Uraian Proses Kerja
Proses kerja BBKB dengan menggunakan mesin-mesin sederhana yang umumnya masih digerakkan dengan manual namun ada juga proses produksi yang dibantu dengan komputer serta terdapat produk-produk yang diproses secara tradisional.
Umumnya dalam proses kerja BBKB tidak hanya dilengkapi mesin-meisn baik modern maupun tradisional sebagai penunjang namun juga tersedia laboratorium yang digunakan dalam proses produksinya.

4. Pemeliharaan dan Perbaikan Peralatan
Pemeliharaan alat-alat yang digunakan dalam proses keja mungkin diharuskan karena setiap alat-alat yang dimiliki memang dibutuhkan dan bermanfaat bagi proses kerja dan merupakan faktor penunjang yang mungkin dilaksanakan secara berkala.
Pemeliharaan peralatan dilakukan beberapa hari sekali untuk menjaga agar peralatan tidak mudah rusak dan berkarat.
Sedangkan untuk perbaikan peralatan diserahkan kepada orang-orang yang sudah ahli di bidangnya sehinga peralatan yang digunakan tetap dapat digunakan seperti biasanya.


5. Pengendalian Mutu
Dalam pengendalian mutu yang dimaksudkan agar kwalitas hasil produksi tetap terjamin, sehingga tidak mengurangi minat pembeli untuk membeli hasil produksi tersebut.
Untuk hal tersebut perlu diperhatikan bahan baku untuk membuat batik dan kerajinan tangan di BBKB, serta menggunakan tenaga yang ahli dalam membuat barang-barang tersebut.

PENUTUP
Sebagai akhir dari laporan kunjungan belajar, kami mengucapkan puja dan puji syukur kepada Tuhan dan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan laporan ini. Kami juga meminta maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan baik dalam penulisan maupun dalam teori yang kami sajikan di dalam laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.


KESIMPULAN DAN SARAN

v KESIMPULAN
Dari pelaksanaan kunjungan belajar ini, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Kunjungan belajar yang diadakan, secara tidak langsung telah membawa dampak positif bagi siswa. Karena dengan adanya kunjungan belajar, siswa dapat mengetahui secara langsung tentang bagaimana suatu instansi melaksanakan proses produksi.
2. Dengan adanya kegiatan kunjungan belajar siswa dapat meneliti suatu kegiatan produksi dan menuangkan semua hasil penelitiannya di dalam sebuah laporan kunjungan belajar yang dapat dimanfaatkan oleh orang yang membacanya.

v SARAN
Setiap laporan yang telah dibuat, pasti terdapat beberapa kekurangan dan kesalahan baik dalam materi yang disajikan maupun dalam penulisannya. Untuk itu penyusun mengharapkan saran serta kritik yang dapat menyempurnakan laporan ini dari para pembaca.

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

Memories Waktu Pertama kali Kenal Kamu……………………..
Mereka……………………………………………………………
Pahlawan Tak Dikenal……………………………………………

Dari Ibu Seorang Demonstran……………………………………
Padamu Jua……………………………………………………….
Aku Cukup Dengan Engkau Saja………………………………...
Untukmu………………………………………………………….
Semoga Engkau Tahu…………………………………………….

Pelacur-pelacur Sudut Kota……………………………………….
Ballada Terbunuhnya Atmo Carpo………………………………..

SEMOGA ENGKAU TAHU (contoh puisi )

SEMOGA ENGKAU TAHU


Andai saat ini…..
Kau ada disisiku
Akan ku lepas rinduku padamu
Dan kan ku tuturkan sebuah cerita
Tentang cita, cinta dan duka
Agar terhapus sepi di hati
Andaikan kata setia……
Bisa terucap dalam jiwa
Kan ku gapai semua yang ada
Bersamamu kita arungi samudera
Bila saat ini……
Kau berada disini
Kan ku curahkan isi hatiku
Agar engkau tahu
Betapa besar arti dirimu bagiku
Bila engkau mengerti……..
Kuingin kau wujudkan rasa di hatimu
Lewat laku dan tuturmu
Untuk mengobati rinduku
Tapi yang jelas…….
Satu ku mau kau tahu
Ada rindu tersimpan untukmu

Karya :

 (contoh puisi )

UNTUKMU

UNTUKMU

Inilah sajak manis untukmu
Terlukis dari bening perasaan yang ada
Dan tercipta sejak aku berani menatap
Tatapanmu…..
Di sudut kelas ini
Ku memandangmu
Tapi kau begitu sibuk dengan
Keangkuhan-keangkuhanmu
Masih bisakah ku berharap
Cinta darimu ?

