Latihan soal PKN SD

Pilihlah huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling tepat!
1. Salah satu ciri negara yang mempunyai ketahanan yang kuat adalah ….
a. rakyatnya kaya
b. rakyatnya bersatu
c. banyak organisasi berdiri
d. mempunyai TNI dan Polri

2. Tata tertib lalu lintas dibuat dengan tujuan agar ….
a. aman dan sejahtera
b. tertib dan teratur
c. aman dan sentosa
d. bersih dan indah


3. Wilayah NKRI berbentuk ….
a. kepulauan
b. daratan
c. benua
d. lautan

4. Wilayah Indonesia bagian timur berbatasan dengan negara ….
a. Malaysia
b. Australia
c. Singapura
d. Papua Nugini

5. Wilayah perbatasan suatu negara harus dijaga agar ….
a. penduduk antarnegara tidak saling berhubungan
b. masyarakat mematuhi aturan
c. tidak terjadi penyelundupan barang dagangan
d. tidak terjadi persengketaan antarnegara

6. Contoh gangguan dari luar yang dapat menimbulkan perpecahan antara lain ….

Fatamorgana - Contoh Puisi

Sahaja bintang aneka ragam
Berbaur di kehidupan
Filar harmoni Firman Tuhan
Bertasbih di pusara alam
Ayat alunan do’a nan sentosa
Mengkhitbah ku dalam dunia
Nurani kadang ternoda
Seiring arus cakrawala
Nafas filosof isi hati
Bersyair dalam puisi
Jiwa kadang tak terperi
Memanggul gejolak risau hati
Permainya busana dunia
Melukiskan beraneka warna
Permainya busana dunia
Meluluhkan hati suci buana noda
Dramatis dunia
Dalam fatamorgana
Berselubung awang rasa
Di jemari insan fana
Karya: Siti Khumairah
Siswi SMP N-1 KOTA BESI
18 Mei 2010

-

Matematika SD- Menggunakan Faktor Prima untuk Menentukan KPK dan FPB

Kita telah mengenal faktor suatu bilangan. Ada bilangan yang mempuyai 2 faktor, 3 faktor, 4 faktor, dan seterusnya.
Apakah nama bilangan yang hanya mempunyai dua faktor? Bilangan yang tepat mempunyai 2 faktor disebut bilangan prima. Misalnya 2, 3, 5, 7, dan seterusnya. Marilah kita pelajari lebih lanjut.
Mari kita mengulang tentang bilangan prima. Di bawah ini adalah tabel bilangan. Lakukan seperti petunjuk yang diberikan. Kerjakan pada buku.

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
a. Beri tanda X pada semua bilangan kelipatan 2 selain 2.
b. Beri tanda __ pada semua bilangan kelipatan 3 selain 3

Matematika SD- Melakukan Operasi Hitung Bilangan Bulat Termasuk Penggunaan Sifat-sifatnya, Pembulatan, dan Penaksiran + Contoh soal dari bank soal

Pada bagian ini, kita akan melakukan operasi hitung bilangan bulat termasuk penggunaan sifat-sifatnya, pembulatan, dan penaksiran.
1. Bilangan Bulat
Bilangan bulat meliputi bilangan bulat positif, bilangan bulat negatif, dan bilangan 0 (nol).
a. Bilangan bulat negatif ialah bilangan bulat yang terletak di sebelah kiri angka 0 (nol).
Bilangan bulat negatif: -1, -2,-3, -4, -5, ...
b. Bilangan bulat positif ialah bilangan bulat yang terletak di sebelah kanan angka 0 (nol).
Bilangan bulat positif: 1, 2, 3, 4, 5, ...
c. Angka 0 (nol) termasuk bilangan bulat.
Bilangan 0 (nol) tidak positif dan tidak negatif.
Bilangan 0 (nol) adalah bilangan netral.
d. Pada garis bilangan, letak bilangan makin ke kanan makin besar dan makin ke kiri makin kecil.
e. Bilangan bulat meliputi:
Bilangan bulat genap: ... , -6, -4, -2, 0, 2, 4, 6, ...
Bilangan bulat ganjil: ... , -7, -5, -3, -1, 1, 3, 5, 7, ...
Bilangan bulat kadang-kadang dinyatakan dengan anak panah.
Contoh soal:
a. Jika kita membilang loncat tiga-tiga dari 5 sampai -7, bilanganbilangan manakah yang disebutkan?....
....Selengakapnya.... Matematika SD- Melakukan Operasi Hitung Bilangan Bulat Termasuk Penggunaan Sifat-sifatnya, Pembulatan, dan Penaksiran + Contoh soal dari bank soal

: Anak Usia SD Dilanda Stres

Oleh Dr Ir Diah K Pranadji
Peneliti IPB 



Dua puluh tahun lalu, ahli psikologi Amerika, Elkind, memperkenalkan sebuah istilah baru, yakni hurried children, untuk menggambarkan fenomena anak yang dipercepat perkembangannya. Salah satu cirinya adalah anak diberi berbagai aktivitas ekstrakurikuler setiap minggu yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan di bidang akademis, sosial, olahraga, budaya, dan kemampuan psikologi.  

