Belajar MENU PATISERI : PASTRY, CAKE, KUE, ROTI, CANDY, COOKIES, PUDDING, DESSERT

Berikut adalah Bahan untuk Belajar  Belajar MENU PATISERI : PASTRY, CAKE, KUE, ROTI, CANDY, COOKIES, PUDDING, DESSERT.

BAHAN DAN ALAT PADA PATISERI
A. Tepung ...
B. Air ....
C. Ragi ...
D. Gula .
E. Garam....
F. Lemak ..
G. Susu ...
H. Telur
I. Cokelat .
J. Bahan Pengembang Kimia ....
K. Rempah-Rempah .
L. Bahan Pemberi Rasa Dan Aroma .
M. Bahan Pembentuk...
N. Buah, Kecang-Kacangan Dan Manisan.

PENGANALAN ALAT -ALAT PATISERI
A. Alat Ukur atau Penimbang..
B. Alat Pemotong ..
C. Alat Mencampur dan Mengistirahatkan..
D. Alat – Alat Penunjang..
E. Alat Penyaring..
F. Peralatan Memasak..
G. Peralatan Besar..
H. Wadah untuk Membakar..
I. Peralatan Dekorasi, Frozen Dessert dan Candy.
J. Teknik Mengukur dan Mengoles Loyang pada Patiseri....

HYGIENE DAN SANITASI
A. Pendahuluan..
B. Melaksanakan Prosedur Hygiene Di Tempat Kerja.
C. Mengikuti Prosedur Hygiene..
D. Mengidentifikasikan dan Mencegah Resiko Hygiene.
E. Membersihkan Lokasi , Area Kerja Dan Peralata .

KESELAMATAN KERJA
A. Pendahuluan..
B. Arti dan Tujuan K2 TK ..
C. Program K2TK.
D. Kecelakaan Kerja.
E. Pertologan Pertama Pada Kecelakaan...

MENERIMA DAN MENYIAPAN BARANG PERSEDIAN
A. Pendahuluan....
B. Proses pemeblian bahan baku.
C. Menerima pengiriman bahan makanan .
D. Proses penyimpanan bahan makanan .
E. Proses pengeluaran dan pendistribusian .
F. Proses inventaris dan perputaran bahan .

DASAR MENYAJIKAN MENU
A. Menyiapkan makanan untuk disajikan .
B. Memorsi dan Menata makanan .
C. Menyajikan makanan ..

TEKNIK DASAR PENGOLAHAN MAKANAN
A. Pendahuluan...
B. Peralatan mengolah makanan ..
C. Teknik pengolahan makanan ..

MENYIAPKAN PRODUK DARI SUSU, HIDANGAN KERING, BUAH-BUAHAN, SAYURAN DAN GARNISH
A. Pemillihan dan penangan produk.....
B. Pemilihan dan penangan makanan ...
C. Pemilihan dan penanganan sayuran .
D. Pemilihan dan penanganan gula ..
E. Pemilihan dan penanganan coklat .
F. Pemilihan dan penanganan tepung-tepungan
G. Pemilihan dan penanganan lemak ..
H. Hiasan dan garnish .

PASTRY
A. Perkembangan dan pengertian patiseri ...
B. Bahan ...
C. Peralatan pastry..
D. Teknik penggilasan dan pelipatan
E. Jenis-Jenis pastry..
F. Penyimpanan Produk Pastry .

CAKE
A. Pengertian..
B. Bahan...
C. Alat ..
D. Jenis-Jenis Cake..
E. Cake Balancing...
F. Metode Pencampuran Cake..
G. Aerasi pada Cake ..
H. Proses Pemasukan Adonan Kedalam Loyang.
I. Proses Baking.
J. Penilaian Cake..
K. Kesalahan Dalam Pembuatan Cake.
L. Menyimpan Produk Cake..

MENGHIAS KUE
A. Pengertian dan Tujuan..
B. Prinsip-prinsip Menghias Kue..
C. Bahan Dasar Penghias Kue..
D. Alat-alat yang digunakan ..
E. Pengetahuan Dasar Menghias Kue..
F. Teknik Menghias Kue .
G. Menyimpan Produk Tart...

ROTI
A. Pendahuluan.....
B. Bahan .
C. Alat-alat yang Dipergunakan Dalam Membuat Roti
D. Proses Pembuatan Roti .
E. Tahap-tahap Membuat Roti
F. Kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam proses pembuatan roti dan cara memperbaikinya .
G. Penyimpanan Roti...

CANDY DAN PRODUK COKELAT
A. Pendahuluan...
B. Bahan....
C. Alat.......
D. Jenis-Jenis Candy..
E. Proses Pembuatan Candy .
F. Pengontrolan dan Analisis Mutu..
G. Bahan Pengemas..
H. Cokelat...
I. Menyimpan Produk Coklat...

 KUE INDONESIA
A. Pengertian.....
B. Pengelompokan Kue Indonesia ..
C. Pengolahan Kue Indonesia ..
D. Bahan Pembungkus Kue Indonesia.
E. Dessert Ala Indonesia...
F. Penyajian Aneka Kue Indonesia .
G. Penyimpanan Kue Indonesia...

MENYIAPKAN MAKANAN PENUTUP UNTUK DIET KHUSUS
A. Mengidentifikasi Jenis-Jenis Makanan Diet
B. Menghitung Jumlah Bahan Sesuai Dengan
Resep Diet...
C. Menyusun Menu Makanan Penutup untuk Diet
D. Menyiapkan Makanan Penutup Untuk Diet Khusus..

COOKIES
A. Pengertian Cookies....
B. Penggolongan Cookies.
C. Bahan Pembuat Cookies..
D. Peralatan Pada Pembuatan Cookies..
E. Pengadukan Cookies..
F. Proses Pembuatan Cookies...
G. Dekorasi – Menghias Cookies
H. Kesalahan Pada Pembuatan Cookies.
I. Mutu Cookies..
J. Penyimpanan Cookies....

 PUDDING
A. Pendahuluan....
C. Peralatan...
D. Macam-macam Pudding.
E. Tipe Pudding.

FROZEN DESSERT
A. Pendahuluan.
B. Es Krim..
C. Sorbet.....
D. Parfait..


ISTILAH-ISTILAH YANG DIGUNAKAN DALAM PATISERI

http://alanwar.omasae.com/2017/08/aqiqoh-dan-catering.html

Kemiskinan relatif dan absolut Mengapa manusia miskin? - dalam Pendidikan PEKERJAAN SOSIAL

Kemiskinan relatif dan absolut

Para pakar sosiologi mengukur kemiskinan dalam istilah-istilah absolut dan relatif . Ukuran-ukuran kemiskinan absolut menentukan tingkat penghasilan yang disyaratkan bagi kebutuhan-kebutuhan dasar; menurut definisi, kemiskinan terjadi ketika penghasilan berada di bawah tingkat absolut ini. Suatu indeks kemiskinan yang disusun oleh pemerintah, garis kemiskinan ialah salah satu ukuran absolut semacam ini. Garis kemiskinan didasarkan atas biaya makanan bergizi pada saat ini dikalikan dengan suatu jumlah indeks. Apabila menggunakan ukuran-ukuran absolut ini, maka penghasilan sekitar 11,7 persen dari total penduduk Amerika Serikat atau sekitar 32,9 juta penduduk, berada di bawah garis kemiskinan (U. S. Census Bureau, 2002a, dalam DuBois & Miley, 2005: 288).

Penghasilan aktual hanyalah satu bagian dari potret ini:
Suatu standard kehidupan keluarga dalam kaitan dengan anggota-anggota keluarga pada komunitas lain mengukur relative deprivation atau kemiskinan relatif keluarga (Williams, 1975, dalam DuBois & Miley, 2005: 288). Dengan kata lain, kemiskinan relatif mengacu kepada persepsi terhadap kemiskinan dalam kaitan dengan orang-orang lain pada waktu dan tempat yang sama. Jadi, berbeda dengan “kekayaan” orang-orang miskin di Amerika Serikat dengan kemiskinan yang papa yang dialami oleh orang-orang di negara-negara lain tidak membuat orang-orang yang miskin di Amerika Serikat kurang miskin dalam kaitan dengan warganegara Amerika Serikat lainnya.

Mengapa manusia miskin?

Dua sikap yang saling berbeda menunjukkan cara dimana orang-orang yang miskin dipandang di dalam sejarah Amerika Serikat. Salah satu sikap menempatkan kesalahan pada individu-individu, sementara sikap-sikap lain menempatkan tanggung jawab pada masyarakat yang memungkinkan kondisi-kondisi yang menciptakan kemiskinan. Sikap yang memperlihatkan tanggung jawab pada individu menunjukkan kekurangan-kekurangan kararakter sebagai akar yang menyebabkan kemiskinan. Orang-orang yang menganut pandangan ini yakin bahwa perubahan-perubahan pada individu akan mengurangi terjadinya kemiskinan menyeluruh. Sikap yang menempatkan tanggung jawab pada masyarakat mengakui peran masalah-masalah struktural dalam kemiskinan. Orang-orang yang menganut pandangan struktural melihat reformasi sosial sebagai kunci untuk mengurangi kemiskinan.

Perubahan-perubahan sikap cenderung mencerminkan kecenderungan-kecenderungan ekonomi, ideologi-ideologi politik, kondisi-kondisi sosial, dan keyakinan-keyakinan agama yang kuat. Pada masa-masa konservatisme politik, sosial, dan keagamaan, bantuan-bantuan kesejahteraan sosial cenderung lebih menghukum, membatasi pelayanan-pelayanan melalui pedoman dan stigma penghasilan yang tegas. Selama masa-masa pergolakan politik dan ekonomi, respon-srespons masyarakat terhadap kemiskinan meningkat untuk memperoleh bantuan kemanusiaan. Bantuan-bantuan kesejahteraan berusaha untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan individu sambil tetap berusaha mengurangi sebab-sebab sosial dan lingkungan dari kemiskinan, seperti pendidikan yang kurang memadai, kesehatan yang buruk, pengangguran, diskriminasi, dan erosi hak-hak sipil.

Apa yang dimaksud dengan persepsi orang-orang terhadap siapakah orang miskin itu? Ketika orang-orang menempatkan sebab kemiskinan pada individu-individu, individu-individu itu sering menyebut ciri-ciri seperti kualitas yang terdapat di dalam diri sendiri, sifat-sifat perilaku, dan pertimbangan-pertimbangan budaya sebagai faktor-faktor yang menyumbang bagi kemiskinan (Popple & Leighninger, 2002, dalam DuBois & Miley, 2005: 289). Beberapa kalangan bahkan yakin bahwa inferioritas genetis, termasuk kapasitas intelektual yang terbatas (atau IQ), sebagai penyebab kemiskinan.
Berbagai stereotip mengakibatkan kelompok-kelompok etnis dan ras pada khususnya rentan terhadap pelabelan inferior secara sosial dan keterbatasan secara intelektual.
Akan tetapi, penelitian terbaru menyanggah teori-teori yang mengusulkan relasi antara warisan rasial dan intelijensi (Myers, 2004, dalam DuBois & Miley, 2005: 289).

Banyak kalangan yakin bahwa kualitas-kualitas perilaku seperti motivasi—atau yang lebih spesifik, kurangnya motivasi dan tiadanya suatu etika kerja—mencirikan orang-orang yang miskin. Akan tetapi, bukti faktual mematahkan miskonsepsi yang dianut secara luas ini. Banyak orang yang miskin adalah orang yang setengah menganggur (underemployed); mereka melakukan pekerjaan-pekerjaan yang bergaji rendah yang pada umumnya tanpa asuransi kesehatan atau pension. Ironis sekali bahwa demikian banyak orang-orang miskin yang bekerja bergantung pada pekerjaan-pekerjaan yang memberikan penghasilan yang berada di bawah garis kemiskinan karena etika kerja mereka yang kuat, stigma yang dikaitkan dengan penerimaan bantuan-bantuan kesejahteraan, atau bahkan kurangnya program-program bantuan yang relevan. Pada sisi lain, untuk menyimpulkan bahwa keluarga-keluarga yang menerima bantuan kesejahteraan tidak ingin bekerja dengan upah yang memadai adalah suatu miskonsepsi.