Karya :

BALLADA TERBUNUHNYA ATMO CARPO

BALLADA TERBUNUHNYA ATMO CARPO

Dengan kuku-kuku besi kuda menebah perut bumi
Bulan berkhianat gosok-gosokkan tubuhnya di pucuk-pucuk para
Mengepit kuat lutut penunggang perampok yang diburu
Surai bau keringat basah jenawipun telanjang

Segenap warga desa mengepung hutan itu
Dalam satu pusaran balik Atmo Karpo
Mengutuki bulan betina dan nasibnya yang malang
Berpancaran bunga api, anak panah di bahu kiri

Satu demi satu yang maju tersadap darahnya
Penunggang baja dan kuda mengangkat kaki muka

Nyawamu barang pasar hai orang-orang bebal !
Tombakmu pucuk daun dan matiku jauh dari orang papa
Majulah Joko Pandan ! Dimana ia ?
Majulah ia kerna padanya seorang kukandung dosa

Joko Pandan ! Dimana ia ?
Hanya padanya seorang kukandung dosa

Bedah perutnya tapi masih setan ia
Menggertak kuda di tiap ayub menungging kuda

Joko Pandan ! Dimana ia ?
Hanya padanya seorang kukandung dosa
Berberita ringkik kuda muncullah Joko Pandan
Segala menyibak bagi derapnya kuda hitam
Ridla dada bagi derunya dendam yang tiba


Pada langkah pertama keduanya sama baja
Pada langkah ketiga rubuhlah Atmo Karpo
Panas luka-luka, terbuka daging kelopak-kelopak angsoka
Malam bagi kedok hutan bopeng oleh luka
Pesta bulan sorak sorai anggur darah
Joko Pandan menegak, menjilat darah di pedang
Ia telah membunuh bapaknya

Karya : WS. Rendra
Dari : Ballada orang-orang tercinta

PELACUR-PELACUR SUDUT KOTA

PELACUR-PELACUR SUDUT KOTA

Disudut kota,
Aku tersandar,
Dan mata berkaca-kaca,
Untuk mencari mangsa,
Akan kumakan,
Demi anakku,
Yang masih butuh,
Kasih sayang,
Maka,
Aku yang hina,
Ini,
Kupertaruhkan hidupku,
Sebagai,
Pelacur kota,
Yang penuh duka.



Karya :

MEREKA (Contoh Puisi)

MEREKA

Mereka adalah rakyat,
Selama tiga puluh dua tahun,
Hanya diam,
Bungkam dan membisu,
Sekarang bisa,
Berteriak, bersuara bagaikan !
Petir yang,
Menyambar-nyambar di awan,
Gunung,
Rimba,
Laut,
Dan,
Ngarai.
Ikut bersuara lantang,
Hidup…… Reformasi !
Semoga Indonesia,
Tetap jaya !



Karya :

PAHLAWAN TAK DIKENAL (Contoh Puisi)

PAHLAWAN TAK DIKENAL

Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi engkau tertidur, sayang
Sebuah lubang peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang

Dia tidak ingat bilamana dia datang
Kedua lengannya memeluk senapan
Dia tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring, tetapi bukan tidur sayang

Wajah sunyi setengah tengadah
Menangkap sepi padang senja
Dunia tambah beku di tengah derap dan suara menderu
Dia masih sangat muda

Hari itu 10 Nopember, Hujan pun mulai turun
Orang-orang ingin kembali memandangnya
Sambil merangkai karangan bunga
Tapi yang nampak, wajah-wajahnya sendiri yang tak dikenalnya

Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah lubang peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata : aku sangat muda

Karya : Toto Sudarto Bachtiar 1955

AKU CUKUP DENGAN ENGKAU SAJA (Contoh Puisi)

AKU CUKUP DENGAN ENGKAU SAJA


Aku cukup dengan engkau saja
Dalam nikmat zikir dan sujud jiwa
Aku cukup bersamamu saja

Aku cukup dengan engkau saja
Walau orang-orang itu
Mencari kesenangan di diskotik-diskotik
Panti-panti pijat, hotel dan pelacuran
Aku cukup di rumahmu saja
Dalam nikmat zikir dan sujud jiwa

Bukan lantaran takut aids dan raja singa
Jika kujauhi pelacuran sauna
Tapi memang cukup bagiku
Bahagia dalam cintamu saja
Walau kursi dan mobil dinas menjauhiku
Walau dasi dan gaji besar berpaling dariku
Walau ormas dan orpol mencibir padaku
Aku cukup di dekatmu saja, bahagia
Dalam nikmat zikir dan sujud jiwa



Karya :

Wiremesh murah hubungi Afandi - 081233336118. - Ada juga besi beton murah.

Jasa Pembuatan Pagar, Kanopi (+Renovasi)
WA ke 081233336118