Berbagai aktivitas tersebut dilakukan di bawah pengawasan orang tua.Bukan sekadar untuk bersenang-senang, tetapi lebih diarahkan pada pencapaian tujuan.

Anak-anak masa kini menghadapi apa yang seharusnya menjadi masalah orang dewasa  lebih dini dalam kehidupannya. Tidak seperti anak-anak pada generasi lalu yang memiliki banyak waktu untuk bermain setelah pulang sekolah bersama teman-temannya, anak-anak sekarang sulit untuk mendapatkan waktu seperti itu. Penelitian Imam (2007) melaporkan bahwa sekitar 60 persen anak-anak di Jabodetabek lebih banyak menghabiskan waktunya dengan mengikuti kegiatan les sepulang dari sekolah. 

Salah satu fenomena menarik adalah semakin mudanya usia penderita stres. Jika beberapa tahun yang lalu, stres lebih banyak dialami oleh usia produktif di atas 20 tahun, kini stres banyak diderita oleh anak usia remaja. Bahkan, dalam beberapa kasus, anak-anak diperkirakan telah mengalami stres. Beragam kegiatan yang tak jarang "dipaksakan" orang tua terhadap anak di luar jam sekolah antara lain adalah les privat, les piano, les musik, les kumon, klub olahraga, dan les ngaji.

Fenomena yang tak kalah menariknya adalah riset yang dilakukan tim peneliti dari Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen (IKK), Fakultas Ekologi Manusia (Fema),Institut Pertanian Bogor (IPB), Diah K Pranadji dan Nurlaela (2009). Riset di kawasan Bogor itu melaporkan bahwa persentase anak yang masuk sekolah dasar ketika berumur kurang dari enam  tahun cukup besar, yakni sekitar 40 persen. 

Dari penelitian ini juga dilaporkan bahwa gejala stres yang sering kali dialami oleh anak sibuk adalah jantung berdebar kencang dan keras (46,7 persen); merasa sukar berkonsentrasi pada saat melakukan kegiatan (43,3 persen); dan merasa sangat lemas/lesu/tidak memiliki tenaga (43,3 persen); mimpi buruk (33,3 persen); merasa sedih sekali dan ingin menangis (30,0 persen); merasa pegal-pegal pada leher/punggung/bahu (23,3 persen); merasa bingung/takut bila bertemu dengan orang lain (20,0 persen); merasa tidak tenang/tegang/cemas/terancam (20 persen); sering menjatuhkan/memecahkan barang/tersandung/terjatuh (20,0 persen); mengalami sulit tidur/tidak dapat tidur nyenyak seperti biasanya (16,7 persen); merasa tidak memiliki harapan/putus asa (16,7 persen); merasa dipaksa dengan sangat oleh orang lain (tertekan) (16,7 persen); merasa  pusing/sakit kepala tanpa alasan yang jelas (6,7 persen); mengalami perubahan nafsu makan (6,7 persen); dan merasa tidak sabar dan cepat marah tanpa sebab (6,7 persen).

Sebanyak 73,3 persen anak sibuk berada dalam ketegori tingkat stres sedang. Tingkat stres sedang memberi arti bahwa gejala stres kadang-kadang dialami oleh anak. Faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap tingkat stres anak dalam penelitian ini antara lain adalah jumlah aktivitas di luar sekolah (dalam satu minggu); alokasi aktivitas di luar sekolah; serta alokasi waktu menonton televisi. 

Penelitian ini juga melaporkan bahwa alokasi waktu terkait erat dengan persepsi anak terhadap suatu kegiatan. Jika anak menyukai kegiatan tersebut, waktu melaksanakannya tidak terasa lama dan melelahkan. Oleh karena itu, peneliti menyarankan aktivitas di luar sekolah anak sebaiknya beragam jenis dan tidak dilakukan lebih dari satu jam setiap harinya. 

Sebelum menganjurkan untuk melakukan kegiatan di luar sekolah, sebaiknya orang tua menumbuhkan persepsi yang positif dalam diri anak terhadap kegiatan yang akan dilakukannya tersebut. Misalnya, memaparkan manfaat kegiatan tersebut bagi anak 
(menyalurkan hobi, menambah teman, dan sebagainya). Orang tua tidak diperbolehkan menekan atau memaksa anak untuk mengikuti kegiatan di luar sekolah. 