Beberapa kalangan yakin bahwa perbedaan-perbedaan budayalah yang menyebabkan orang-orang inferior secara fungsional dan dengan demikian pada akhirnya menjadi miskin. Sebagai contoh, kelemahan budaya dikaitkan dengan rendahnya pencapaian pendidikan dan terbatasnya kesempatan-kesempatan bagi orang-orang untuk mengubah keadaan-keadaan mereka. Suatu budaya kemiskinan berkembang yang menciptakan suatu subbudaya yang khas di kalangan orang-orang miskin, yang dibedakan oleh nilai-nilai, sistem-sistem keyakinan, dan pola-pola perilaku yang ditransmisikan secara budaya (Cattell-Gordon, 1990; Lewis, 1969, dalam DuBois & Miley, 2005: 289).

Menurut pandangan struktural, kelemahan-kelemahan di dalam lembaga-lembaga masyarakat menciptakan kondisi-kondisi yang menyebabkan kemiskinan. Beeghley (1983: 133, dalam DuBois & Miley, 2005: 290) menawarkan suatu analisis sosiologis tentang kelemahan-kelemahan semacam ini:
1. Cara dimana mengkorelasikan kemiskinan menciptakan suatu lingkaran setan yang sering membelenggu dan membatasi kemampuan mereka dalam mengubah situasi mereka
2. Cara sistem kelas menghasilkan sistem kelas itu sendiri sepanjang masa
3. Pengorganisasian ekonomi
4. Pengabadian diskriminasi yang melembaga terhadap kaum Kulit Hitam dan perempuan Kemiskinan yang parah menciptakan suatu siklus yang menegangkan yang membatasi kesempatan-kesempatan bagi kemajuan ketenagakerjaan dan pendidikan. Sekali seseorang menjadi miskin dan kekurangan sumberdaya-sumberdaya, banyak hambatan-hambatan tambahan muncul yang mencegah orang itu melarikan diri atau keluar dari siklus kemiskinan itu. Pelayanan-pelayanan kesejahteraan, yang dirancang untuk memotong siklus, sering membelenggu lebih lanjut para penerima pelayanan kesejahteraan itu di dalam kemiskinan.

Sebagai contoh, syarat-syarat elijibilitas menuntut agar orang-orang menghabiskan secara harfiah seluruh sumberdaya-sumberdaya pribadi mereka sebelum mereka dapat menerima bahkan bantuan publik yang terbatas. Ketentuan-ketentuan menghukum individu-individu lebih lanjut dengan mempertimbangkan hibah-hibah pendidikan sebagai penghasilan yang tersedia, menolak jaminan kesehatan bagi orang-orang miskin yang bekerja, dan pada banyak negara bagian, tidak memperbolehkan jaminan kesejahteraan kepada keluarga yang masih memiliki dua orangtua. Kaum liberal dan radikal mengecam sistem kesejahteraan sosial yang menindas orang-orang yang sangat miskin yang seharusnya dibantu.

Beeghley (1983, dalam DuBois & Miley, 2005: 290) berpendapat bahwa stratifikasi sosial dan sistem kelas membuatnya sulit dipercaya bahwa anak-anak yang terlahir ke dalam strata yang kurang beruntung secara sosial tidak akan pernah dapat keluar dari belenggu kemiskinan melalui mobilitas sosial. Lagi pula, beberapa kalangan bahkan berpendapat bahwa kurangnya mobilitas sosial menciptakan suatu sistem kasta yang diwariskan atau kemiskinan generasional. Pengorganisasian lembaga-lembaga ekonomi masyarakat juga menyumbang bagi kemiskinan. Sifat pekerjaan-pekerjaan yang tersedia bagi orang-orang miskin, orang-orang yang tidak terampil, dan orang-orang yang kurang berpendidikan membatasi kesempatan-kesempatan mereka. Upah yang rendah, kurangnya jaminan kesehatan dan pensiun, jaminan pekerjaan tetap yang berkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan marjinal, paruhwaktu, dan musiman menyumbang terhadap siklus kemiskinan. Terakhir, Beeghley menegaskan bahwa diskriminasi terhadap kaum minoritas dan kaum perempuan menyebabkan sebagian besar populasi ini di antara orang-orang miskin. Praktek-praktek yang diskriminatif memberikan keuntungan kepada kaum lakilaki Kulit Putih dalam hal ketenagakerjaan, penyerahan pengasuhan anak-anak kepada kaum ibu tanpa bantuan kepada anak yang memadai, dan menciptakan peran-peran ketergantungan bagai kaum perempuan melalui pola-pola pengasuhan anak yang dipromosikan secara sosial. Empat butir analisis Beeghley memperlihatkan bahwa “orang-orang yang paling miskin tinggal di dalam kemiskinan karena alasan-alasan struktural, sangat sedikit di antara mereka menjadi miskin karena alasan-alasan kurang motivasi, kurang keterampilan, atau kurangnya sifat-sifat pribadi lainnya” (Beeghley (1983: 133, dalam DuBois & Miley, 2005: 290).




Gambar

Siapakah orang miskin itu? - Pengetahuan dalam PEKERJAAN SOSIAL

2. Siapakah orang miskin itu?

Apabila anda mengajukan suatu pertanyaan, Siapakah orang miskin itu? anda cenderung mendapatkan jawaban yang banyak sekali. Beberapa jawaban akurat, dan beberapa yang lain mencerminkan salah penegrtian yang dianut secara umum tentang orang-orang yang miskin. Orang-orang sering mengidentifikasikan menjadi miskin itu dengan kaum minoritas ras. Suatu pengujian data pendahuluan tntang kemiskinan di Amerika Serikat tidak mendukung pandangan ini, karena 47 persen orang-orang miskin adalah kaum Kulit Putih bukan Hispanic (Proctor & Dalaker, 2002, dalam DuBois & Miley, 2005: 286).

Akan tetapi, kesimpulan ini salah kaprah. Dalam jumlah absolut, lebih banyak orang-orang Kulit Putih yang miskin daripada orang-orang Kulit Hitam atau orang333 orang Hispanic; akan tetapi, suatu perbandingan angka kemiskinan menunjukkan terjadinya angka kemiskinan yang tidak berimbang di kalangan kaum minoritas: 22,7 persen bagi orang-orang Kulit Hitam, 21,4 persen bagi orang-orang Hispanic dari semua ras, dan 10,2 persen bagi orang-orang Asia dan orang-orang Kepulauan Pacific berbanding 7,8 persen bagi orang-orang Kulit Putih bukan Hispanic.

Suatu stereotip yang dipertahankan secara umum ialah bahwa keluarga-keluarga yang miskin adalah besar; akan tetapi, besaran keluarga dengan penghasilan di bawah garis kemiskinan tidak berbeda secara cukup besar dari rata-rata besaran keluarga secara keseluruhan di Amerika Serikat. Akan tetapi adalah benar bahwa resiko jatuh ke bawah garis kemiskinan lebih besar bagi keluargakeluarga besar. Beberapa jenis keluarga lebih beresiko daripada jenis keluarga lain. Sebagai contoh, angka kemiskinan bagi suatu keluarga yang suami-istri masih utuh ialah 4,9 persen. Angka kemiskinan bagi rumahtangga yang kepala keluarganya laki-laki (tanpa istri) ialah 13,1 persen. Angka kemiskinan bagi rumahtangga yang kepala keluarganya perempuan (tanpa suami) ialah 26,4 persen (Proctor & Dalaker, 2002, dalam DuBois & Miley, 2005: 286).

Bahkan ungkapan feminisasi kemiskinan, yang berarti bahwa kaum perempuan dewasa dewasa ini adalah suatu kelompok yang lebih dominan di antara kelompokkelompok yang miskin, agaknya salah kaprah. Barubaru ini, kaum perempuan dan anak-anak merupakan bagian terbesar kelompok-kelompok yang miskin, tetapi mereka juga merupakan bagian terbesar kelompokkelompok yang miskin pada awal tahun 1960-an. Data statistik menunjukkan resiko kemiskinan bagi rumahtangga-rumahtangga yang kepala keluarganya perempuan bukan Kulit Putih: 35 persen bagi rumahtangga-rumahtangga yang kepala keluarganya perempuan Kulit Hitam, 15 persen bagi orang-orang Asia dan Pacific keturunan Amerika Serikat, dan 37 persen bagi rumahtangga-rumahtangga yang kepala keluarganya perempuan asli orang Hispanic dibandingkan dengan 19 persen rumahtanggarumahtangga yang kepala keluarganya perempuan Kulit Putib bukan Hispanic (McKinnon, 2003; Proctor & Dalaker, 2002; Reeves & Bennett, 2003, dalam DuBois Miley, 2005: 286). Menggarisbawahi kecenderungan ini ialah kesulitan yang dialami oleh keluarga-keluarga dalam perekonomian dewasa ini ketika keluargakeluarga itu harus menyandarkan diri kepada satu penghasilan tunggal untuk memperoleh penghidupan. Komplikasi untuk mencapai kecukupan diri meliputi fakta-fakta bahwa kaum perempuan pada dasarnya memperoleh penghasilan lebih sedikit daripada kaum laki-laki, walaupun dalam posisi-posisi jabatan yang sama, dan bahwa biaya-biaya pengasuhan anak walaupun apabila disubsidi, menguras sumber-sumber keuangan. Data statistik menunjukkan tingginya resiko kemiskinan ini bagi anak-anak. Sekitar seperempat dari semua anakanak di bawah usia 18 tahun tinggal di dalam rumahtangga yang kepala keluarganya perempuan. Dari anak-anak ini, sekitar 40 persen tinggal di dalamkemiskinan (Fields, 2003, dalam DuBois Miley, 2005: 286).

Walaupun jumlah anak-anak yang berada di dalam garis kemiskinan di Amerika Serikat baru-baru ini menurun dari 20 persen menjadi 16,5 persen, studi-studi terbaru menunjukkan angka kemiskinan yang mengkhawatirkan bagi seluruh anak-anak di bawah usia 18 tahun (Mather & Rivers, 2003, dalam DuBois Miley, 2005: 286).

Suatu perbandingan angka-angka kemiskinan di 22 negara menemukan bahwa dari negara-negara yang dijadikan sampel studi, hanya Mexico yang memiliki angka kemiskinan anak-anak yang lebih tinggi daripada Amerika Serikat. Suatu studi terbaru yang dilakukan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa menyimpulkan bahwa, di antara negara-negara industri, satu-satunya negara yang angka kemiskinan anak-anak lebih tinggi daripada Amerika Serikat ialah Rusia. Angka kemiskinan anak di Amerika Serikat pada dasarnya lebih tinggi daripada di negara-negara Skandinavia seperti Swedia dimana angka kemiskinan anak kurang dari 3 persen (Adamson, Micklewright, & Wright, 2000, dalam DuBois Miley, 2005: 286). Di Amerika Serikat pada khususnya, angka kemiskinan anak-anak di bawah usia 18 tahun ialah 30 persen bagi anak-anak kulit Hitam dan 28 persen bagi anak-anak Hispanic (warganegara Amerika Serikat berkulit putih keturunan Spanyol) dibandingkan dengan 10 persen bagi anak-anak Kulit Putih yang bukan Hispanic (McKinnon, 2003; Ramirez & de la Cruz, 2003, dalam DuBois Miley, 2005: 286).

Masyarakat umum sering mencirikan orang-orang yang miskin sebagai orang-orang yang sebenarnya mampu bekerja; akan tetapi, fakta-fakta mematahkan miskonsepsi ini. Sejumlah orang-orang yang menerima bantuan kesejahteraan semata-mata menambah upah mereka. Lagi pula, suatu persentasi yang besar orangorang yang penghasilannya di bawah garus kemiskinan ialah pekerja purna waktu. Sebagai contoh, ada seorang dewasa yang bekerja di dalam 74 persen keluarga anakanak yang miskin (Children’s Defense Fund, 2000a, dalam DuBois Miley, 2005: 286). Dalam kaitan dengan standard dewasa ini, suatu pekerjaan purna waktu yang hanya dibayar dengan upah minimum meningkatkan suatu level kemisminan di bawah garis kemiskinan dewasa ini. Menurut laporan, orang-orang miskin yang bekerja merupakan lapisan orang-orang yang miskin yang bertumbuh sangat pesat.

