Dunia pendidikan kembali terluka. Luka pendidikan merupakan kabar duka umat manusia


*LUKA PENDIDIKAN, DUKA UMAT MANUSIA*

Oleh : Abdul Latif
_(Syabab Hizbut Tahrir Indonesia di Gresik)_

Dunia pendidikan kembali terluka. Luka pendidikan merupakan kabar duka umat manusia. Betapa tidak seorang bocah usia 12 tahun yang masih duduk di bangku kelas VI (enam) Sekolah Dasar (SD) warga JL.Wonosari Wetan Baru Surabaya telah mencabuli anak balita (Bayi kurang dari lima tahun). Akibatnya kini ia divonis 8 bulan oleh ketua Maelis Hakim Anne Rusiana di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya Kamis, 12/1/2017. (harianbhirawa.co.id)

Tak habis pikir seribu tanya untuk anak seusianya. Mengapa itu bisa dilakukan bocah usia 12 tahun? Mengapa pula korbannya adalah anak-anak di bawah usia pelaku? Bukankah Gubernur Jawa Timur, Pakde Karwo sudah memberi jaminan bahwa Provinsi Jawa Timur sangat aman dan nyaman bagi perempuan dan anak? Semoga semua itu bukan sekadar retorika. Rakyat Jawa Timur betul-betul butuh jawaban memuaskan itu semua.

*Catatan*

Inilah secuil fakta yang kebetulan terlaporkan dan diangkat media. Memang persoalan itu kerap bermunculan. Meski satu yang diungkap, fenomenanya layaknya gunung es. Mengapa begitu mudahnya kriminalitas/kejahatan seksual ini terjadi dinegeri yang penduduknya mayoritas muslim ? Bahkan pelakunya adalah anak-anak dibawah umur? Pertanyaan inilah yang harus direnungkan oleh semuanya, tak mesti menyalahkan orang tua atau penguasa. Alangkah mulianya bisa duduk bersama mencari solusi mengatasi akar masalah.

Jika ditelusuri banyak sekali faktor yang menyebabkan terjadinya kejahatan seksual yang dilakukan oleh anak-anak dan remaja.

Dorongan internal, yaitu tidak adanya kendali nafsu dalam jiwa anak dikarenakan aqidah/iman mereka yang lemah. Sehingga mereka tidak lagi berfikir panjang. Lemahnya ilmu dan kecintaan kepada Islam, menjadikan anak-anak dan remaja tak memiliki visi hidup yang jelas dan benar.

Dorongan eksternal, adalah adanya pemicu kejahatan dari luar. Contohnya adalah korban berdandan nyentrik sehingga orang yang melihatnya tertarik. Mungkin berpakain minim atau dengan perilaku yang sensual. Hal ini yang mengundang kejahatan. Faktor eksternal selanjut adalah pengaruh lingkungan yang luar biasa rusaknya. Mudahnya mencari video-video porno baik melalui HP atau kaset-kaset yang terjual murah. Serta efek/pengaruh obat-obatan terlarang. Faktor lain yang tak kalah besar pengaruhnya adalah kebebasan pergaulan yang tidak terkendalikan, sistem pendidikan, serta hukum negara yang tidak tegas.

Sungguh miris melihat kondisi demikian. Di masa anak sekarang saja sudah sebegitu rupa. Lantas, bagaimanakah nasib ke depan generasi umat ini? Apakah semakin hancur dan rusak? Serta tenggelam dalam kegelapan zaman, meski zaman berubah modern dan canggih.

*Solusi Melalui Pendidikan*

Dalam sistem pendidikan islam ada 3(tiga) ranah pendidikan. Ketiga ranah pendidikan itu adalah pendidikan keluarga, pendidikan formal, dan pendidikan lingkungan (masyarakat). Ketiga-tiganya ini harus berjalan bersama dan saling melengkapi. Ketika dalam keluarga dididik secara islami tapi di disekolah formal dan masyarakat/lingkungan tidak islami, yang terjadi adalah baik di mata keluarga karena ada aturan keluarga. Sementara diluar akan merasa bebas. Atau sebaliknya dikeluarga tidak begitu islami sementara disekolah formal ketat dengan aturan islam yang terjadi juga rusak. Apalagi lingkungan masyarakat kita sekarang sangat rusak. Padahal pendidikan yang kuat pengaruhnya adalah pendidikan ditengah masyarakat/lingkungan.

Oleh karena itu, harus diciptakan sistem pendidikan yang intergratif. Dalam keluarga dididik secara islami, disekolah juga islam dan masyarakat ( lingkungan ) diterapkan sistem islam. Dan hal ini tidak mungkin bisa dilaksanakan kecuali sistem negara juga berazaskan islam. Karena jika dalam keluarga dididik islami. Di sekolah juga dididik berdasarkan aqidah islam, serta masyarakat berprilaku islami. Kemudian masih terjadi kejahatan/kriminal. Maka negara harus bertindak tegas. Anak usia 12 tahun jika sudah terkategori Baligh maka harus dihukum yang setimpal akibat pemerkosaan. Dan ini hanya bisa diterapkan dalam sebuah negara yang menerapkan syariat islam secara total/kaffah dalam bingkai daulah khilafah. Maka tidak ada cara lain untuk mewujudkan sistem pendidikan yang berkualitas kecuali dalam sistem khilafah. Selamatkan generasi dari predator dan pemangsa jahat dengan Syariah dan Khilafah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Wiremesh murah hubungi Afandi - 081233336118. - Ada juga besi beton murah.

Jasa Pembuatan Pagar, Kanopi (+Renovasi)
WA ke 081233336118