Hasil penelitian juga memperlihatkan bahwa menonton televisi merupakan salah satu kegiatan yang dapat mengurangi stres anak. Karena itu, tidak apa-apa memberikan kesempatan pada anak untuk menonton televisi. Namun, orang tua sebaiknya mendampingi anak dalam menonton televisi untuk memberikan arahan mengenai tayangan televisi dan supaya anak tidak terlalu lama menonton televisi.

Panitia Pentas Seni SD Negeri 02 Edi Sudrajat, S.S.

Belajan Menulis Surat Undangan - SD 
Surat merupakan bentuk komunikasi tertulis antara seseorang atau lembaga dengan orang atau lembaga lainnya.
Jenis surat terdiri atas surat pribadi, surat resmi, surat dinas, surat permohonan maaf, surat ucapan terima
kasih, surat permohonan izin, surat edaran, dan surat undangan.

Surat undangan berisi permintaan agar si penerima surat turut serta pada suatu kegiatan. Kegiatan itu diadakan oleh pihak pengirim surat. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis surat undangan antara lain menggunakan bahasa yang sopan, menyampaikan maksud undangan (tempat, waktu, dan acara), dan mencantumkan identitas pengundang.
Perhatikanlah contoh surat undangan berikut.
SD Negeri 02 Jln. Blurukidul No. 168, Sidoarjo Sidoarjo, 24 November 2008 Kepada Yth. Orang tua siswa di tempat
Dengan hormat,
Kami Panitia Pentas Seni SD Negeri 02 Sidoarjo bermaksud menyelenggarakan pembacaan puisi oleh siswa pemenang lomba menulis puisi. Acara tersebut akan diselenggarakan pada:
hari, tanggal : Sabtu, 29 November 2008
waktu : pukul 11 s.d. 15.00
tempat : Ruang Aula SD Negeri 02, Jalan Blurukidul No. 168,
Jakarta
Suatu kehormatan yang tiada terhingga bagi kami jika orang tua siswa berkenan menghadiri undangan kami.
Atas kehadiran orang tua siswa, kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
Contoh 2
Undangan
Kepada
Teman-Temanku Siswa Kelas V
di SD Mekarjati
Salam bahagia selalu,
Teman-teman, alangkah senangnya jika pada hari ulang tahunku yang ke-11 nanti, teman-teman dapat hadir memeriahkan acara tersebut.
Acara tersebut diselenggarakan pada:
hari, tanggal : Minggu, 15 Mei 2008
waktu : pukul 10.00–12.00 WIB
Hadir ya, ke rumahku di Jalan Bintang No. 50, Bandung. Atas perhatian teman-teman, aku ucapkan terima kasih.
Salam,
Sahabatmu,
Anandita

Latihan Soal PKN SD - untuk menghadapi ujian sekolah dan ujian nasional

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang benar!
1. Apakah yang dimaksud dengan negara?
2. Bagaimanakah terjadinya Negara Kesatuan Republik Indonesia?
3. Unsur negara secara teoritis terdiri dari unsur konstitutif dan unsur deklaratif. Jelaskan perbedaan
antara kedua unsur tersebut!
4. Sebutkan ciri-ciri suatu bangsa!
5. Sebutkan 5 fungsi yang sesuai dengan negara Indonesia menurut E. Mirriam Budiardjo!


Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang benar!
1. Keutuhan wilayah suatu negara sangat menentukan berlangsung tidaknya pemerintahan sebuah
negara. Mengapa demikian? Jelaskan pendapatmu!
2. Jelaskan pentingnya keutuhan NKRI!
3. Sikap apa saja yang harus dimiliki oleh bangsa Indonesia untuk melindungi keutuhan NKRI?
4. Sebutkan alat pemersatu bangsa Indonesia untuk menjaga keutuhan NKRI!
5. Apa yang dimaksud dengan Nusantara?
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang benar!
1. Keikutsertaan rakyat dalam usaha membela negara dalam menjaga keutuhan NKRI dapat
dilakukan melalui bela negara secara fisik dan non fisik. Jelaskan kedua hal tentang bela negara

Alat Peredaran Darah Manusia + Latihan Soal IPS dari Bank Soal

Darah merupakan cairan yang berfungsi menghantarkan zat-zat makanan dan oksigen ke seluruh tubuh kita. Ketika kamu bernapas, kamu menghirup oksigen. Oksigen dialirkan oleh darah dari paru-paru ke jantung, kemudian ke seluruh tubuh. Selain itu, darah menjaga tubuh kita dari kuman-kuman penyakit.
1. Darah
Kamu telah mempelajari bahwa darah mengedarkan oksigen dan sari-sari makanan ke seluruh tubuhmu.
Apakah darah itu? Jika kamu terluka, biasanya tubuh mengeluarkan darah yang berwarna merah. Apakah darah hanya berwarna merah? Ternyata darah yang kamu lihat adalah cairan yang di dalamnya terdapat milyaran sel-sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit).
Volume darah seseorang yang sehat adalah 1/13 dari berat tubuhnya. Berapakah berat tubuhmu?
Hitung volume darah yang terdapat dalam tubuhmu.
2. Penggolongan Darah
Apakah golongan darahmu? Golongan darah dibagi menjadi golongan A, B, AB, dan O. Golongan darah O disebut donor universal karena dapat mendonorkan darah kepada semua orang dengan golongan darah lain.
Golongan darah AB disebut resipien universal karena dapat menerima darah dari golongan darah A, B, AB, dan O. Donor adalah orang yang memberi darah, sedangkan resipien adalah orang yang menerima darah.
3. Pembuluh Darah.........
......... Selengkapnya....Alat Peredaran Darah Manusia + Latihan Soal IPS dari Bank Soal 