Segalman dan Basu (1981) mencirikan orang-orang miskin sebagai suatu kontinuum yang meliputi orangorang miskin transisional, orang-orang miskin marjinal, dan orang-orang miskin residual. Bagi orang-orang miskin transisional (the transitional poor), kemiskinan ialah suatu fenomena sementara dan berjangka pendek yang dialami karena kondisi-kondisi perubahan. Orangorang yang menganggur untuk jangka waktu yang pendek, para imigran, dan bahkan para mahasiswa perguruan tinggi masuk ke dalam kategori ini. Sebagai akibat dari pengangguran, orang-orang miskin marjinal (the marginal poor) hanya mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar mereka saja. Bagi orangorang ini, kemampuan untuk menjamin pemenuhan diri sering bergantung kepada kecenderungan-kecenderungan ekonomi dan ketenagakerjaan nasional. Sementara banyak orang-orang miskin marjinal menikmati mobilitas ke atas, beberapa di antaranya beresiko terperosok di dalam kemiskinan. Orang-orang miskin residual (the residual poor) tetap berada di dalam garis kemiskinan untuk jangka waktu yang panjang, bahkan dari satu generasi ke generasi berikutnya (misalnya secara transgenerasional atau antargenerasi). Bantuanbantuan kesejahteraan sering mensubsidi orang-orang yang mengalami kemiskinan residual selama periode pertambahan waktu tertentu (DuBois Miley, 2005: 287).

Banyak orang yakin bahwa orang-orang yang miskin pada umumnya masuk ke dalam kategori residual; akan tetapi, suatu analisis tentang lama tinggal rata-rata di dalam bantuan kesejahteraan mematahkan keyakinan ini. Para penerima bantuan kesejahteraan berjangka panjang “ternyata benar-benar ada, tetapi itu merupakan kekecualian, bukan peraturan” (Pavetti, 1997, dalam DuBois Miley, 2005: 287). Pola-pola kesejahteraan yang digunakan berbeda bagi orang-orang yang menggunakan kesejahteraan untuk jangka waktu yang pendek dan tidak pernah kembali lagi, bagi orang-orang yang sebentar-sebentar menggunakan kesejahteraan di dalam krisis ekonomi atau keluarga yag sering berulang kembali, dan bagi orang-orang yang menerima kesejahteraan secara terus menerus selama periode waktu yang panjang. Atas pertimbangan ini, sulit untuk menentukan suatu lama tinggal rata-rata di dalam antrian bantuan kesejahteraan.

Catatan-catatan pada masa lalu menunjukkan bahwa, di antara kaum perempuan yang pernah menerima bantuan kesejahteraan, sekitar setengahnya meninggalkan bantuan kesejahteraan dalam tempo setahun dan hampir tiga per empatnya dalam tempo dua tahun (Pavetti, 1997, dalam DuBois Miley, 2005: 287). Sayangnya, walaupun banyak kaum perempuan mengakses bantuan kesejahteraan untuk periode waktu yang relatif pendek, mereka juga cenderung kembali meminta bantuan tambahan dalam selang waktu lima tahun. Studi-studi terbaru tentang partisipasi dalam bantuan kesejahteraan menunjukkan bahwa bantuan kesejahteraan berjangka waktu panjang cenderung lebih banyak dialami oleh keluarga-keluarga yang mengalami tantangan-tantangan ekonomi yang lebih sulit untuk memenuhi kecukupan dirinya sendiri seperti para pecandu napza, cacat mental, buta aksara, dan keluarga-keluarga dengan anak-anak yang mengalami kelainan-kelainan perkembangan.



Gambar

Amerika Serikat yang lain dalam Pekerjaan Sosial dan Kemiskinan

Amerika Serikat yang lain

Banyak kalangan memberikan penghargaan kepada Michael Harrington (1962), penulis buku The Other America: Poverty in the United States, yang membunyikan genderang perang terhadap kemiskinan selama pemerintahan Presiden Kennedy. Harrington menegaskan, “Kemiskinan seharusnya didefinisikan dalam pengertian orang-orang yang tidak memperoleh level kesehatan, perumahan, makanan, dan pendidikan minimum yang menurut tahap pengetahuan ilmiah kita pada saat ini menspesifikasikannya sebagai mutlak bagi kehidupan seperti yang sekarang kita alami di Amerika Serikat” (DuBois & Miley, 2005: 284). Harrington juga mengusulkan suatu definisi tentang kemiskinan yang mengalamatkan isu-isu psikologis dan dampak-dampak absolutnya: Suatu definisi terobosan tentang kemiskinan menguji perasaan-perasaan pesimisme dan mengalahkan orang-orang yang mengalami kemiskinan dan kehilangan potensial bagi anggota-anggota masyarakat dan masyarakat itu sendiri yang diakibatkan oleh kemiskinan.

Lebih dari 40 tahun setelah tantangan Harrington, kita masih saja mencoba mendefinisikan kemiskinan. Dewasa ini, orang-orang cenderung mendeskripsikan kemiskinan dalam pengertian akibat-akibat sosial dan dampaknya terhadap pengurangan pajak, tanpa memperhitungkan biaya-biaya kemanusiaan dan penderitaan manusia yang terkait dengan pemiskinan itu. Orang-orang dapat berurusan dengan kemiskinan secara dingin sebagai suatu kondisi, yang menciptakan suatu jarak emosional antara orang-orang miskin dan orang-orang kaya. Kita harus menguji kembali kelompok-kelompok populasi yang terimbas oleh kemiskinan, yang dinyatakan oleh Harrington 40 tahun yang lalu sedang menetap di bumi “Amerika Serikat yang lain.” Sekarang ini, sama seperti sebelumnya, kemiskinan menciptakan suatu kelas orang-orang yang miskin. Orang-orang yang miskin iu tidak memilih untuk menjadi miskin, mereka hanya sekedar miskin. Anak-anak, kelompok yang memiliki angka kemiskinan yang lebih tinggi—16,3 persen—daripada kelompok usia lain, memberi contoh yang jelas tentang fakta ini. Anak-anak memiliki resiko yang lebih besar di beberapa wilayah. Sebagai contoh, pada tahun 2000, angka tertinggi anak-anak yang miskin ditemukan di District of Columbia (32 persen), Mississippi (27 persen), Louisiana (27 persen), New Mexico (25 persen), dan West Virginia (24 persen) (Children’s Defense Fund, 2003, dalam DuBois & Miley, 2005: 285). Singkat kata, anak-anak merupakan 35,7 persen dari orang-orang yang miskin, padahal mereka hanya sekiar 25 persen dari populasi (Proctor & Dalaker, 2002, dalam DuBois & Miley, 2005: 285).

Selengkapnya ~~ tentang Pendidikan PEKERJAAN SOSIAL dan Keadilan Sosial

ISU KONTEMPORER DALAM BIDANG PRAKTEK Pekerja sosial


ISU-ISU KONTEMPORER DALAM BIDANG-BIDANG PRAKTEK Pekerja sosial

Pekerja sosial dipekerjakan di dalam bidang-bidang praktek yang luas seperti kesejahteraan publik, koreksi, sistem kesehatan, dan pelayanan-pelayanan keluarga. Bantuan-bantuan pelayanan, yang pada umumnya dikelompokkan ke dalam masing-masing bidang praktek, dirancang untuk merespons terhadap kebutuhan-kebutuhan yang khas yang dirasakan oleh bermacam-macam kelompokkelompok populasi. Di antara klien pekerjaan sosial, banyak— seperti orang-orang yang dipengaruhi secara negatif oleh struktur ekonomi, orang-orang yang melakukan tindak kejahatan, dan orangorang yang menyandang cacat fisik dan mental—mengalami penolakan sosial dan penindasan sosial. Para konsumen lain meliputi keluarga-keluarga yang mengalami konflik dan perubahan serta secara individual terkena oleh gangguan-gangguan dalam rangkaian siklus kehidupan yang normal.

Bagian empat ini menekankan isu-isu praktek yang muncul di dalam pekerjaan sosial dengan populasi tertentu. Isu-isu praktek yang diutamakan ialah pelayanan-pelayanan pekerjaan sosial kepada orang-orang miskin, tuna wisma, pengangguran, atau pelaku kejahatan; orang-orang yang menyandang cacat fisik, perkembangan, dan mental; orang-orang yang terlibat dalam penyalahgunaan napza (narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif); dan bemacammacam keluarga, pemuda, dan orang-orang lanjut usia.

Pendidikan PEKERJAAN SOSIAL dan Keadilan Sosial

Kali ini kita akan mempelajari tentang  Pendidikan PEKERJAAN SOSIAL dan Keadilan Sosial yang meliputi hal-hal sebagai berikut. Semoga berguna. Materi disalin dari buku sekolah.

Profesi Pekerjaan Sosial
Pekerjaan Sosial: Suatu Pemberian Bantuan
 Suatu profesi yang Sedang Berkembang
 Pekerjaan Sosial dan Sistem Sosial
Sistem Penyelenggaraan Pelayanan Sosial

 Perspektif Pekerjaan Sosial
Nilai-nilai dan Etika dalam Pekerjaan Sosial
 Pekerjaan Sosial dan Keadilan Sosial
Keberagaman dan Pekerjaan Sosial

 Pekerjaan Sosial Generalis
 Proses-proses Pemberdayaan bagi Praktek Pekerjaan
 Fungsi-fungsi dan Peran-peran Pekerjaan Sosial
 Pekerjaan Sosial dan Kebijakan Sosial

 Isu-isu Kontemporer dalam Bidang-bidang Praktek
 Pekerjaan Sosial di Ranah Publik
Pekerjaan Sosial di Bidang Kesehatan, Rehabilitasi ...
 Pekerjaan Sosial dengan Keluarga dan Pemuda
 Pelayanan-pelayanan Orang Dewasa dan Lanjut

PEKERJAAN SOSIAL

Gambar

Apa yang terjadi bila kita mengkonsumsi kurang dari 2 Liter sehari

👉💢 Sharing dari Dokter Jantung :

*KEKENTALAN DARAH DALAM TUBUH, BAGAIMANA BISA TERJADI?*

💦 👫 Ada satu pertanyaan:
_Mengapa kita harus minum AIR putih yang cukup?_

💦🌏 Sebenarnya jawabannya cukup " *_mengerikan_*" tetapi karena sebuah _pertanyaan jujur harus dijawab dengan jujur_, maka topik tersebut bisa dijelaskan sebagai berikut:

💦👫 Kira-kira *_80%_* tubuh manusia terdiri dari *AIR*.
Malah ada beberapa bagian tubuh kita yang memiliki kadar air di atas *_80%_*.
Dua organ paling penting dengan kadar air di atas 80% adalah:
*OTAK dan DARAH*.

💦☺ *_Otak_* memiliki komponen Air sebanyak 90%,
Sementara *_Darah_* memiliki Komponen Air sebanyak 95%.

💦👫 Jatah minum manusia normal sedikitnya adalah *_2 Liter sehari atau 8 Gelas Air putih_* sehari.
Jumlah di atas harus ditambah bagi seorang *PEROKOK..!*

💦👫 Air sebanyak itu diperlukan untuk mengganti cairan yang keluar dari tubuh kita lewat *_Air Seni, Keringat, Pernapasan, dan Sekresi_*.
Apa yang terjadi bila kita mengkonsumsi kurang dari 2 Liter sehari..??