Pentingnya keterbukaan untuk memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa

    Negara Republik Indonesia telah tergalang kesatuannya sejak 17 Agustus 1945. Negara kita, dari sabang sampai merauke tidak dapat dipisahkan. Selama bangsa Indonesia masih mengakui UUD 1945 dan pancasila sebagai dasar negara, maka persatuan dan kesatuan bangsa akan senantiasa tetap terjaga. Indonesia terbentang pada 6° LU - 11° LS dan 95° BT - 141° BT. 
Wilayah Indonesia terdiri dari ribuan pulau serta beragam suku, budaya, tradisi, dan adat istiadat. Meski demikian, itu bukanlah suatu penghalang terciptanya persatuan dan kesatuan. Selat dan laut sebagai penghubung antar pulau menjadi satu tanah air, yaitu prinsip negara kesatuan (archipelago). Prinsip ini menjelaskan bahwa negara kita yang terdiri dari ribuan pulau dihubungkan oleh perairan dan laut sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh, dimana sesuai dengan isi Deklarasi Juanda : Laut teritorial diukur dari tepi pantai sejauh 12 mil laut. Berdasarkan Ordonansi Laut Teritorial dan Lingkungan Maritim tahun 1939, negara kita hanya 3 mil laut dari pantai tiap pulau ketika air laut surut. Oleh karena itu, pulau-pulau di Indonesia dikelilingi laut teritorial hanya 3 mil laut. Akibatnya selebihnya dari itu terdapat laut bebas yang memberi peluang pihak asing untuk mengambil hasil kekayaan laut lepas antar pulau-pulau Indonesia. Akhirnya pemerintah memutuskan menggunakan konsep baru yang lebih menguntungkan yaitu Deklarasi Juanda, pada 13 desember 1957, yang menetapkan luas laut teritorial Indonesia sejauh 12 mil laut diukur dari garis yang menghubungkan titik-titik terluar dari pulau-pulau terluar milik Indonesia dengan jarak 12 mil laut dan menggunakan konsep negara kepulauan atau wawasan nusantara.
Konsep ini menegaskan bahwa negara kepulauan merupakan satu kesatuan wilayah yang utuh, yang batas-batasnya ditentukan oleh laut dalam suatu lingkungan yang terdapat pulau-pulau dan gugusan pulau-pulau yang dihuni oleh beragam suku bangsa dan adat istiadat. Perbedaan itu digambarkan dalam semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” yaitu berbeda-beda namun tetap satu jua. Beragam dialek pun bukan pemicu terjadinya perpecahan, namun justru sebagai pendorong terciptanya bahasa persatuan. Keterbukaan diperlukan agar kita dapat menyerap berbagai kelebihan dan kekurangan kita, sehingga kita dapat mengevaluasi diri dan saling menghargai perbedaan lain yang ada. Kita tidak perlu chauvinisme yaitu terlalu membanggakan suku bangsa sendiri dan meremehkan suku lain.
Berbagai hal yang masuk dan kita terima merupakan sesuatu yang dapat meningkatkan budi pekerti kita dan meningkatkan kualitas SDM Indonesia menjadi manusia yang berpengetahuan dan berteknologi, yang mampu membawa kemajuan bangsa. Kongres pemuda menghasilkan sumpah pemuda karena kesadaran akan kesatuan wilayah Indonesia. Dan ini menjadi modal utama bagi Indonesia untuk memperoleh dan mempertahankan kemerdekaan Bangsa. Kerja sama antar negara diperlukan karena tiap negara saling menerima, membutuhkan, dan memberi untuk kepentingan nosional masing-masing yang berguna untuk kesejahterahan rakyatnya.
Ada 2 macam kerjasama, antara lain : bilateral dan multilateral. Kerja sama bilateral adalah kerjasama antara 2 negara, yang dapat berbentuk politik, dagang, perbatasan, keamanan, dan sebagainya. Kerja sama multilateral adalah kerja sama yang dilakukan oleh beberapa negara. Contohnya : PBB, ASEAN, dan OPEC. Kerjasama dalam segala bidang dapat terwujud bila tiap negara memiliki keterbukaan. Keterbukaan memang penting bagi tiap individu suatu negara.

Latihan soal SD PKN

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan jawaban yang benar!
1. Apa yang dimaksud dengan organisasi!
2. Bagaimana cara pemilihan pengurus sebuah organisasi!
3. Mengapa kita perlu ikut serta dalam sebuah organisasi?
4. Sebutkan pengurus-pengurus organisasi dan tugas-tugasnya!
5. Tuliskan jenis-jenis organisasi yang kamu ketahui, dan jelaskan fungsinya!
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang benar!
1. Sebutkan organisasi-organisasi yang ada di lingkungan sekolahmu!
2. Sebutkan organisasi-organisasi yang ada di lingkungan masyarakat!
3. Jelaskan fungsi dari organisasi-organisasi di bawah ini:
a. OSIS
b. UKS
c. Karang taruna
d. Posyandu
4. Apa perbedaan antara organisasi di sekolah dan organisasi di masyarakat?
5. Mengapa perlu dibentuk suatu organisasi di sekolah dan di masyarakat? 

Matematika SD- Melakukan Operasi Hitung Bilangan Bulat Termasuk Penggunaan Sifat-sifatnya, Pembulatan, dan Penaksiran

Pada bagian ini, kita akan melakukan operasi hitung bilangan bulat termasuk penggunaan sifat-sifatnya, pembulatan, dan penaksiran.
1. Bilangan Bulat
Bilangan bulat meliputi bilangan bulat positif, bilangan bulat negatif, dan bilangan 0 (nol).
a. Bilangan bulat negatif ialah bilangan bulat yang terletak di sebelah kiri angka 0 (nol).
Bilangan bulat negatif: -1, -2,-3, -4, -5, ...
b. Bilangan bulat positif ialah bilangan bulat yang terletak di sebelah kanan angka 0 (nol).
Bilangan bulat positif: 1, 2, 3, 4, 5, ...
c. Angka 0 (nol) termasuk bilangan bulat.
Bilangan 0 (nol) tidak positif dan tidak negatif.
Bilangan 0 (nol) adalah bilangan netral.
d. Pada garis bilangan, letak bilangan makin ke kanan makin besar dan makin ke kiri makin kecil.
e. Bilangan bulat meliputi:
Bilangan bulat genap: ... , -6, -4, -2, 0, 2, 4, 6, ...
Bilangan bulat ganjil: ... , -7, -5, -3, -1, 1, 3, 5, 7, ...
Bilangan bulat kadang-kadang dinyatakan dengan anak panah.
Contoh soal:
a. Jika kita membilang loncat tiga-tiga dari 5 sampai -7, bilanganbilangan manakah yang disebutkan?
b. Jika kita membilang loncat lima-lima dari 38 sampai -12, bilangan-bilangan bulat negatif manakah yang disebutkan?
c. Jika kita membilang loncat tujuh-tujuh dari -19 sampai 23, bilangan bulat positif terkecil manakah yang disebutkan?
d. Jika kita membilang loncat enam-enam dari 54 sampai -24,
1) apakah semua bilangan yang disebutkan bilangan bulat genap?
2) bilangan bulat negatif manakah yang terkecil disebutkan?
3) bilangan bulat positif terkecil manakah yang disebutkan?
3. Gunakan garis bilangan untuk mengisi soa-soal di bawah ini!
a. n < -5, n bilangan bulat negatif. n = . . . .

b. n > -5, n bilangan bulat negatif. n = . . . .
c. - 8 < n =" .">
d. -6 < n =" .">
e. -10 < n =" .">
4. Gunakan garis bilangan untuk menjawab soal-soal berikut!
a. 5 satuan sebelah kanan titik -2.
b. 9 satuan sebelah kiri titik 3.
c. 10 satuan sebelah kanan titik -7.
d. 12 satuan sebelah kiri titik 5.
e. 8 satuan sebelah kanan titik -13.

Latihan Soal PKN SD - untuk menghadapi ujian sekolah dan ujian nasional

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang benar!
1. Bagaimana cara menciptakan kehidupan kenegaraan yang tertib dan baik?
2. Untuk siapakah peraturan perundang-undangan dibuat?
3. Sebutkan sifat dan ciri peraturan perundang-undangan!
4. Apa yang dimaksud dengan peraturan?
5. Apa yang akan terjadi jika di suatu masyarakat tidak ada peraturan?


Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat!
1. Apakah yang dimaksud dengan sumber hukum?
2. Bagaimanakah arti undang-undang dalam arti luas dan sempit?
3. Jelaskan perbedaan antara sumber hukum formal dengan sumber hukum material!
4. Sebutkan macam-macam traktat!
5. Mengapa kebiasaan bisa menjadi sumber hukum?