💦👫 Tentu tubuh akan menyeimbangkan diri. *_Caranya?_*

💦 Dengan jalan " *_Menghisap_*" Air dari komponen tubuh sendiri terdekat: *DARAH..!!*

💦 Darah yang dihisap Airnya akan menjadi *_Kental_*.
Akibat pengentalan Darah ini, maka perjalanannya akan kurang lancar ketimbang *_Darah Encer._*

💦 *_Saat melewati Ginjal_*
(tempat menyaring Racun dari Darah),
Ginjal akan bekerja Extra keras menyaring Darah.

💦 Dan karena Saringan dalam Ginjal halus, tidak jarang Darah yang kental bisa menyebabkan perobekan pada *Glomerulus Ginjal*.

💦 *_Akibatnya_*,
Air Seni berwarna kemerahan, tanda mulai Bocornya saringan Ginjal.
Bila dibiarkan terus menerus,
Anda mungkin suatu saat harus mengeluarkan uang sebesar _Rp. 2 juta seminggu_ untuk *_Cuci Darah_*.

💦 Bagaimana dengan *OTAK?*
Nah saat Darah Kental mengalir lewat Otak, perjalanannya agak tersendat.
Otak tidak lagi " *_Encer_*", karena *Sel² Otak* adalah yang paling boros mengkonsumsi Makanan dan Oksigen, ini yang mengakibatkan *STROKE...!*

💦🌏 _

MASIH KALEDIOSKOP INDONESIA DAN DUNIA (5)

MASIH KALEDIOSKOP INDONESIA DAN DUNIA (5)
Oleh HANIF KRISTIANTO
29122016 Vol.51

Ya Rabbi pada-Mu ingin kami tuk kembali
Sadar diri atas kealpaan selama ini
Kau Pencipta yang Tahu kebutuhan manusia
Kau pemberi kuasa atas dunia pada manusia
Inginnya hidup lebih bahagia
Inginnya hidup lebih berkah
Inginnya hidup makmur sentosa
Inginnya taat di setiap segalanya
Kembali pada Syariah Mu adalah jawaban paripurna
Tak kuasa kami menahan perih melihat saudar kami di belahan dunia
Tak punya kuasa bahkan dihina
Tak dilindungi bahkan dibiarkan merana
Lalu, siapa mampu melindungi mereka?
Rohingnya di Burma
Gaza di Palestina
Aleppo di Suriah
Umat Islam di Benua Afrika
Minoritas Islam di Benua Eropa dan Amerika
Semua tak berdaya dan bersatu padu dalan kuasa
Pinta kami ada satu Negara Digdaya
Melindungi umat manusia di alam semesta
Menghentikan segala bentuk penjajah
Menghalau segala serangan penjajahan
O... Itukah SYARIAH?
O... Itukah KHILAFAH?
O... Itukah Kesatuan Umat?
"Saatnya Khilafah Memimpin Dunia"
Selamatkan Indonesia dan Dunia dengan Syariah dan Khilafah
"Syariah dan Khilafah Menggantikan Sistem Demokrasi dan Ekonomi Liberal"
Bersama Umat Meneggakan Syariah dan Khilafah
"Save Indonesia dan Dunia dari Ancaman Neo Liberalisme dan Neo Imprealisme"
Syariah dan Khilafah Mewujudkan Islam Rahmatan Lil 'Alamin
Itulah harapan dan jawaban
Bagi hamba yang masih memiliki asa
~~~~~~~~~~~~~~

Cermin-Cermin Hati Memahami Novel

SMU Permata mulai ramai. Murid-murid berdatangan dengan wajah segar. Bandung memang kota yang masih menyisakan rasa dingin. Apalagi SMU Permata berlokasi di pinggir kota, di Bandung Utara, di sekitar Dago. Masih terdapat kabut tipis di sana.
Akan tetapi, bila siang tiba, kota Bandung sama saja dengan kota yang lainnya, panasnya minta ampun.
Apalagi pohon-pohon yang menaungi pinggir-pinggir jalan dibabat habis untuk pelebaran jalan dan untuk pembuatan jalan layang. Tapi wajah murid-murid yang berdatangan itu betul-betul pagi.

"Wei, Di. Kok, kamu sudah ada di sekolah pagi-pagi gini, tumben." Ima datang sambil menampakkan tampang heran karena tak biasanya melihat Adi sudah nongkrong di bangkunya sepagi ini selepas bertukar cerita dengan Mang Eman.
Adi sepertinya mendapatkan energi baru dari cerita-cerita pengalaman Mang Eman yang penuh perjuangan. Ia, ternyata, belum seberapa dibandingkan dengan kehidupan Mang Eman. Selain itu, Adi juga telah menemukan sahabat, ya, sahabat, yang selama ini tidak ia miliki. Dan ia punya kado untuk Ujang. Ia, setidaknya, menemukan tempat untuk mencurahkan isi hati. Oleh karena itulah, Adi merasa lebih tenang.
Adi yakin orang tuanya tidak punya waktu untuk mencarinya. Saat mereka sadar akan kepergiannya, saat itu pulalah mereka sadar bahwa mereka tak punya waktu untuk mencarinya. Mereka terikat dengan pekerjaan kantor mereka.
"Sadar, ni, yee!" Ima menggoda Adi.

"Ah, enggak juga. Lagi ingin aja. Besok juga normal lagi."
"Wah, jadi, menurut kamu orang terlambat itu normal gitu."
"Bagi gue, iya. Kepagian datang gue adalah keenggaknormalan gue."
"Wah, kamu ternyata pandai berfilsafat juga, Di. Tapi menurutku yang normal itu adalah yang baik, yang sesuai dengan kebiasaan umum."
"Nanti, nanti. Kata lu, yang normal itu adalah yang baik dan yang baik itu adalah yang sesuai dengan kebiasaan umum. Berarti yang baik itu adalah yang sesuai dengan kebiasaan umum. Gue enggak sepakat, Ma."
"Menurutmu, gimana?" Tanya Ima.
Ima sepertinya begitu tertarik dengan perubahan Adi. Ini tidak biasa, pikirnya. Wacana yang dilemparkannya kepada Adi tentang kebaikan begitu saja disambutnya. Ada apa dengan Adi? Sepertinya kepala Adi telah terbentur dengan benda keras atau mungkin kehidupan yang keras sehingga ia menderita amnesia. Dia lupa akan dirinya yang begitu sombong. Adi betul-betul tampak lain hari ini. Atau mungkin inilah yang disebut fitrah itu. Semua orang punya modal kebaikan dalam diriya. Dan Ima yakin di dalam hati Adi terdapat permata. Seperti nama SMU mereka.
"Menurut gue. Mmmm…gimana yah. Gue tadi bilang apa, Ma?"
"Nah, mulai datang lagi, kan telminya. Kamu normal lagi, Di, he…he…he…." Ima mengejek Adi.
"Gue serius, Ma!" Seru Adi dengan nada tinggi.
Jiwa Adi adalah jiwa pekat dengan kebingungan. Ia tengah berada pada wilayah transisi kedewasaan.
Saat inilah mungkin puncak kebingungan itu. Ia melesat dari dunia geng motornya karena bisikan hatinya bahwa ia berada pada tempat yang salah. Ini tidak benar, bisik hatinya pada saat geng motornya bertindak Out Laws.
"Tadi, kamu sepakat tentang pendapatku mengenai kebaikan yang sesuai dengan umum?"
"Oh, iya. Menurut gue, pada zaman sekarang, mah, kebaikan itu sesuatu yang tersembunyi dan sedikit. Masih tidak umum. Yang umum, mah, kejelekan sekarang. Coba aja lihat. Korupsi ada di mana-mana. Pembunuhan, sering sekali. Pelacuran, huuh, tidak tertampung, dilokalisasi, bahkan, temen-temen seusia kita juga banyak yang jadi pelacur atau sekadar perek, tapi apa bedanya. Lalu, apa lagi? Oh, iya…narkoba, begitu merajalela. Atau
kenakalan remaja yang mendekati kriminalitas.
Apakah semua itu menjadi kebaikan karena sudah begitu biasa kita dapatkan kenyataannya."
"Ya, tidak dong, Di. Yang Ima maksudkan, bahwa kebaikan itu sebenarnya sesuatu yang sudah ada di benak setiap orang. Kebaikan itu adalah hal yang umum dan fitrah."
"Apa?"
"Fitrah. Hal yang mendasar bagi manusia.
Kesucian. Jadi, kalau kamu kembali ke jalan yang benar, kamu kembali ke fitrah kamu, he…he… he…."
"Enak aja, emangnya gue keluar dari jalur, apa?" Adi merasa tersinggung, sedikit.
"Ya, Tanya saja pada hati kamu. Apakah hati kamu sepakat, tidak berontak, ketika kamu bolos.
Apakah hati kamu sepakat, tidak berontak, saat kamu telat mulu. Apakah hati kamu sepakat, tidak berontak, saat kamu melawan orang tua atau saat kamu kabur dari rumah? Apakah …."
"Eit, nanti dulu. Kok, kamu tahu kalau aku …."
Tiba-tiba datang teman-teman yang lainnya. Winna dengan kemenorannya tiba-tiba pula menjerit.
"Wooow. Adi! Kamu. Oh, ngaku…deh. Kamu sungguh tambah cakep kalau rajin. Suwer, wajahmu itu loh. Segar. Segar seperti pagi ini. Segar seperti harapan-harapan yang menguncup di hati Winna.
Oh, Adi." Tiba-tiba Winna mendekati Adi. Seperti seorang kekasih yang menyambut kekasihnya merentangkan tangan siap menerima pelukan, tapi Winna terbentur tubuh Ima yang tiba-tiba saja menghalangi. Kontan saja Winna kaget.

"Eit...eit.... ooh jadi ini rupanya sang pembela itu. Ooh, gue tahu sekarang. Kau dan Adi datang pagi-pagi, janjian mau ngobrol-ngobrol, ya? Dan Adi bertambah jadi rajin karena ada kekasih hati yang menunggu. Gue tahu sekarang. Woi, temanteman, Adi dan Ima jadian! Woi..A..." Mulut Winna tiba-tiba dibekap Adi.
"Elo kalo ngomong jangan macem-macem.
Hati-hati. Gue jadi ingin muntah dengan segala tingkah lo yang norak ini. Urus saja make up lo yang menor itu daripada ngurusin orang lain."
"Eh...eh...gue hanya main-main kok, Di.
Suwer!" hati Winna meleleh setelah Adi dengan tegas memotongnya. "Maafin gue ya, Di." Adi diam saja. "Ayo, dong, Di. Maafin gue, please...." winna paling takut dimarahi, dia tidak bisa mendekatinya lagi. "Minta maaf dulu sama Ima, baru ke gue."
Jawab Adi.
"Lho.. kok ... ke Ima, sih." Winna kaget dengan perintah Adi. Harus minta maaf pada Ima? Oh tidak lah yaw. Gengsi dong, bisik hati Winna.
"Ya, kau telah hampir mencemarkan nama baiknya. Dia orang baik tahu, tidak kayak kamu.
Dasar perek!"
Duaaar. Dunia Winna tiba-tiba berpetir.
Gelap. Kelam. Dan badai pun tiba-tiba hadir. Winna tak bisa berbuat apa-apa selain terpaku di bumi tempatnya berdiri. Seluruh badannya terguyur oleh air hujan kekecewaan seakan telah begitu runcing dan menusuk-nusuk setiap pori-pori jiwanya. Ia mematung dengan penuh rasa sakit. Adi betul. Aku memang perek. Aku tak layak di sini. Hatinya pedih berkata.





Sumber: Novel Dan Gue Bukan Robot karya M. Irfan Hidayatullah, 2004.


Memahami Novel:
Berikan kesimpulan Anda tentang kelebihan dan kekurangan
teman Anda dalam pembacaan kutipan novel sesuai dengan
hasil penilaian yang Anda lakukan.

Darmon : Karya Harris Effendi Thahar : Menganalisis Cerpen

Menganalisis Cerpen : Darmon : Karya Harris Effendi Thahar :


Dari suara dan sopan santunnya menyapa, saya cukup simpati. Tetapi melihat tampangnya, pakaiannya, dan bungkus rokok yang sekilas saya lihat di kantung kemejanya, saya kurang berkenan. "Saya Darmon, teman anak Bapak, Maya, yang mengantar malam-malam sehabis demo tempo hari."

"Oh, ya? Saya tidak ingat kamu waktu itu. Tetapi, saya pikir Maya masih belum pulang dari kampus. Mau menunggu?" tawar saya tanpa sengaja dan saya berharap dia cepat-cepat pergi. Tetapi, tampaknya dia lebih lihai dari yang saya duga.
"Tidak apa-apa Pak, kebetulan saya sudah lama ingin ketemu Bapak, ngomong-ngomong soal sikap pemerintah terhadap gerakan reformasi oleh mahasiswa."

"Oh, apa tidak salah? Saya kan bukan pejabat, cuma pegawai negeri biasa," kilah saya sambil terus menyiram pot-pot bonsai kesayangan saya di teras.

"Justru itu, Pak. Kalau Bapak seorang pejabat atau bekas pejabat, pasti Bapak terlibat KKN dan tidak suka dengan saya karena saya salah seorang dari mahasiswa yang ikut mendemo pejabat teras di daerah ini."

Entah bagaimana, saya merasa tersanjung dan mulai simpati pada anak muda itu, meski dalam hati bercampur rasa was-was kalau-kalau dia ternyata pacar Maya. Lebih jauh lagi, rasanya, Maya tak pantas pacaran dengannya. Setidaknya, menurut keinginan saya, pacar Maya, yang sekarang baru sembilan belas usianya itu, haruslah tampan dan kelihatan punya wawasan luas. Ini Darmon, seperti yang diperkenalkannya tadi, kelihatan tidak intelek dan lebih mirip kernet bus kota.

Ia begitu saja mengikuti langkah kaki saya memilih tanaman-tanaman kecil saya yang patut disemprot air karena kelihatan kering. Sepertinya Darmon tidak begitu tertarik dengan tanaman, malah mencecar saya dengan pertanyaanpertanyaan sekitar politik dalam negeri.

"Ngomong-ngomong, kamu jurusan apa?"
"Pertanian. Budi Daya Pertanian," jawabnya datar.
Saya terkesima dan telanjur menduga ia belajar sosial politik, mulai kurang simpati karena dia justru tidak tertarik dengan hobi saya. "Ngomong-ngomong, kamu tahu tidak, nama latin bonsai yang ini?"
"Oh, pohon asem ini? Kalau tidak salah, Tamaridus indica."
"Kalau yang ini?" uji saya lebih jauh, kalau memang ia mahasiswa fakultas pertanian.
"Ini jenis Ficus, Pak. Ini sefamili dengan karet. Tepatnya yang ini Ficus benyamina."
"Kok kamu kelihatan tidak tertarik?"
"Bukan itu soalnya, Pak saya pikir, ini kesenangan orang yang sudah mapan seperti Bapak.
Tidak mungkin saya menggandrungi tanaman yang membutuhkan perhatian besar dan halus ini dalam keadaan liar seperti ini."
"Liar? Kamu merasa orang liar?"
"Nah, Bapak salah duga lagi. Bukan saya orang liar, tetapi situasi perkuliahan, praktikum, kegiatan kemahasiswaan, dan tambah lagi situasi sekarang yang membuat mobilitas saya tinggi. Jadi, bolehlah disebut liar, namun dalam pengertian yang saya sebutkan tadi."

Diam-diam saya merasa ditemani. Saya menawarkan duduk berdua sambil minum kopi di teras. Saya ingin tahu lebih jauh apa yang ada dalam hati pemuda mirip gembel itu.
"Maaf, kalau disuguhi kopi begini, keinginan merokok saya jadi muncul. Bapak keberatan?" ujarnya.

"Inah, bawa asbak rokok ke sini," desak saya kepada pembantu yang baru saja masuk setelah menghidangkan dua cangkir kopi. "Nah, itu tandanya saya tidak keberatan. Sekarang, coba kamu ceritakan keinginan kamu terhadap kondisi negara ini setelah pemilu nanti. Bapak mau tahu langsung dari aktivis reformasi."
Darmon tersenyum miring sambil menghembuskan asap rokoknya yang kelihatan mahal.
Lalu ia buka suara. "Saya jadi kikuk, Bapak perlakukan saya seperti anak kecil terus."
"Kamu pikir begitu? rasanya kok ndak."
"Apa bedanya Bapak tanya saya begini 'Apa cita-citamu, Mon?' Sama saja kan? Maksud saya, pertanyaan Bapak itu terlalu umum."