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang benar!
1. Mengapa UUD 1945 diamendemen?
2. Sebutkan tata urutan peraturan perundang-undangan di Indonesia!
3. Apakah yang dimaksud dengan ketetapan MPR?
4. Bagaimanakah ketentuan dan penyusunan perpu?

Validitas dan Reliabilitas dalam Tes Psikologi

Tes psikologis memiliki tingkat validitas dan reliabilitas yang cukup tinggi. Hal ini membedakan dengan tes yang tidak standar seperti tes hasil belajar siswa yang dibuat oleh guru, tes penerimaan mahasiswa baru, tes calon pegawai negeri (PNS), dan sebagainya sejauh tesnya tidak dibakukan.
1. Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 1997:5). Suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut dapat menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Suatu tes yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah.
Dari uraian di atas mengandung arti bahwa valid-tidaknya suatu tes sebagai alat ukur tergantung pada mampu tidaknya alat ukur tersebut dapat mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan tepat. Suatu tes yang dimaksudkan untuk mengukur atribut inteligensi dan kemudian memang menghasilkan informasi mengenai atribut inteligensi (intelligence), dikatakan sebagai alat ukur yang memiliki validitas tinggi. Sebaliknya suatu tes yang dirancang untuk mengukur atribut bakat (aptitude), manun tidak bisa menghasilkan informasi bakat subyek yang telah dites, maka tes tersebut dikatakan tidak memiliki validitas yang tinggi.
Definisi validitas suatu tes sebagai alat ukur dapat dilihat dari sisi kecermatan pengukuran. Artinya suatu alat ukur yang valid, tidak hanya sekedar dapat mengungkap data dengan tepat, akan tetapi harus juga bisa memberikan gambaran yang cermat mengenai data tersebut. Cermat berarti bahwa pengukuran itu mampu memberikan gambaran mengenai perbedaan yang sekecil-kecilnya di antara subyek yang satu dengan yang lain. Contoh : pengukuran pada aspek fisik, bila kita hendak mengukur berat sebuah cincin emas, maka kita harus menggunakan alat penimbangan berat emas agar hasil penimbangannya valid, yaitu tepat dan cermat.
Dari uraian di atas, kiranya dapat diperoleh informasi yang cukup jelas tentang konsep validitas. Validitas berkenaan dengan kecermatan alat ukur untuk mengukur atribut subyek didik yang dikehendaki, artinya alat ukur yang valid adalah alat ukur yang dapat mengukur atribut yang hendak diukur dengan tepat dan cermat, sehingga hasil pengukurannya dapat menggambarkan atribut yang telah diukur.
Validitas tes psikologis dapat dibedakan menjadi tiga macam berdasarkan tiga sudut pandang (dari arah isi yang diukur, dari arah rekaan teoritis atau disebut contruct atribut yang diukur, dan dari arah kriteria alat ukur), yaitu; (1) validitas isi (content validity), (2) validitas kontruksi (construct validity), dan (3) validitas berdasar kriteria (criterion-related validity).

Validitas Isi (Content Validity)
Validitas isi tes psikologis menunjuk kepada sejauh mana tes psikologis yang merupakan perangkat soal-soal sebagai stimuli, dilihat dari isinya memang mengukur atribut psikologis yang dimaksudkan untuk diukur. Ukuran sejauh mana ini ditentukan berdasar derajat representatifnya isi tes psikologis itu terhadap keseluruhan atribut psikologis yang akan diukur. Validitas isi tes psikologis ditentukan melalui pendapat profesional (professional judgement) dalam proses telaah soal (item review).
Seorang ahli tes psikologis berhati-hati mengembangkan validitas ini melalui tahap pengembangan spesifikasi tes, lalu tahap berikutnya dilakukan analisis logis untuk menetapkan apakah soal-soal tes dimaksud memang mengukur atribut yang diukur. Dilihat dari aspek validitas isi, kegiatan telaah soal-soal tes (item review) merupakan kegiatan yang esensial dalam usaha pengembangan tes psikologis.

Validitas Konstruksi Teoretis (Construct Validity)
Atribut psikologis merupakan atribut yang tidak memiliki eksistensi riil (Suryabrata, 2000:42). Berbeda dengan atribut fisik, yang mempunyai eksistensi riil sehingga model pengukurannya lebih konkret yang berpengaruh dengan ketepatan (akurasi) hasilnya pengukurannya. Dalam atribut psikologis, seorang ahli membuat konstruksi teoritis guna mendeskripsikan atribut yang dipersoalkan, dengan demikian bagaimana kontruksi teoritis ini akan tergantung pada ilmuwan yang mengembangkannya. Oleh karena itu gambaran mengenai sesuatu atribut dapat bermacam-macam tergantung kepada teori siapa yang digunakan sebagai dasar pengembangan tes psikologis.
Sebagai contoh, gambaran mengenai kepribadian menurut Sigmund Freud (Das Es, Das Ich, dan Das Ueber Ich) tidak sama dengan gambaran teoritis kepribadian individu menurut teori Eric Berne (Status Ego Anak, Status Ego Dewasa, dan Status Ego Orang-tua). Begitu juga dalam teori inteligensi, gambaran atribut inteligensi menurut teori Thurstone berbeda dengan gambaran atribut inteligensi menurut teori Guilford.

Validitas Berdasar Kriteria (Criterion-Related Validity)
Validitas berdasar kriteria sering digunakan dalam pengembangan validitas tes psikologis. Hal ini dikarenakan telah tersedianya beberapa tes psikologis yang digunakan mengukur atribut psikologis yang sama. Misalnya untuk mengukur atribut inteligensi siswa sampai saat ini telah tersedia beberapa tes inteligensi, sehingga bila ilmuwan psikologi hendak mengembangkan tes psikologis dengan menggunakan validitas ini, maka koefisien korelasi hasil uji-coba tes inteligensi baru dapat dibandingkan dengan koefisien korelasi tes psikologis yang sudah memiliki validitas yang baik seperti tes PM (progressive matrices), CFIT (cutural fair intelligence test) atau IST (intelligence structure test), dan lainnya. Jadi validitas berdasarkan kriteria ditunjukkan dengan korelasi antara skor pada tes yang hendak dicari validitasnya dengan skor pada tes yang dijadikan kriteria.
Berdasarkan atas kapan kriteria itu dapat dimanfaatkan, validitas berdasar kriteria dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu; concurrent validity dan predictive validity. Disebut concurrent validity, jika kriteria itu sekarang atau dalam waktu dekat dapat dimanfaatkan, dan disebut predictive validity bila kriteria itu baru beberapa waktu kemudian dapat dimanfaatkan. Contoh : concurrent validity, yaitu orang menggunakan skor WAIS (Wechsler Adult Intelligence Scale) atau CFIT (Cutural Fair Intelligence Test) sebagai kriteria sama saat. Contoh : predictive validity adalah validitas ujian masuk perguruan tinggi yang menggunakan IPK mahasiswa sebagai kriteria. Hasil belajar itu baru dimiliki oleh mahasiswa dalam waktu satu semester mendatang.

2. Reliabilitas
Reliabilitas merupakan hasil terjemahan dari kata reliability yang berasall dari kata rely dan ability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel (reliable). Dalam berbagai kepustakaan, konsep reliabilitas memiliki arti yang luas, mencakup; keterpercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan, dan konsistensi hasil pengukuran, namun demikian ide pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah keterpercayaan hasil pengukuran yaitu sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya.
Sejalan dengan uraian di atas, Suryabrata (2000:29) menyatakan bahwa reliabilitas alat ukur menunjuk pada sejauh mana hasil pengukuran dengan menggunakan alat tersebut dapat dipercaya. Hal ini ditunjukkan oleh taraf keajegan (konsistensi) skor yang diperoleh para subyek yang diukur dengan alat ukur yang sama, atau diukur dengan alat yang setara pada kondisi yang berbeda.
Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subyek memang belum berubah. Dalam hal ini, relatif sama berarti tetap adanya toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil di antara hasil beberapa kali pengukuran. Bila perbedaan itu sangat besar dari waktu ke waktu, maka hasil pengukuran tidak dapat dipercaya dan dikatakan sebagai tidak reliabel.
Estimasi reliabilitas tes psikologis dapat dilakukan dengan menggunakan tiga pendekatan, yaitu : (1) pendekatan tes ulang (retes), (2) pendekatan dengan tes paralel, dan (3) pendekatan satu kali pengukuran yang disebut teknik belah dua.
Pendekatan Tes Ulang (Retes)
Pendekatan ini dilakukan dengan cara satu perangkat tes psikologis diberikan kepada sekelompok subyek dua kali, dengan selang waktu tertentu, misalnya tiga minggu. Situasi testing pertama dengan testing kedua harus betul-betul sama, untuk menghindari adanya pengaruh faktor lain. Reliabilitas tes dicari dengan menghitung korelasi skor testing pertama dengan skor testing kedua, jadi rt-1 = rt-2.
Secara teoritik, pendekatan ini nampaknya baik, namun di dalam praktik banyak mengalami kelemahan, seperti kondisi subyek pada testing kedua tidak lagi sama dengan kondisi subyek pada testing pertama karena terjadi proses belajar dalam selang waktu testing pertama dengan testing kedua, kemungkinan lain adalah adanya perubahan pengalaman, motivasi, dan sebagainya. 
Pendekatan dengan Tes Paralel
Pendekatan ini dilakukan dengan cara membuat tes paralel yaitu tes A dan tes B (keduanya dirancang bentuk paralel). Kedua tes tersebut diberikan kepada sekelompok subyek, lalu hasilnya dikorelasikan, jadi rt-A = rt-B. Suatu tes dinyatakan reliabel bila diperoleh koefisien korelasi yang signifikan antara skor hasil tes A dengan skor hasil tes B. Kelemahan reliabilitas ini terletak pada sulitnya membuat dua tes yang paralel.
Pendekatan Satu Kali Pengukuran
Pendekatan satu kali pengukuran disebut pendekatan belah dua, yaitu seperangkat tes diberikan kepada sekelompok subyek satu kali, lalu skor tes tesebut dibelah menjadi dua bagian, misalnya belahan ganjil genap artinya skor tes bernomor ganjil dijadikan belahan pertama, dan skor tes bernomor genap menjadi belahan kedua. Koefisien reliabilitas ditunjukkan pada signifikansi korelasi dua belahan skor tes bernomor ganjil dan skor tes bernomor genap, setelah koefisien korelasi tersebut dikoreksi dengan rumus Spearman Brown.
Contoh : Suatu tes terdiri atas 60 butir soal, mempunyai koefisien reliabilitas belahan ganjil genap = 0,70. Maka koefisien reliabilitasnya dapat dicari dengan menggunakan rumus Spearman Brown di bawah ini.
2(r-1.2)
r-SB = ――――
1+ r-1.2 
Dalam mana :
r-SB = Koefisien reliabilitas Spearman Brown
r-1.2 = Koefisien korelasi kedua belahan
Jadi koefisien reliabilitasnya adalah :
2(r-1.2)
r-SB = ――――
1+ r-1.2
2(0,70) 1,4
r-SB = ­--------- = ----- = 0,8235
1+0,70 1,7
Koefisien reliabilitas Spearman Brown yang diperoleh = 0,8235 dibulatkan menjadi 0,82.