"Mestinya saya tanya apa? Baik, begini. Menurut kamu, Mon, bagaimana prospek perekonomian bangsa Indonesia setelah pemilu?"
"Ini insting saya saja, Pak, ya. Menurut saya kalau tidak terjadi perang karena tidak puas, karena curang lagi misalnya, ekonomi kita bakal merangkak pelan sekali. Butuh waktu tiga sampai lima tahun. Kita baru bisa bangkit lagi setelah tujuh tahun," ujarnya lancar.

Saya mulai kagum dengan keberaniannya, kepolosannya, dan kelancarannya berbicara. Selama ini tidak ada anak muda yang bicara dengan gaya selancar dan sejujur dia, apalagi anak buah di kantor. Tiba-tiba saya menginginkan anak buah saya seperti Darmon. Tidak perlu membungkukbungkuk dan mengucapkan maaf berkali-kali, padahal yang diterimanya adalah haknya sendiri. Senja mulai merambat. Kami terlibat dalam percakapan yang menarik. Bahkan, ketika Maya pulang, mendorong pintu pagar, hampir-hampir tidak menjadi perhatian benar bagi Darmon. Dia hanya saling tersenyum, meski saya tahu, di belakang saya mereka pasti akrab sekali. Justru Darmon pula yang mengingatkan saya tentang senja.
"Pak, sudah senja. Terima kasih atas waktu Bapak untuk saya. Saya pamit dulu."

"Bagaimana kalau Maghrib di sini saja?"
terlontar begitu saja dari mulut saya. Saya merasa telanjur, jangan-jangan dia tidak seagama dengan saya.

"Terima kasih, saya selalu mengusahakan shalat Maghrib dan Isya di masjid. Assalamu’alaikum." Di meja makan, malam itu, saya mau tahu reaksi Maya. Sedapatnya saya ingin tahu aspirasi anak-anak agar tidak terlalu dalam jurang pemisah antargenerasi. Dari bacaan-bacaan, sering orang tua disalahkan karena tidak nyambung dengan keinginan anak-anak. Saya tak mau menjadi orang tua yang konyol. Oleh sebab itu, saya menanyai Maya di hadapan mamanya dan adiknya, Pada, yang kini sudah siswa SMA kelas satu.

"Kok, kamu tidak keluar lagi, Darmon ke sini kan, mau ketemu kamu, Maya."
"Ih, Papa. Orang begitu saja dilayani," jawabnya. "Jadi, dia bukan pacar kamu?"
"Amit-amit, Pa. Kalau yang begituan, di kampus banyak, tuh."

"Maksud Papa, meski dia bukan pacar kamu, kalau dia datang baik-baik ingin ketemu, tidak ada salahnya ditemui sebentar. Papa tidak keberatan." "Kan, sudah ada Papa yang melayani. Asyik lagi, pakai ketawa-ketawa ngakak. Untuk Papa ketahui, dia itu sekarang lebih banyak mangkal di markas reformasi. Kuliah jarang dan nilai semesternya anjlok semua. Orang seperti itu tidak punya masa depan, lho, Pa."
"Apa dia pemusik rock?" tanya Papa.

"Tau. Orang lain fakultas, lagi pula, saya cuma kenal waktu demo tempo hari," jawab Maya.
"Kenapa?"
"Rambutnya panjang segitu, mestinya, dia ngerock. Zaman sekarang, rambut anak muda, kan, kayak Papa ini, cepak."
"Mama dengar sekilas tadi, dia ngomong politik tinggi sama Papa kamu di teras. Sekolah saja berantakan, kok mau-maunya omong politik. Apa dia itu bisa menyelesaikan sembako?"
"Wong, tampangnya serem, ya, Nya?" Inah ikut bicara sambil menuangkan air ke gelas istri saya. "Ya, kamu lihat waktu ngasih kopi tadi, ya? Mama juga tidak sudi kalau pacar kamu kumal begitu, Maya."

Saya cuma mengunyah makanan diam-diam karena kalau mama anak-anak sudah buka bicara larinya pasti ke sembako, hidup susah, makan gaji tanpa tambahan. Ujung-ujungnya, akan sampai soal saya, yang tidak pandai berinduk semang sehingga tak pernah kebagian memegang proyek, padahal sudah dua puluh tahun bekerja sebagai pegawai negeri.

"Papamu ini memang sudah dari sononya aneh-aneh," Rini, istri saya, sudah mulai seperti yang saya duga.
"Memangnya, Papa aneh?"
"Mahasiswa gembel begitu saja diajak ngobrol ngalor-ngidul. Akrab lagi. Kemaren ini, Sanip datang menawarkan taktik untuk menggaet proyek, eh, malah disuruh pergi."
"Dia. Sanip itu, memang, biang kongkalikong di kantor. Yang penting kantungnya penuh. Tidak peduli itu bukan uang nenek moyangnya. Dia itu sudah pernah kena peringatan. Untung bos kami masih kasihan. Kalau tidak, dia itu diadili," jelas saya.

"Makanya, pandai-pandai, agar kita bisa hidup agak lumayan."
Saya cepat-cepat mencuci tangan, meski masih tersisa nasi dan lauk di piring. Saya mau cepatcepat ke teras, mendinginkan suhu badan di bulan Februari yang panas, setelah hampir enam bulan tidak diguyur hujan.

"Moneter, ya, moneter, orang-orang hidup pada senang juga. Papa kalian? Jangankan memperbaiki mobil, malah dijual. Sekarang, rasain, tiap pagi berebut bus kota."

Saya merasa bersyukur, istri saya tukang protes sejak dulu. Kalau tidak, mungkin saya sudah tidak bergairah lagi bekerja. Saya tidak perlu bersedih karena menurut saya, masih banyak orang Indonesia yang hidupnya memalukan, meskipun berpendidikan lumayan.

Sebagai kepala subbagian, saya selalu datang tepat waktu. Seperti biasa, selalu saja saya orang pertama, itu biasa. Tetapi ketika lewat di meja Sanip, saya jadi marah. Ternyata, surat edaran yang saya suruh kirim atas nama bos masih bertumpuk di mejanya. Begitu saya melihat batang hidungnya, langsung saya tuntut.
"Hei, edaran itu belum juga kamu kirim?"
"Ya, ya, Pak. Pagi ini, saya suruh Mardambin mengirimnya."
"Janji, ya?"
"Janji, Pak."
"Kamu sudah ngopi?"
"Sud…eh, belum Pak."
"Ke kantin, ayo, ikut saya."
"Terima kasih, Pak. Saya ikut!"
Saya mau tertawa, tetapi saya tahan. Tibatiba saya ingin menggantinya dengan Darmon.
Dan, tiba-tiba pula, sewaktu minum kopi di kantin saya katakan pada Sanip agar dia meniru vitalitas kejujuran dan keberanian seperti Darmon.

"Darmon yang mana, Pak?"
Saya tertawa. Kali ini, tidak bisa saya tahan. "Ada anak muda, mahasiswa, aktivis reformasi, tukang demo dan kelihatan kumal, serta rambutnya tak terurus, tetapi dia pintar."
Sanip memandang wajah saya, seperti ada sesuatu yang hendak dikatakannya. Sanip menghirup kopinya pelan-pelan, lalu membuang pandang jauh ke depan, menembus tembok kantor.
"Mengapa kamu, kok, sedih amat kelihatannya, Nip?"
"Habis, Bapak menyindir saya."
"Kenapa? Kamu tersinggung, ya? Meski saya atasan kamu, usia kita, kan, hampir sama. Kamu jangan sungkan-sungkan berkata jujur seperti Darmon yang saya kenal itu."
"Saya, memang, cuma tamat SMA, tidak sarjana seperti Bapak. Tetapi saya ingin anak saya jadi sarjana. Dia lulus UMPTN di fakultas pertanian. Tetapi kini, saya tak sanggup membiayainya lagi hingga semester ini dia istirahat kuliah. Kasihan dia!"
"Siapa anakmu?"
"Darmon!"


Sumber: Kumpulan cerpen Dua Tengkorak Kepala, cerpen pilihan Kompas, 2000

Air Minum Isi Ulang Reverse Osmosis (RO)

Reverse Osmosis Membrane
Terutama berfungsi untuk membuang seluruh pencemaran yang ada pada air, yakni pencemaran kimia, bakteri dan virus dan lainnya hingga tingkat terkecil yakni sampai 0,00001 micron. Membran RO ini berfungsi sebagai ginjal ke tiga bagi manusia, sehingga menghasilkan air murni (H2O) yang dikenal sebagia air minum kesehatan.

Air Kesehatan
Air hasil produksi Reverse Osmosis (RO) dikenal dapat menjaga kesehatan tubuh juga dapat menghindarkan tubuh dari berbagai penyakit berbahaya seperti  Gangguan Fungsi Ginjal, Gagal Ginjal maupun Batu Ginjal, Gula Darah (Diabetes), Darah Tinggi (Hipertensi), dan Asam Urat. Kerusakan ginjal dapat terjadi kerena adanya logam-logam berat yang bersifat toksik/racun yang ada pada air yang dikonsumsi dan terjadi pengendapan zat berbahaya itu pada ginjal. Masyarakat mengenal air hasil dari proses RO (reverse osmosis) sebagai air kesehatan. Dan Air minum hasil produksi dari RO dapat digunakan sebagai Terapi Kesehatan terhadap berbagai penyakit tersebut.

Selengkapnya >> tentang Air Minum Isi Ulang Reverse Osmosis

Kita Dikepung Polusi

Kita Dikepung Polusi .....
....
Sebagian besar polusi “disumbang” oleh freon, timbal, karbon monoksida, dan merkuri. Waduh, benda apa itu? Mungkin kita mengernyitkan kening karena merasa tidak akrab dengan zat-zat tersebut.
Padahal, tanpa disadari mereka ada di sekitar kita dan kita pun "bergaul" akrab dengan mereka.
gawat-kita-dikepung-polusi
Asalnya polusi
Freon, misalnya. Senyawa yang bernama lain Chloro Flouro Carbon (CFC) dikembangkan antara tahun 1928 dan 1930 oleh dunia industri. Biasanya, digunakan sebagai zat pendingin untuk AC dan lemari es, dan untuk produk hair spray. Penggunaan freon menimbulkan masalah cukup serius, sebab, freon dapat membuka lapisan ozon di atmosfer hingga lubang di lapisan penyaring ultraviolet. Dengan kata lain, sinar ultraviolet langsung menuju bumi dan tanpa basa-basi mengenai manusia. Akibatnya, manusia rawan terkena kanker kulit.
.... Selengkapnya tentang  Kita Dikepung Polusi

Teknik memotong daging serta Potongan daging dan penggunaannya


Selengkapnya >> tentang PENGOLAHAN HIDANGAN UTAMA DARI DAGING

 
Teknik memotong daging
Secara khusus berikut ini akan dibahas mengenai daging sapi, karena dari semua daging yang paling umum dan yang paling disukai adalah daging sapi.

Daging sapi diambil dari sapi pedaging yang sudah berumur satu tahun, sebuah karkas sapi dibelah dua, melalui tulang belakang, dari leher hingga bagian ekor. Belahan dapat dibagi menjadi dua bagian tepat pada rib yang ke-13. Masing-masing potong disebut quarter yaitu potongan bagian depan atau fare quarter dan potongan bagian belakang, atau hind quarter.

Bedasarkan tingkat kelembutan dengan kualitas terbaik didapatkan pada loin dan rump, kualitas sedang pada ribs, neck, dan blade/sholder, dan kualitas terakhir pada leg, brisket dan shin.

F. Potongan daging dan penggunaannya
1. But (bagian paha); bagian ini terdiri dari top side, silver side, out side dan daging yang terdapat pada bagian muka dari tulang dengan melepaskan silverside dan top side. Bagian daging ini sangat baik untuk membuat braised beef, daging bumbu rujak, dendeng, daging asap dan corned beef.
2. Rump (daging bagian lulur); rump ini dapat dibagi menjadi rum short cut, rump steak. Bagian daging ini dapat diolah sebagai semur, beef steak, paopiette dan lain-lain.
3. Loin (daging bagian lulur); bagian ini disebut pula beef fillet, atau tenderloin. Fillet (lulur dalam) berada di dekat tulang pinggul dan merekat pada tulang belakang yang menghadap pada rongga perut. Bagian fillet berapa pada bagian yang sedikit bergerak sehingga fillet seolah-olah terdiri dari 3 bagian yaitu:
a. Heat fillet; heat fillet dapat dipotong untuk
“chateaubriand”. Chateaubriand adalah steak yang tidak pernah dihidangkan untuk 1 porsi, tetapi untuk dihidangkan untuk 2-4 porsi
b. Middle/heart; dari bagian tenggah dapat dipotong menjadi 2 macam steak yaitu tournedos dan fillet steak. Bagian tengah ini merupakan bagian yang paling lembut (tender).
c. Fillet tail; bagian ekor atau bagian ujung dari fillet mempunyai penampang yang lebih kecil dari pada bagian tengah makin ke ujung makin kecil dan ujung fillet tampak runcing.
4. Ribs; terdiri dari tulang yang ke-4 sampai ke-10. Contoh hidangan dari ribs adalah: standing ribs roast, rolled ribs roast dan rib steak.
5. Chuck & Blade; diperoleh dari bagian depan setelah dipisahkan dari ribs. Contoh hidangan ini adalah Brown beef stew, Hongarian goulash, Minced beef dan Hamburger.
6. Brisket & Shin; bagian terbawah dari breast, yang terdiri dari brisket front end, brisket navel end, shin & shark dan flak (bagian di bawah rump & loin). Contoh menu boiled beef flamande, bitoks.
7. Lain-lain : selain dari bagian di atas diperoleh juga bagian lain yang disebut beef offal yang terdiri dari beberapa bagian dalam dan beberapa bagian lain seperti buntut, mulut dan tulang-tulang.

G. Beberapa cara memotong daging:
1. Chateaubriand
2. Tournedo
3. Fillet Mignon
4. “T” Bone Steak
Tehnik memotongnya sebagai berikut
5. Entrecote 
6. Chop
7. Cutlet

MENGOLAH DAN MENYAJIKAN HIDANGAN DARI SAYURAN DAN TELUR

MENGOLAH DAN MENYAJIKAN HIDANGAN
DARI SAYURAN DAN TELUR


A. Jenis Sayuran (vegetables)

Sayuran termasuk bahan makanan yang mengandung sedikit kalori tetapi mengandung mineral dan vitamin yang tinggi. Sayuran pada menu asing disajikan sebagai hidangan pendamping (side dish) hidangan utama. Sayuran sebagai hidangan pendamping terdiri dari satu jenis sayuran atau campuran dari berbagai macam sayuran. Sayuran sebagai hidangan pendamping harus sesuai dengan rasa dan cara penyajian hidangan utama.
Begitu pula pada menu Indonesia sayuran juga merupakan bagian dari struktur hidangan yang pada prinsipnya mempunyai fungsi yang sama dengan hidangan pendamping pada menu asing. Disamping itu sayuran dapat pula merupakan suatu hidangan yang berdiri sendiri. Sayursayuran dapat dibedakan menurut jenis asalnya yaitu:

1. Root vegetables
Merupakan jenis sayuran yang diambil dari bawah permukaan tanah, terdiri dari :
a. Root vegetables/sayuran umbi akar : beets, radishes, turnips, carrots, parsnips.
b. Tuker vegetables/sayuran umbi batang : potatoes, sweet potatoes
c. Bulb vegetables/sayuran umbi lapis : chives, onions, garlic, leeks, shaallots

2. Green vegetables
Merupakan jenis sayuran yang diambil dari permukaan tanah, terdiri dari :
a. Stem vegetables/sayuran batang : asparagus, leek, cellery, corn
b. Leaf vegetables/sayuran daun: spinach, petersely, lettuce, cabbage
c. Flower vegetables/sayuran bunga: artichokes, broccoli, Brussels sprouts, cauliflower
d. Seed/legumes/sayuran biji : beans, green beans, peas
e. Fruits/ sayuran buah: cucumber, eggplant, tomatoes, okra, peppers, squas.

3. Mushroom/jamur
Penanganan jamur :

Dari berbagai jenis sayur-sayuran tersebut, kita harus memperhatikan bagaimana cara penyimpanannya,
mempersiapkan dan memasaknya.

# Jenis sayur-sayuran Fresh Vegetables :
Cara penyimpanan :
Cara mempersiapkan:
Cara memasaknya:

# Jenis sayuran: Frozen Vegetables
Cara penyimpanan :
Cara memasaknya:
# Jenis sayuran: Canned Vegetables
Cara penyimpanan:Cara memasaknya:

# Jenis sayuran: Dried Vegetables
Jenis sayuran kering ini biasanya berupa biji-bijian seperti halnya sering kita lihat sehari-hari seperti :
- Biji kacang tanah
- Biji kacang merah
- Biji kedelai
- Biji jagung dll

Di Eropa beberapa jenis sayuran biji-bijian antara lain :
- Lentils : sejenis kacang hijau
- Navy beans : sejenis kedelai
- Peas : sejenis kacang polong

Sayur-sayuran tersebut selain dihidangkan untuk dimasak sebagai sayuran pendamping hidangan utama (main course) juga sering sebagai bahan pembuat sup.
Cara penyimpanan:
Jenis sayur-sayuran ini diperdagangkan dalam bentuk kering, maka dalam penyimpanannya juga harus betul-betul di tempat kering. Caranya harus hati-hati dan tidak boleh dicampur dengan barang-barang yang berbau keras seperti minyak tanah, kapur barus dan lain-lain.

Cara memasak :
a) Rendamlah dahulu dengan air dingin kira-kira 24 jam sebelum dimasak, agar supaya empuk.
b) Jangan membiarkan terlau lama didalam rendaman, karena akan cepat menjadi rusak.
c) Masaklah (direbus) dengan air tidak terlalu berlebihan.
d) Masaklah secara simmer dalam pot atau steamer, karena jika dimasak dengan api yang terlalu panas sayur-sayuran tersebut akan menjadi rusak/hancur dan rasanya akan berkurang.

B. Macam-macam Potongan Sayuran
Potongan sayuran yang digunakan pada masakan kontinental sangat beragam tergantung pada penggunaannya untuk hidangan apa, misalnya digunakan untuk sup, saus, salad atau pelengkap hidangan utama.
Beberapa jenis/bentuk potongan sayuran tersebut adalah :
1. Allumettes atau Machestik, memotong dengan ukuran 6,4 cm x 3,2 cm x 3,2 cm
2. Batonnet, memotong dengan ukuran 6 mm x 6 mm x 6,4 mm s d 7,6 mm.
3. Choped, memotong secara sembarangan dalam ukuran dan potongannya
4. Concasser atau Con-Cass-Seer, memotong secara chop tetapi lebih kasar dalam ukuran dan potongannya
5. Cube, memotong dalam bentuk dadu ukuran 12 mm x 12 mm x 25 mm
6. Emincer atau Em-man-sry, memotong hingga menjadi potongan yang sangat tipis.
 7. Fine Brunoise, memotong dengan ukuran 1,6 mm x 1,6 mm x 1,6 mm.8. Frite, memotong dengan ukuran 8 – 12 mm x 7,6 cm sisi persegi
9. Juliene, memotong dengan ukuran 3,2 mm x 3,2 mm x 3,2 mm
10. Large Dice, memotong dengan ukuran 2 cm x 2 cm x 2 cm
11. Medium Dice,memotong dengan ukuran 12 mm x 12 mm x 12 mm
12. Mince, memotong secara chop tetapi dalam potongan yang lebih baik dan teratur
13. Poille, memotong dengan ukuran 5 cm x 1,6 cm x 1,6 cm
14. Pont Neuf, memotong dengan ukuran 7,4 cmx2 cmx 2 cm
15. Regular Brunoise atau Broon Wahz, memotong dengan ukuran 3, 2mm x 3,2 mm x 3,2 mm
16. Shred, memotong dengan bentuk panjang dan tipis, potongan dapat juga dilakukan dengan parutan keju dan potongan kasar
17. Slice, memotong dengan potongan melintang atau miring dan harus rata
18. Sliver atau kerat, memotong atau membelah bahan makanan denagan bentuk panjang, potongan sangat
tipis, juliene merupakan potongan sliver yang besar.
19. Small Dice, memotong dengan ukuran 6 mm x 6 mm x 6 mm
20. Wedge, memotong buah, daging atau sayuran dalam bentuk segitiga.

C. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memasak sayuran
1. Jangan mencampur sayuran yang baru dimasak dengan sayuran yang sudah lama dimasak karena menyebabkan warnanya kurang baik dan rasa kurang enak
2. Jangan mempergunakan tambahan soda terlalu banyak pada sayuran yang sedang direbus, karena selain berbahaya bagi vitamin, sayuran akan cepat hancur. Sifat soda dalam sayuran adalah melunakkan (mempercepat proses masaknya sayuran)
3. Keringkan/tiriskan dahulu sebelum dihidangkan
4. Berilah bumbu secukupnya bila akan dihidangkan
5. Memasak sayuran segar bila masih ada kulitnya hasilnya akan lebih baik dari pada sayuran yang sudah dikupas kulitnya karena rasanya akan lebih enak. Contoh : Baked potato dan Boiled corn.

D. Teknik memasak sayuran yang tepat

E. Cara memasak yang cocok untuk bermacam-macam Sayuran
1. Direbus/Boiling
2. Dioven/Baking
3. Dimasak dengan sedikit air/kaldu dengan panas stabil /Braising
4. Digoreng/ditumis /Frying/ Sauteing
F. Teknik-teknik penyelesaian pengolahan sayuran

G. Hidangan Sayur dan Sayuran Pada Menu Indonesia
Hidangan sayur dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar yaitu:

H. Resep – resep Olahan Sayuran
Buttered Spinach
Assorted Vegetables
Jardiniere Vegetables
Cauli Flower Mornay
Ratatouille Nicoise
Vichy Carrot
Sayur Menir 

Trancam
Sayur Asam

Ca Kangkung


I. MENGOLAH DAN MENYAJIKAN HIDANGAN DARI Telur
J. Struktur Fisik Telur.
K. Nilai Gizi Telur
Teknik Memilih Telur


M. Penentuan Kualitas Telur
N. Prinsip Dasar Memasak Telur
O. Metode Memasak Telur

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengolah telur antara lain:

P. Metode Memecahkan Kulit Telur
Contoh pengolahan telur
1. Mengolah telur cepat dengan menggunakan sedikit minyak
2. Mengolah telur yang diselesaikan dengan di oven3. Mengolah telur dengan direbus4. Mengolah telur dadar atau omelleteQ. Fungsi Telur dalam Pengolahan
R. Penyimpanan Telur
beberapa perubahan yang dapat terjadi selama penyimpanan



S. Evaluasi:

1. Apa fungsi sayuran pada hidangan asing maupun hidangan Indonesia?
2. Sayuran dapat dibedakan menurut jenis asalnya sebutkan dan masing-masing berikan contohnya?
3. Apa saja yang perlu diperhatikan pada proses pengolahan sayuran?
4. Bagaimana cara /teknik memilih telur yang baik?
5. Jelaskan mengapa dalam pengolahan telur sebaiknya tidak menggunakan panas tinggi?

Jenis sayuran: Frozen Vegetables & Canned Vegetables


Jenis sayuran: Frozen Vegetables
Cara penyimpanan :
Di luar negeri dimana sayur-sayuran diperdagangkan secara fresh (segar) dan frozen (bersifat beku dalam ice). Pada umumnya jenis-jenis sayuran tersebut adalah :
a) Potatoes (kentang), biasanya sudah dipotong-potong berupa setengah matang yang kemudian dimasukkan dakam kantong plastik
b) Peas (jenis biji-bijian) dalam kantong plastik
c) String beans (buncis) biasanya sudah dipotong-potong dimasukkan dalam kantong plastik.
d) Brocoli dan bunga kool, dibuat setengah matang dan dimasukkan dalam kantong plastik Sayuran (vegetables) tersebut dalam penyimpanannya dapat bertahan lama. Pada umumnya orang menyimpan frozen
vegetables dalam kulkas atau dalam deep frezzer (kamar dingin - 0º C ) baik yang diperdagangkan maupun yang dalam penyimpanan jangka panjang.

Prinsip Dasar dan Metode Memasak Telur

Prinsip Dasar Memasak Telur
1) Albumin telur larut dalam air
2) Albumin, globulin dan ovovitellin larut dalam air garam
3) Telur beku dalam panas
4) Telur yang dimasak dalam panas rendah, cenderung mempunyai hasil yang lebih lunak
5) Panas tinggi memperkuat pembekuan protein telur
6) Memasak telur terlalu lama dalam panas rendah menghasilkan telur yang keras dan kering.

O. Metode Memasak Telur
Pengolahan telur dapat menggunakan panas kering, panas minyak maupun panas basah. Beberapa metode pengolahan yang sering digunakan adalah:
1. Metode pengolahan telur utuh: minyak sedikit (shallow fat), minyak banyak (deep frying), rebus setengah matang (soft boiling) rebus matang (boiling for shelling), dipecah dan rebus dalam air yang diberi bumbu cuka dan garam (poaching) dan panggang (baking).
2. Pengolahan telur utuh untuk berbagai kegunaan yaitu:
sebagai dasar saus, sebagai garnish, sebagai appetizer, macam-macam olahan telur seperti: telur bumbu bali, telur bumbu rujak, kalio telur, telur mata sapi, dadar telur dan sebagainya.
3. Pengolahan telur antara putih dan kuning telur dicampur menjadi satu, seperti: omellete, scramble, orak-arik dan sebagainya.
Dasar pemasakan telur sebenarnya sangat sederhana, yang perlu diperhatikan disini adalah menghindari penggunaan suhu terlalu tinggi dan waktu terlalu lama. Hal ini karena protein telur akan terkoagulasi dan menjadi keras.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengolah telur antara lain (klik disini):

Selengkapnya >> tentang MENGOLAH DAN MENYAJIKAN HIDANGAN DARI SAYURAN DAN TELUR

Metoda Kesetimbangan Titik Simpul (Buhul) dalam Konstruksi Balok Sederhana

Metoda Kesetimbangan Titik Simpul (Buhul). dalam Konstruksi Balok Sederhana
Metoda ini menggunakan prinsip bahwa jika stabilitas dalam titik simpul terpenuhi, berlaku hukum bahwa jumlah komponen reaksi Σ R harus sama dengan nol, Σ Rh = 0, Σ RV = 0, Σ RM = 0. Dengan begitu gaya batang pada titik simpul tersebut dapat ditentukan besarnya. Metoda ini meliputi dua cara yakni secara analitis dan grafis.

Tahapan yang perlu dilakukan untuk menentukan gaya batang pada struktur rangka batang adalah sebagai berikut.
− Memeriksa syarat kestabilan struktur rangka batang
− Menentukan besar gaya reaksi dudukan
− Menentukan gaya batang di tiap simpul dimulai dari simpul pada
salah satu dudukan.
− Membuat daftar gaya batang

Secara grafis, skala lukisan gaya harus ditentukan lebih dahulu baru kemudian melukis gaya yang bersesuaian secara berurutan. Urutan melukis dimaksud dapat searah dengan jarum jam atau berlawanan arah jarum jam.

Contoh soal
Tentukanlah besar seluruh gaya batang dari struktur rangka pada gambar
2.25 jika P1 = P6 = 250 kg, P2 = P3 = P4 = 500 kg, L FAB = 35o, bentang AB
= 8 meter.


Penyelesaian:
1. Memeriksa kestabilan struktur: 9 = 2*6 – 3 (ok)
2. Menentukan komponen reaksi

Σ MA = 0
- RB*8+P5*8+P4*6+P3*4+P2*2 = 0
RB = (250*8+500*6+500*4+500*2)/8
RB = 1000 kg

Σ MB = 0
-RA*8-P1*8-P2*6-P3*4-P4*2 = 0
RA= (250*8+500*6+500*4+500*2)/8
RA = 1000 kg

Σ P = Σ R
P1+P2+P3+P4+P5 = RA + RB
2000 = 2000 (ok)


Selengkapnya tentang Statika Konstruksi Balok Sederhana

Balok di atas Dua Dudukan dengan Beban Terbagi Segitiga

Balok di atas Dua Dudukan dengan Beban Terbagi Segitiga
Untuk menyelesaikan persoalan balok di atas dua dudukan dengan beban terbagi segitiga pada prinsipnya hampir sama dengan beban terbagi segitiga pada konsol. Jika besaran beban maksimum terbagi segitiga tersebut sebesar q ton/meter, maka muatan terbagi sepanjang x dapat ditentukan sebesar qx = x/L*q.

Dengan memperhatikan titik berat segitiga, penyelesaian untuk contoh soal pada Gambar dapat dikemukakan sebagai berikut.

Besaran Komponen Reaksi.

Di dudukan A
ΣMA = 0
q*L/2*1/3*L-VB*L = 0
VB = 1/6*q*L2 /L= 1/6*q*L
VB = 1/6*1.5*6 = 1.5 ton

Memotong unggas berdasarkan teknik olah Roasting

Memotong unggas berdasarkan teknik olah Roasting