Iodium, Akibat Kekurangan dan Kebutuhan

Yodium adalah suatu bahan yang digunakan untukmembuat hormon tiroksin oleh kelenjar gondok,yang memstimulasikan proses-proses oksidasi dalam tubuh.

Dengan jalan ini aka tiroksin atau kelenjar gondok melakukan kontrol terhadap metabolisme, pertumbuhan dan pemakaian tenaga oleh tubuh.
Kekurangan yodium akan mengakibatkan kelenjar gondok menjadi besar karana bertambahnya jumlah jaringan dalam kelenjar itu. Tetapi jumlah jaringan yang secara aktif dapat menghasilkan hormon tiroksin menjadi berkurang. Pembesaran gondok ini disebut penyakit gondok.
Penyakit gondok ini banyak terjadi didaerah pegunungan karena biasanya air minum mereka sangat sedikit mengandung yodium.
Jumlah Iodium dalam tubuh orang dewasa diperkirakan antara 9-10 mg, dua sepertiga dari jumlah tersebut terkumpul pada kelenjer tiroid (kelenjer gondok).
Kelenjer tiroid merupakan kelenjer hormon yang terdapat pada dasar leher dan mempunyai berat 20-25 g, terdiri dari dua bagian masing-masing terletak di sebelah kanan dan kiri trachea.
Pada umumnya wanita dan anak perempuan mempunyai kecendrungan lebih mudah kena penyakit gondok daripada pria dan anak laki-laki. Masa paling peka terhadap kekurangan iodium terjadi pada waktu usia meningkat dewasa (puber).

Kekurangan Iodium
Kekurangan Iodium selain dapat menyebabkan penyakit gondok juga dapat menyebabkan kretinisme pada pria.
Kretinisme juga gejala awal kekurangan Iodium, namun sebagian besar terjadi pada pria. Terjadi di daerah gondok endemik (daerah dimana banyak dijumpai penderita gondok).
Kretinisme ditandai dengan pertumbuhan bayi yang sangat terhambat, wajah kasar dan membengkak, perut kembung dan membesar serta bibir menebal dan selalu terbuka.

Kebutuhan Iodium
Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi (2004) mencantumkan konsumsi yang disarankan untuk setiap individu menurut kelompok umur. Konsumsi Iodium untuk bayi 50 - 70 ug per orang per hari. Anak-anak hingga usia 9 tahun 70 – 100 membutuhkan iodium ug/hari, sedangkan kebutuhan pria dan wanita dalam kondisi normal 150 ug / hari dan wanita hamil 175 ug/ hari dan wanita yang sedang menyusui 200 ug / hari.
Penggunaan Iodium sebagai pencegahan penyakit gondok telah lama diketahi.. Iodium yang ditambahkan biasanya dalam bentuk garam kalium iodida (0.005-0.01 % dalam garam) karena biasanya konsumsi garam setiap hari rata-rata 5-15 g....


Wiremesh murah hubungi Afandi - 081233336118. - Ada juga besi beton murah.

Jasa Pembuatan Pagar, Kanopi (+Renovasi)
WA ke 081233336118