a. Singeing, membakar bulu-bulu halus yang masih tersisa
b. Potong winglet dan kaki kira-kira 1 cm di bawah lutut
c. Potong tulang leher, dan tinggalkan jelambir kulit leher kira-kira 3 cm dari pangkal leher
d. Baringkan ayam pada cutting board dan patahkan persendian paha dan punggung dengan jalan menekan pelan-pelan.
e. Tusukkan jarum dan benang melalui :
kaki - kaki - sayap - jelambir - pangkal -leher sayap
f. Letakkan ayam dengan punggung menghadap bawah pada cutting board.
g. Tekan kaki ke depan sehingga dada tampak lebih besar, kemudian ikatkan kedua ujung benang kuat-kuat.
Catatan : Perlakuan awal sebelum trussing bagian dalam diberi garam, dan stuff dengan dressing

Selengkapnya tentang Teknik Memotong Ayam atau Unggas

Senopati lalu membangun tembok kota mengikuti saran yang Sunan Kalijaga sampaikan

Wejangan Kalijaga pada Panembahan Senopati

Setelah bersemedi di tengah samudera pantai Parangritis memohon kepada Gusti Allah agar diizinkan menjadi raja tanah Jawa, Senopati lalu berjalan di atas air menuju darat, jalannya bagaikan berjalan di atas tanah saja hebatnya selama bersemedi di tengah samudera badannya tidak basah walau diterjang ombak berkali-kali. Begitu dekat dengan bibir pantai alangkah terkejutnya dia melihat Sunan Kalijaga berdiri di sana. Dia lalu bersujud dan memohon ampun karena telah berani menyombongkan diri dengan ilmunya itu.

Sunan Kalijaga lalu berkata "Bangunlah hai putera Ki Gede Pamanahan, janganlah menuruti kelemahan hati yang menyuarakan keserakahan, enyahkanlah bisikan setan itu, bangkitlah hai murid Jaka Tingkir!". Senopati lalu bangkit, Sunan Kalijaga kemudian bertanya padanya "apakah benar kau sangat ingin menjadi raja yang menguasai tanah Jawa ini?", Senopati mengangguk perlahan, Sunan Kalijaga bertanya lagi "meskipun itu berati kau harus berhadapan dengan guru sekaligus ayah angkatmu Sultan Hadiwijaya dan berperang dengan seluruh negeri Pajang yang selama ini menjadi negeri tumpah darahmu dan tempat alamrhum ayahmu mengabdi?", Senopati lalu menundukan kepalanya, tubuhnya berguncang, air matanya meleleh lalu pelan berkata "Hamba selalu memohon petunjuk kepada Gusti Allah namun belum mendapatkan petunjuknya, mungkin Gusti Allah memberikan petunjuknya lewat Kanjeng Sunan", Sunan Kalijaga tersenyum lalu kembali membuka mulutnya "Baiklah Senopati akan kuberikan pelajaran yang amat tinggi dari Kanjeng Rasul untuk mencapai kebahagian dunia dan akhirat".

Sunan Kalijaga menghela nafas sebelum memberikan wejangannya, lalu sambil duduk di atas sebuah batu karang dia memulai wejangannya kepada Senopati "Perang itu sesungguhnya hanyalah suatu alat penghancur untuk menghilangkan kerusakan yang disebabkan oleh kebhatilan, diganti dengan yang baru. Timbulnya suatu peradaban itu adalah karena perombakan dari masa silam yang manusia rusak sendiri. Agama Islam lahir sebagai agama penutup, tidak akan ada lagi agama yang diridhai Gusti Allah selain Islam, Kitab suci Al Qur'an lahir sebagai pelengkap dari semua kitab suci sebelumnya yaitu Taurat, Zabur, dan Injil. Memang sudah menjadi takdir Hyang Maha Kuasa kalau semua pemeluk kitab sebelum Al Qur'an itu akan selalu memusuhi para pemeluk agama Islam jika mereka menolak untuk masuk Islam, dan diantara para pemeluk Islam pun akan selalu muncul perbedaan, hal itu dikarenakan terbatasnya daya berpikir manusia yang tidak akan pernah bisa menyingkap takdir Illahi".

Sambil memandang ke arah laut Sunan Kalijaga menyedekapkan tangannya lalu melanjutkan ucapannya "Tanpa persengketaan manusia tidak akan bergairah untuk hidup lebih maju. Tanpa perangpun semua mahluk akan menemui ajal yang telah digariskan. Setelah itu diganti dengan manusia yang baru untuk meneruskan sisa pekerjaan yang telah mati. Demikianlah seterusnya seperti alam raya yang terus bergerak berputar tak pernah diam, demikian pula pikiran manusia setiap detik bergerak terus tak pernah berhenti. Manusia sebagai tempat roh akan mengalami masa bayi, kanak-kanak, dewasa sampai kemudian mati, bagi yang tawakal berserah diri kepada Gusti Allah tidak akan goncang hatinya. Walaupun tidak perang, alam akan merusak dan menghancurkan kehidupan agar manusia menjadi sadar, bahwa dia tak berkuasa apa-apa di dunia ini. Pandanglah kehidupan di sekitar kesultanan Pajang anakku, mereka itu adalah manusia-manusia yang tak menyadari asalnya dan diperbudak oleh khayalan. Perjalanan hidup manusia tidak bisa tetap, bagaikan alam, ada terang dan gelap, ada panas dan dingin, berubah-ubah sesuai kehendak Hyang Maha Kuasa. Usia hidup di alam ini kasar ini tak ubahnya seperti kedipan mata cepatnya bila dibandingkan dengan usia alam yang berjuta-juta tahun. Oleh sebab itu terimalah segala derita ataupun semua cobaan dengan ikhlas menerima pada yang telah digariskan Gusti Allah."

Sunan Kalijaga lalu mengelus-elus jenggotnya "Atma atau roh itu tak dapat dihancurkan dengan kekuatan apapun, tak dapat dilihat, tak dapat dipikirkan, tak bisa berubah sifatnya. Tak bisa dibunuh walaupun jasad yang menjadi tempatnya bersemayam dihancurkan. Semua mahluk pada permulaannya tidak tampak, setelah melalui nafsu birahi antara pria dan wanita disatukan, barulah dibentuk dalam rahim. Setelah dilahirkan barulah nampak, semenjak kecil hingga tua bangka, mereka tak menyadari bahwa mereka berasal dari tak tampak yaitu tiada. Kematian menjadi momok ketakutan bagi yang tak mengenal atmanya.

Orang seringkali memperbincangkan tentang roh, meskipun demikian hanya beberapa orang saja yang mengerti pada sifat abadi itu. Ada dan tiada sama saja bagi siapa yang sesungguhnya mengetahui sajatining kebenaran. Yang menguasai manusia di alam lahir ialah pancaindra, sedangkan Atma adalah pendukung raga seluruhnya. Lahirnya pancaindra setelah menjelma menjadi manusia, sedangkan atma sudah ada sebelum manusia lahir ke dunia. Tetapi janganlah menyekutukan atma dan pancaindra, karena di dalam pancaindra itu terdapat nafsu-pikiran, itikad perasaan dan akal. Siapa yang beritikad baik pikirannya pun akan tenang, nafsunya dapat terkendalikan, perasaannya akan lebih tajam, dan akalnya pun akan lebih cerdas. Siapa yang dapat mengendalikan seluruh panca indranya dan memusatkan akal budinya terhadap atma untuk bersujud berserah diri kepada Illahi, dialah yang akan menemukan kebahagiaan sejati nan abadi dunia-akhirat. Illahi adalah yang tak ada habis-habisnya dan tertinggi yang menciptakan alam semesta dengan segala isinya, Adhi Atma adalah roh suci yang bersemayam dalam diri manusia, setan adalah nafsu negatif yang menimbulkan nafsu keduniawian. Siapa yang mengingat bahwa Gusti Allah adalah yang paling esa berkuasa, maka dialah yang mengetahui kebenaran.

Deru ombak menggetarkan tempat itu, semakin lama semakin pasang, namun Sunan Kalijaga meneruskan wejangannya " Orang yang sempit pikirannya menganggap Illahi itu hanya bersifat tidak kelihatan dan beranggapan Illahi itu omong kosong belaka yang tidak masuk akal, padahal Illahi ada dimana-mana dalam segala bentuk dan kekal sifatnya yang memberikan daya berpikir pada seluruh manusia. Bukan Ilmu ataupun kesaktian fisik yang bisa menuntun ke jalan yang manunggal di Jalan Illahi, karena ilmu tanpa disertai budi, dan kesaktian lahir adalah kesombongan dan kemurkaan. Dia yang beriman, bertaqwa, dan bertwakal kepadanya dan berikhtiar mempersatukan dia dengan Illahi sambil menjalankan kebajikan, dan menyebarkan ajaran Illahi dia akan mencapai sifat yang diridhai Gusti Allah untuk menjadi Khalifah Umatnya. Apa yang disebut perikebajikan adalah rendah hati, jujur, sabar, dapat melepaskan pikiran dan hawa nafsu keduniawian, dan tidak menyimpan kebencian. Siapa yang melihat bahwa benda yang saling bunuh dan bukan rohnya, siapa yang mengakui segala yang terjadi akibat kesalahannya sendiri dialah yang nerima. Bangkitlah engkau Senopati anakku! Kalahkanlah semua musuh-musuhmu! Karena engkau adalah alat untuk melenyapkan angkara murka dan membentuk kehidupan yang baru di tanah Jawa ini! Sesungguhnya tanpa peranmu pun orang-orang Pajang yang berlindung di bawah kekuasaan Sultan Hadiwijaya sudah mati, karena diliputi oleh benci dan dendam. Mereka orang-orang yang berlindung di bawah kekuasaan Sultan Hadiwijaya untuk melampiaskan hasrat serakahnya seperti serigala-serigala yang terkurung api, sebentar lagi hangus terbakar. Janganlah bersedih hati menghadapi ujian ini Senopati, semua yang kukatakan ini adalah Ilapat dari Gusti Allah demi memberimu petunjuk atas permohonanmu kepada Gusti Allah siang dan malam, wahyu keprabon untuk memimpin umat di tanah Jawa ini telah berpindah dari Sultan Hadiwijaya kepadamu karena Pajang telah rusak oleh orang-orang yang serakah. Namun ketahuilah Mataram akan berumur pendek dari mulai engkau, anak dan cucumu, cucumu akan menjadi raja yang sangat kaya, mataram akan mencapai puncak kejayaannya, namun Mataram akan rusak oleh cicitmu karena bersekutu dengan orang-orang asing bertubuh tinggi-besar, berkulit putih, berambut seperti rambut jagung yang akan menyengsarakan seluruh umat di tanah Jawa ini. Kerusakan Mataram akan ditandai dengan muculnya bintang kemukus setiap malam, sering terjadi gerhana matahari dan gerhana bulan, Gunung Merapi sering bergolak dahsyat".

Senopati mengangkat kepalanya "Yang kanjeng Sunan wejangkan benar-benar meresap dalam sanubariku, hamba bersyukur ternyata Gusti Allah mengabulkan permohonan Hamba dan alamarhum ayahanda. Namun yang belum saya mengerti mengapa di jagat ini begitu banyak aliran kepercayaan?"

Sunan Kalijaga Menjawab " Sumbernya hanya satu seperti sumber air gunung yang sangat bersih tanpa ada kotoran mengalir ke bawah. Lalu beranak sungai di hulu, dialirkan ke setiap arah untuk dipergunakan macam-macam keperluan seperti minum, mencuci, mengairi sawah, dan lain-lain sehingga kotor sulit dibersihkan kembali. Begitupun pengertian tentang Tuhan, siapa yang memuja Allah SWT dia akan pergi kepada Gusti Allah, siapa yang memuja Dewa dia akan pergi kepada Dewa, siapa yang memuja Jin dia akan pergi kepada Jin, siapa yang memuja Leluhur dia akan Pergi kepada Leluhurnya. Namun tetaplah semua akan kembali kepada satu sumbernya yaitu sang maha pencipta Gusti Allah SWT, La Illa Haillallah tiada tuhan selain Allah. Ada pula orang-orang yang menyerahkan hartanya sebagai bakti kepada Illahi, Namun dibalik hatinya ia meminta kembalinya yang lebih besar, itu namanya murka, ada orang yang berpura-pura memuja Illahi namun mengharapkan upah, dia tidak akan sampai kepada Illahi. Begitulah pengertian tentang Tuhan, diolah beraneka ragam hasil pengertian akal tanpa budi, iman, dan taqwa. Tidak demikian dengan orang yang beriman dan bertaqwa, dia akan terus menuju mencari sumbernya. Dia tidak akan terpengaruh oleh kesibukan dan nikmat duniawi yang tercipta dari setan pembawa hawa nafsu yang merusak. Dia akan senantiasa tenang, karena ia sadar bahwa semua pergolakan disebabkan oleh setan. Bagaikan orang yang berjalan di lorong gelap gulita yang menemukan pelita, demikianlah orang yang berserah diri kepada Gusti Allah SWT".

Senopati lalu bangun, Sunan Kalijaga lalu mengajaknya pulang ke Kota Gede "Mari anakku aku ingin melihat rumahmu dan kota yang telah engkau bangun", Senopati menjawab "Mari kanjeng Sunan". Setelah sampai Sunan Kalijaga memerintahkan Senopati untuk memagari rumahnya dan membangun tembok dari batu bata di sekitar Kota Gede dengan memberi petunjuk lewat air doanya "Senopati anakku, bila kelak engkau hendak membangun tembok benteng Kota Gede ikutilah tempat dimana aku mengikuti air tadi, nah selamat tinggal anakku, aku hedak pulang ke Kadilangu". Senopati lalu membangun tembok kota mengikuti saran yang Sunan Kalijaga sampaikan. Wejangan itupun diresapinya hingga kelak tiba saatnya ia menjadi raja sekaligus penyebar agama Islam di tanah Jawa

Wiremesh murah hubungi Afandi - 081233336118. - Ada juga besi beton murah.

Jasa Pembuatan Pagar, Kanopi (+Renovasi)
WA ke 081233336118